Masalah Pada Ban Dan Rem Yang Perlu Diperhatikan
Ada dua komponen vital pada sebuah kendaraan. Tanpanya, mobil atau motor dijamin tak bisa jalan. Itulah ban dan rem. Ban menjadi lini terakhir sebuah sistem pergerakan. Yakni penyaluran tenaga yang dimulai dari mesin, transmisi, kemudian ke as roda, diterjemahkan menjadi pergerakan oleh ban. Rem, tentunya semua faham, untuk menghentikan semua itu.
Di bawah ini Anda bisa melihat beberapa masalah yang mudah untuk diatasi pada ban dan rem. Problem yang sepertinya sepele, tapi kalau dibiarkan, maka nyawa pengemudi dan penumpang jadi taruhan. Untuk mengatasinya, Anda hanya perlu sedikit telaten dan ‘perasa’ sebelum, saat dan sesudah mengendarai mobil. Inilah beberapa hal yang kami maksud.
Tekanan ban kurang atau berlebihan
Masalah klasik. Selalu periksa tekanan angin ban secara rutin. Minimal satu minggu sekali. Semakin sering tentunya akan semakin bagus, apalagi kalau mobil dipergunakan sebagai sarana transportasi sehari-hari.
Ban yang kebanyakan angin akan membuat tapak ban tidak mencengkeram sempurna. Kontak yang seharusnya optimal akan berkurang drastis dan mengakibatkan traksi ke permukaan jalan berkurang. Betul ban yang diisi angin lebih akan membuat hambatan gulir berkurang dan konsumsi BBM bisa ditekan. Namun konsekuensinya, traksi yang berkurang akan membuat mobil sulit dikendalikan.
Sebaliknya, ban yang kurang angin juga memiliki konsekuensi sendiri. Pertama, mobil akan lebih boros BBM karena tapak ban yang mencengkram permukaan jalan menjadi lebih luas. Kedua, struktur ban bisa terancam rusak karena beban yang ditanggungnya berlebihan, apalagi saat mobil diisi beban penuh dan melaju kencang. Kedua masalah ini berujung pada soal keselamatan. Karena itu, cek selalu tekanan angin ban.
Kembang Ban Menipis
Kembangan ban atau biasa juga disebut tread, adalah pola pada telapak ban yang memungkinkan karet bundar ini mencengkeram permukaan jalan. Pola biasanya didesain sedemikian rupa, sesuai peruntukannya. Saat kembangan ini mulai menipis, itulah yang biasa disebut ban mulai botak.
Karena itu, penting untuk memperhatikan keausan tread ini dengan seksama. Ban yang botak tidak bisa mencengkeram jalan dengan optimal, dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Bagaimana mengukurnya? Pabrikan ban biasanya membekali produknya dengan indikator segitiga yang bisa Anda lihat di bagian sisi kembangan ban. Bila segitiga (atau disebut juga TWI, Tread Wear Indicator) sudah mulai mulai sejajar dengan permukaan ban, pertanda sudah harus diganti. Jika sudah hilang, Anda jangan main-main lagi, segera ganti.
Rem Berdecit
Ingat, rem yang berdecit, bukan ban yang mengunci karena direm. Selain bunyi itu adalah indikasi bahwa rem Anda sedang bekerja, juga menjadi pertanda waktunya memeriksa piringan dan kanvas (sepatu) rem.
Rem berdecit bisa jadi karena ada kotoran yang menempel, atau biasanya kanvas rem perlu diganti. Kami sarankan untuk segera membawa mobil ke bengkel terdekat untuk pengecekan.
Pedal Rem Bergetar
Rem bergetar bisa memiliki dua arti. Jika mobil Anda memiliki sistem ABS, maka saat pengereman yang cukup kuat, Anda akan merasakan pedal rem seolah berdenyut. Namun kalau direm sedikit sudah terasa getarannya, sebaiknya periksa piringan rem.
Piringan rem bisa aus seiring dengan penggunaan, atau mengalami overheat karena pengereman berat terus menerus (saat jalan sedang menurun, misalnya). Piringan rem yang tidak rata, mengakibatkan sepatu rem tidak mendapatkan cengkeraman yang sempurna, hasilnya adalah getaran yang timbul di pedal.
Pedal Rem Terasa Dalam
Sulit menentukan mana yang paling bahaya kalau membicarakan masalah pada rem karena semuanya krusial. Jika Anda merasa pedal rem terasa empuk dan dalam, bisa jadi ada kebocoran di sistem pengereman. Kalau Anda bisa memperbaiki sendiri, segera perbaiki. Kalau tidak, panggil mobil derek untuk membawa mobil ke bengkel.
Mobil Banting Stir Saat Direm
Ini juga sangat berbahaya. Direm bukannya langsung berhenti, tapi malah berbelok. Selain entah di mana akan berhenti, bisa membahayakan untuk orang lain. Hal ini bisa terjadi karena penyaluran minyak rem yang tidak sempurna. Entah karena tersumbat, atau ada udara yang masuk ke slang rem. Atau bisa juga karena ada salah satu piston (yang mendorong kanvas rem) yang macet. Sekali lagi, jika hal ini terjadi, langsung kontak bengkel.
Baca Juga: Merawat wiper supaya awet
Foto: autoxblog, micksgarage, reference.com
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice