Tips Merawat Kendaraan yang Tak Banyak Digunakan Selama PPKM
Kondisi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) semenjak Juli 2021 membuat kita bekerja atau sekolah dari rumah dalam jangka waktu cukup lama. Bahkan sudah dua kali diperpanjang. Terakhir pembatasan dilakukan hingga 9 Agustus 2021. Himbauan pemerintah untuk WFH dan status PPKM akibat tingginya kasus penularan Covid-19, secara otomatis membuat kendaraan pribadi di parkir saja di rumah. Mobil yang biasa dipakai sebagai alat transportasi sehari-hari menjadi kian jarang terpakai.
Meski demikian mobil tetap membutuhkan perawatan agar tetap dalam kondisi optimal saat akan digunakan. Walaupun lebih banyak parkir atau diam Anda bisa melakukan perawatan mandiri selama di rumah. Caranya sangat mudah untuk dilakukan secara mandiri.
Untuk langkah awal, agar mobil yang berhenti lama tetap harus sering dipanaskan (engine on). Paling tidak panaskan sekali dalam seminggu kurang lebih 10-20 menit. Tujuannya agar performa aki mobil tetap stabil. Seperti diketahui mobil-mobil modern banyak menggunakan komponen elektrikal dengan banyak sekali fitur-fitur digital yang akan sangat bergantung pada arus listrik aki sebagai sumber utamanya. Mobil yang tidak dipakai, mengalami penurunan daya setiap hari dari kapasitas totalnya.
"Dengan memanaskan mesin, pemilik kendaraan dapat memantau kondisi kendaraan baik fungsi engine dan fitur-fitur lainnya. Semua dapat dipantau cukup mudah dengan melihat kondisi indikator di panel spidometer, tanpa harus membuka kap mesin. Adapun indikator yang bisa dipantau diantaranya temperatur mesin, tekanan oli, kualitas Aki, sistem ABS dan lainnya," kata Rafi’i Sinurat, Kepala Bengkel Astra Peugeot cabang Cilandak, Jakarta Selatan.
Indikatornya adalah saat temperatur kerja mesin mencapai 80-90 derajat, maka cooling fan akan aktif atau berputar. Kemudian kipas pendingin radiator itu juga akan off secara otomatis jika suhu mesin sudah mencapai kondisi ideal kembali. Saat itulah proses pemanasan mesin sudah bisa diselesaikan. Perlu diingat saat memanaskan mesin kendaraan sebaiknya posisi knalpot atau bagian belakang mobil mengarah ke luar pagar atau garasi rumah dengan kondisi pagar atau garasi yang terbuka langsung menuju udara bebas. Langkah ini dilakukan untuk menghindari asap knalpot terkumpul di udara sekitar rumah tanpa terjadi sirkulasi udara yang baik.
Selanjutnya mengecek langsung kondisi mesin melalui ruang mesin. Misalkan saat mengecek volume dan kondisi oli, dapat dilakukan dengan melihat deepstick atau batang pengukur oli. Selain itu jangan lupa juga mengecek volume air radiator, air wiper, juga minyak rem agar mobil tetap berada pada kondisi yang prima.
Baca juga: 3 Tips Hemat Penggunaan Bahan Bakar dengan Teknik Eco Driving
Yang tak kalah penting adalah menjaga tekanan angin pada ban. Anda dapat menambahkan tekanan angin sekitar 5 persen dari tekanan angin normalnya. Sahabat juga dianjurkan untuk menggerakan kendaraan maju–mundur bersamaan saat memanaskan mesin agar beban kendaraan pada permukaan bidang ban dapat bertumpu secara merata, sehingga kerusakan dikarenakan flat spot dapat dicegah.
Jika semua sudah selesai diperiksa, jaga kebersihan mobil. Anda bisa mencuci eskterior dan interior secara berkala. Pastikan tidak ada makanan sisa atau kotoran untuk menghindari adanya virus atau bakteri yang menempel. Lalu pilih area parkir yang paling tepat. Untuk parkir, garasi rumah jelas menjadi pilihan terbaik. Bagi Anda yang tidak memarkir di garasi, pastikan mobil tidak diparkir di area yang terkena matahari secara langsung atau di bawah pohon karena dapat membuat cat mobil pudar dan kusam. Pastikan juga lokasi parkir tersebut juga aman dan terpantau.
Demi keamanana, tambahkan kunci setir kendaraan bila diperlukan. Perlu juga diperhatikan soal transmisi dan rem parkir. Aktifkan Rem Parkir sekalipun kendaraan berhenti dalam bidang jalan yang rata. Khusus untuk mobil transmisi automatic, pastikan tuas transmisi pada posisi P (Parking) untuk mencegah mobil bergerak saat parkir.
Nah, walaupun kendaraan tidak dipergunakan, ada baiknya rajin mengecek batas servis berkala melalui buku servis. Untuk servis berkala idealnya adalah per 10.000 km atau maksimal 1 tahun. Jika melewati batasan servis, khusus di mobil Peugeot akan terdengar bunyi dan muncul lampu indikator tanda Kunci terlihat menyala. Itu artinya pemilik mobil harus segera melakukan servis perawatan berkala bagi kendaraannya. (Raju)
Baca juga: Ban Mobil Kempis Sendiri, Ketahui 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice