Salah Pasang Busi Bisa Berbahaya, Begini Teknik Mudahnya
Busi adalah perangkat penting bagi mesin kendaraan. Penggantian harus dilakukan secara berkala agar kinerja mesin selalu prima. Bisa dilakukan di bengkel, bisa juga dilakukan sendiri. Perlu diketahui, memasang busi tak bisa sembarangan. Dibutuhkan teknik yang tepat agar komponen pemercik api itu bekerja dengan baik. Dikatakan Diko Octavian, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, kebanyakan orang selama ini berasumsi pengencangan harus sekeras-kerasnya. Padahal anggapan seperti itu salah dan membahayakan.
Banyak masalah yang mungkin terjadi bila pengaplikasiannya tidak tepat. Dalam kasus terlalu kencang, ulir bisa rusak sehingga nantinya sulit dilepaskan. Yang paling parah bagian itu terpisah dari metal shell dan tertinggal di mesin.
“Kalau sudah begini jadi susah. Harus dibubut, akhirnya merusak,” jelas Diko kepada OTO beberapa waktu lalu.
Kondisi berbeda dialami jika kurang kencang. Dampaknya performa pembakaran menjadi tak sempurna, yang berujung pada rusaknya elektroda. Hal ini disebabkan kontak komponen kecil ini dengan kepala silinder tidak mencukupi, serta timbulnya panas abnormal.
Pemasangan yang benar sebaiknya pakai kunci momen. Namun, perangkat ini harganya terbilang mahal. Bila Anda kurang suka mengotak-atik kendaraan sendiri, mungkin berpikir dua kali untuk membelinya. Meski begitu, ada trik mudah tanpa alat khusus, yakni lewat mengukur putaran.
“Kalau bengkelnya mampu mungkin bisa beli kunci momen. Satunya itu sekitar Rp 4 jutaan. Ukurannya lima macam. Jadi totalnya Rp 20 jutaan,” tuturnya.
Terdapat kriteria yang harus diperhatikan sebelum memakai metode ini, yakni: kondisi dan ukuran diameter ulir. Kedua poin ini bertujuan untuk mengetahui besarnya sudut putar. Untuk busi 18 dan 14 mm, misalnya. Jika belum pernah digunakan, maka putarannya setengah atau 180 derajat, ditambah dua pertiga (240 derajat) guna memastikan. Beda dengan yang sudah dipakai, cukup 30 derajat.
“Sebelum dikencangkan masukkan dan puntir busi dengan tangan sampai tidak bisa lagi. Atau gunakan selang yang size-nya sama. Pastikan tidak miring karena berisiko merusak komponen,” jelas Diko.
Untuk yang punya luas penampang 12 dan 10 mm, putarannya juga setengah atau 180 derajat. Tidak perlu dilebihkan seperti ukuran 18 dan 14 mm. Bagi yang telah terpakai hanya 30 derajat. Setelan ini juga berlaku buat busi berdiameter 8 mm yang pernah dirapatkan. Tetapi bagi yang baru, cukup digerakkan hingga membentuk sudut 120 derajat.
“Indikatornya bisa dilihat dari ukuran gasket (ring). Komponen ini mengecil saat dipasang karena tertekan. Range-nya antara 1,4 mm sampai 1,6 mm,” tutupnya. (Hfd/Odi)
Baca Juga: Flushing Lax, Perawatan AC Mobil Tanpa Harus Bongkar-bongkar
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice