Tips Pecahkan Kaca Mobil untuk Evakuasi Kecelakaan dan Cara Mengantisipasinya
Anda mungkin masih ingat kecelakaan tunggal yang menimpa Mazda CX-5 yang dikendarai Ronald Touwani (38). Akibat mengantuk saat berkendara di jalan tol, mobilnya keluar jalur dan terguling ke dalam parit sedalam 70 meter. Mobilnya pun remuk hingga sulit dikenali bentuknya. Iapun harus memecahkan sunroof dengan tangan kosong demi mengevakuasi diri.
Dalam kondisi mobil remuk atau penyok karena benturan, pintu mobil memang kerap susah diakses. Opsi berikutnya untuk keluar dari kendaraan adalah dengan memecahkan kaca. Lantas, bagaimana cara yang benar? Seperti dilansir laman resmi Hyundai Indonesia, ada cara tersendiri untuk memecahkan kaca mobil saat darurat:
Jangan Kaca Depan
Bukan tanpa alasan, kaca depan (windshield) jangan dijadikan pilihan untuk dipecahkan. Kaca depan yang terlihat sebagai bidang kaca terluas, sangat menarik untuk dijadikan jalur evakuasi. Namun, ternyata komponen ini merupakan kaca paling kuat dibanding kaca lain di sekujur kabin.
Hal ini lantaran kaca depan dirancang juga sebagai pelindung bagi pengemudi dan penumpang depan. Ia diproduksi menggunakan sistem laminated yang sangat sulit dipecahkan. Bahkan, ketika pecah, Ia tidak akan langsung bisa dilubangi.
Jadi, hampir mustahil untuk memecahkan kaca depan untuk keluar dengan tangan kosong. Karena itu, gunakanlah kaca lain di mobil.
Gunakan Kaca Samping
Kaca lain di mobil umumnya terbuat dari tempered glass yang lebih memungkinkan dipecahkan. Untuk itu, incarlah kaca tersebut, seperti kaca samping ataupun kaca belakang.
Pakai Benda Keras Berujung Lancip
Kaca berjenis tempered glass sulit dipecahkan oleh benda besar yang tumpul seperti tangan atau bahkan palu jika tidak terlalu kuat. Namun, kaca tersebut bisa dipecahkan dengan objek yang ujungnya kecil atau lancip, seperti pemecah kaca di bus pariwisata.
Jika palu khusus ini tak Ada di mobil, Anda bisa memanfaatkan peranti lain di mobil. Misalnya kaki headrest. Anda bisa melepas headrest dan menggunakan ujung besi yang melancip atau kecil dari komponen tersebut. Kemudian, ketuklah bagian ujung kaca dan kaca pun akan pecah tanpa kekuatan yang berlebihan.
Tips Cegah Kantuk
Permasalahan bagi pengemudi yang sering terjadi adalah merasakan kantuk saat mengendarai kendaraan bermotor, baik mobil ataupun motor. Padahal, hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang dapat merugikan diri sendiri mampu orang lain.
Pasalnya, berkendara dengan rasa kantuk berlebih, pastinya akan mengalami hilang fokus sampai kendali, yang kemudian berbuntut kecelakaan yang bahkan dapat menyebabkan meninggal dunia.
Istirahat
Tips pertama, dan paling disarankan bagi pengendara yang mengalami kantuk saat diperjalanan, adalah dengan tidur atau beristirahat. Carilah rest area atau tempat untuk berhenti yang amana, secepat mungkin. Ambil waktu sejenak untuk tidur sebentar agar rasa kantuk hilang sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Jika Anda ada tol, jangan memilih bahu jalan sebagai lokasi berhenti dan tidur. Lebih baik keluar tol atau berhenti sejenak di bahu jalan untuk menyegarkan diri saja. JIka berhenti di jalan raya non tol, pastikan sekeliling adalah tempat yang cukup ramai lalu lalang pengendara lain supaya lebih aman.
Minuman Berkafein
Tips kedua, jika rasa kantuk menyerang dan Anda harus tetap melanjutkan perjalanan sebelum mencari tempat beristirahat, minuman berkafein bisa menjadi solusi untuk mencegah rasa kantuk.
Bagi beberapa orang yang hobi begadang, mungkin sudah biasa melakukan hal ini. Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya anda mengisi perut dengan makanan bergizi dan juga minuman berkafein.
Anda bisa minum kopi, teh, atau minuman favorit lain. Coba tambahkan rasa pedas jahe kedalam minuman untuk efek tambahan yang membuat badan menjadi lebih segar.
Menghibur Diri Sendiri
Salah satu cara menyenangkan untuk berkendara adalah dengan menghibur diri sendiri. Banyak cara yang bisa anda lakukan seperti menyanyi, atau berbicara layaknya seorang moto vlogger yang membicarakan apa saja yang dilihatnya. Kegiatan yang nampaknya nyeleneh ini justru sangat berguna untuk mengusir rasa kantuk.
Selain berguna untuk menjaga badan tetap fokus, juga dapat menikmati perjalanan dengan lebih santai dan bahagia. Perjalanan yang jauh pun akan tidak terasa jika Anda menikmatinya.
Mengobrol dengan Penumpang
Ada baiknya bila melakukan perjalanan jauh, ajaklah salah satu anggota keluarga. Bisa jadi istri atau anak. Ajaklah mereka ngobrol agar suasana menjadi lebih menyenangkan. Menikmati perjalanan sambil bercerita dan tertawa bersama, akan meningkatkan mood juga, sehingga rasa letih dan kantuk pun tidak terasa.
Namun perlu diingat bahwa pengendara juga harus tetap fokus ke jalan. Jangan sampai karena asyiknya cerita, pengendara lupa melihat arah depan.
Minimalisir Faktor Teknis
Sebelum berkendara, ada baiknya juga Anda mengenali beberapa faktor teknis di kendaraan yang bisa menyebabkan kecelakaan jika tak dirawat. Rem blong misalnya. jelas bukan hanya membahayakan diri sendiri dan penumpang, pengguna jalan lain pun besar kemungkinan bisa terdampak. Jangan sampai terjadi, sila simak dulu penyebab dan tips langkah pencegahan dari Auto2000 ini.
Beberapa Penyebab Utama
Daya pengereman sendiri lazimnya memanfaatkan tekanan hidrolis untuk menciptakan gigitan kampas rem. Cairan berupa minyak rem lah yang kemudian menerjemahkan pijakan pedal menjadi daya hela. Umumnya, blong terjadi akibat kurang perhatian pada bagian ini. Bisa jadi habis dan lupa diisi kembali. Atau, udara masuk ke sirkulasi sistem sehingga menyebabkan oksidasi dan menghasilkan uap air. Kalau terjadi, bisa menurunkan tekanan likuid tersebut di dalam sistem.
Bukan hanya kadar konten, kualitas juga dapat berdampak pada seberapa baik kinerja rem. Seiring berjalannya waktu, kualitas cairan dapat berangsur memburuk akibat suhu dan masa pakai. Di samping itu, ada kemungkinan terbentuk endapan lumpur dalam sistem dan berujung menyumbat ketika mobil sudah berumur. Contoh pembentukan karat di perangkat berbahan besi. Berpotensi merusak senyawa kimia rem sehingga menimbulkan endapan menyumbat.
Malfungsi peranti daya hela laju pun bisa saja diakibatkan getasnya selang karet. Terjadi setelah terpapar perubahan suhu dan tekanan tinggi terus menerus selama pemakaian. Bukan tidak mungkin elastisitas selang malah hilang dan kemudian pecah saat menerima pompaan. Tak sedikit pula komponen lain yang bisa memicu rem gagal berfungsi. Sebut saja kampas rem aus, kaliper membeku, hingga piston rem atau seal piston master silinder rusak akibat pemakaian.
Tindakan Pencegahan Saat Mengemudi
Kegagalan beroperasi mungkin disebabkan kerusakan dan keausan komponen akibat pemakaian. Tapi tidak menutup kemungkinan pula terjadi karena gaya mengemudi yang salah. Contoh pemakaian rem eksesif. Panas dari gaya gesek akan tersimpan di kaliper rem lantas meningkatkan risiko kegagalan beroperasi.
Untuk itu, pengemudi disarankan menginjak pedal rem saat dibutuhkan saja. Jangan sampai diseret terus menerus dalam jangka waktu lama bila tidak perlu. Penggunaannya harus diperhatikan juga saat melibas turunan panjang. Jangan dipaksa bekerja terus menerus, untuk menjaga kecepatan lebih baik memanfaatkan teknik mengemudi seperti engine brake dengan menurunkan gigi ke posisi lebih rendah.
Harus diketahui, cuaca turut berpengaruh terhadap efektivitas pengereman. Saat basah, rem tidak dapat bekerja secara optimal. Segera turunkan kecepatan ketika melaju dalam hujan atau kondisi jalanan basah. Di samping itu, disarankan untuk beristirahat minimal setiap 3 jam agar sistem bisa melepaskan panas.
Periksa dan Servis Secara Berkala
Memiliki mobil tentu harus diikuti komitmen untuk merawat dan selalu memperhatikan kondisinya. Termasuk sistem pengereman yang notabene salah satu peranti krusial mendasar. Tidak begitu sulit, dapat terlaksana sesederhana mengecek kadar minyak rem minimalnya sebulan sekali.
Dalam tabung penyimpanan biasanya tertera batas maksimum dan minimum. Jika kurang, dapat ditambahkan dengan minyak rem sesuai rekomendasi pabrikan. Tapi perlu diketahui, Anda harus berhati-hati dengan minyak rem saat mengisi ulang lantaran berpotensi merusak cat mobil kalau tumpah. Periksa pula kebocoran di sekitar tabung terutama sekitar sambungan selang.
Harus diketahui juga bahwa formula kimia dalam minyak rem bisa kadaluarsa - ada masa pakai. Ketika kualitasnya menurun, tekanan sistem bisa hilang dan rem pun blong. Tidak boleh dipaksakan ketika sudah melewati masa pakai. Untuk menjaga kualitas, ada baiknya menguras sekaligus mengganti minyak rem setiap 40 ribu km atau 2 tahun sekali. Tak ketinggalan pembersihan tabung minyak rem demi mencegah endapan lumpur bahkan lumut.
Jangan pernah menunda juga bila sudah direkomendasikan untuk mengganti kampas rem. Nah, periksa komponen piston dalam kaliper bergerak sempurna untuk menjepit kampas. Pastikan dapat bergerak sempurna, tidak macet akibat karat dan kerusakan karet piston. Dari situ bisa sekalian cek kondisi piringan cakram dan permukaan tromol. Terakhir, rem parkir yang sistemnya terpisah dari rem utama harus ikut diperiksa sebab dapat berfungsi sebagai peranti darurat bila komponen utama blong.
Tidak perlu repot mencari tahu atau melakukan perbaikan sendiri. Sila kunjungi bengkel resmi seperti Auto2000 atau bengkel langganan untuk dicek secara menyeluruh. Auto2000 sendiri menyiapkan paket khusus pengguna Toyota dengan odometer di atas 50 ribu km atau sudah tidak memiliki kuota service berkala gratis. Disebut “Spontan” (Siaga Kupon Perawatan), mereka sediakan 3 opsi paket perawatan berkala. (Van)
Sumber: Liputan6, Hyundai, Auto2000
Baca Juga: Cara Melindungi Mobil Pasca Hujan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice