Langkah Awal Mengatasi Mesin Mobil yang Overheat, Lakukan 6 Hal Ini
- 1. Berhenti di pinggir jalan dan matikan mesin mobil
- 2. Buka kap mesin agar panas segera hilang
- 3. Jangan buka tutup radiator jika mesin masih panas
- 4. Periksa tabung cadangan air radiator
- 5. Cari kebocoran pada sistem pendinginan
- 6. Putuskan, apakah tetap jalan atau memanggil bantuan darurat
- Apa Gejala Overheating?
- Apa Penyebab Overheating?
Anda pernah melihat mobil berhenti dan dari kap mesin mengeluarkan asap? Bahasa teknisnya mesin tengah mengalami overheat . Bahasa sederhanyanya, mesin mobil kepanasan, suhu mesin terlalu tinggi jauh di atas suhu optimal mesin. Yap, ini adalah salah satu masalah mesin yang umum terjadi. Biasanya dialami mobil-mobil tahun tua, meski tak menutup kemungkinan terjadi juga di mobil baru.
Letak permasalahan utama ada pada sistem pendinginan. Radiator, tutup radiator, kipas radiator, fan belt, water pump, thermostat, slang-slang dan cairan di dalamnya terkadang terabaikan. Jika salah satu tidak bekerja maksimal, overheating rentan terjadi. Akibatnya bisa fatal. Selain mobil pasti mogok, kemungkinan besar harus turun mesin. Karena itu, perlu untuk mengenal masalah ini. Mulai dari gejala, penyebab dan cara menanggulanginya.
Tak perlu panik dan takut jika hal ini terjadi pada mobil Anda. Untuk langkah awal mengatasi mesin mobil overheat, Anda dapat melakukan 6 langkah awal berikut ini:
1. Berhenti di pinggir jalan dan matikan mesin mobil
Ketika terjadi overheat pada mesin mobil, segeralah berhenti dan bawalah ke pinggir jalan atau lokasi yang aman. Langkah selanjutya matikan mesin mobilnya. Hal itu dilakukan agar mobil kamu tidak mengalami kerusakan yang lebih parah. Setelah itu, awasi jarum temperatur.
2. Buka kap mesin agar panas segera hilang
Jangan biarkan panas terperangkap di ruang mesin. Cari tuas kecil pembuka kap mesin, lalu angkat. Hati-hati karena kadang-kadang tuas berada di dekat radiator sehingga ada risiko kamu tersengat panas radiator.
3. Jangan buka tutup radiator jika mesin masih panas
Jangan sekali-sekali melakukan hal ini. Jika Anda membuka tutup radiator pada saat mesin mobil masih panas, dapat menyebabkan uap dan air bertekanan tinggi akan lepas dapat mengakibatkan luka bakar serius jika terkena kulit.
4. Periksa tabung cadangan air radiator
Setiap mobil pastinya memiliki cadangan air radiator yang terhubung ke bagian atas radiator. Ini akan membantu Anda untuk melihat apakah air radiator kurang atau tidak. Selain itu, juga terdapat indikator ketinggian air. Jika air kurang maka bisa berbahaya untuk mesin. Langkah pertama yang bisa dilakukan, yakni menambahkan cairan pendingin sampai posisi garis atas. Kamu bisa mengisi air di tabung meskipun mesin panas atau bisa juga menunggu kondisi mesin dingin. Jika mobil Anda hanya memiliki radiator tanpa tabung cadangan, kamu harus menunggunya hingga dingin sebelum membukanya.
5. Cari kebocoran pada sistem pendinginan
Jika radiator atau kepala silinder rusak, mungkin terjadi kebocoran dalam sistem pendingin. Jika Anda cukup berpengalaman dengan mobil, periksalah radiator, blok mesin, atau kepala silinder di dekat gasket, apakah ada kebocoran. Sebaliknya, jika tidak paham, Anda bisa bawa mobil ke bengkel terdekat dan minta mereka melakukan tes tekanan sistem pendingin. Pemeriksaan ini mudah dan mungkin bisa dilakukan dengan gratis.
6. Putuskan, apakah tetap jalan atau memanggil bantuan darurat
Jika radiator hanya kekurangan cairan dan Anda bisa mengisinya, ini tidak masalah. Isi dan lanjutkan perjalanan. Jika air di radiator terlihat habis jangan jalankan mobil. Jika kembali bisa berjalan, lebih baik matikan AC untuk mengurangi kerja mesin. Nyalakan heater untuk mengurangi panas mesin. Jalankan mobil dengan stabil. Jika bantuan mudah didapat, Anda bisa minta mobil derek daripada harus mengendarainya.
Baca juga: 7 Tips Merawat Mobil Putih Agar Selalu Terlihat Mengkilap
Apa Gejala Overheating?
Suhu mesin terpantau melalui indikator di panel instrumen. Biasanya berupa petunjuk analog dengan huruf C (Cold) dan H (Hot). Tapi mayoritas mobil baru sekarang, sudah tidak memakai model begitu. Indikatornya hanya berupa lampu hijau dan merah. Tentu saja berbagai tanda wajib dipantau saat mengemudi untuk mengetahui bila ada masalah. Untuk model analog, tanda mesin panas bila jarum petunjuk sudah melebihi batas tengah. Untuk model lampu, huruf H menyala merah. Bila semua itu terlihat, segera tepikan mobil dan matikan mesin.
Ketika indikator menunjukkan mesin panas, belum ada tanda-tanda mencurigakan saat sedang berjalan. Namun bila terus dipaksakan, beberapa gejala bisa timbul. Mesin yang tadinya bekerja halus, semakin kasar dan kurang bertenaga. Bahkan ada yang sampai ngelitik (knocking) berlebihan dan tenaga mesin pun turun drastis. Pendingin udara (AC) tiba-tiba tidak dingin. Sebagian kendaraan menerapkan sistem safety untuk memutus sejumlah komponen yang memberatkan mesin.
Semakin dipaksa, mesin bisa mati dan langsung mogok. Suhu sekitar mesin tentu amat panas dan keluar asap. Jangan langsung membuka tutup radiator dan menambahkan air sampai suhu turun. Akibatnya bisa berdampak fatal ke diri Anda. Mesin pun bisa rusak parah. Silinder head bengkok dan blok silinder retak paling sering terjadi. Turun mesin yang menghabiskan banyak biaya wajib dilakukan.
Baca juga: Tips Aman Memasang Aksesoris Mobil, Pastikan Ada Garansi
Apa Penyebab Overheating?
Ada banyak hal yang menyebabkan mesin kepanasan. Kerusakan komponen-komponen yang disebutkan di atas sangat besar menjadi pemicu. Paling umum terjadi, air radiator habis. Cairan ini berputar dalam sirkulasi. Suhu yang panas tentu saja membuatnya menguap dan perlu diperiksa secara berkala. Jika kurang, tambahkan air melalui tangki reservoir atau langsung ke radiator. Pastikan menggunakan coolant sesuai rekomendasi pabrik.
Jika lebih sering habis, periksa apakah ada kebocoran. Bisa dari radiatornya sendiri yang termakan usia atau pipa yang menjadi jalur aliran air. Kalau klem longgar atau selang sudah getas, segera ganti. Thermostat juga memegang peranan penting. Fungsinya membuka sirkulasi air ketika mesin sudah mencapai suhu optimal. Bila sudah rusak dan tak berfungsi, tentu air tidak mampu berputar.
Sama halnya dengan kipas pendingin yang letaknya tepat di belakang radiator. Bertugas untuk mendinginkan dengan membuat udara mengalir di sela-sela radiator. Kerusakannya dapat berupa motor mati atau kipas pecah. Fan belt turut memegang peranan penting karena menghubungkan kompresor, AC, alternator dan water pump dengan putaran mesin. Kalau putus, water pump pun tidak bekerja dan menghentikan proses perputaran air.
Nah, sebelum Anda bepergian lebih baik memeriksakan semua komponen dimaksud. Pastikan air radiator tidak cepat berkurang dan bersikulasi lancar. Cek juga kipas radiator apakah masih berfungsi normal atau tidak. Jika mobil Anda sudah berumur dengan jam terbang tinggi, tidak rugi mengganti dulu berbagai komponen itu. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. (Odi/Raju)
Baca juga: Cek dan Rekondisi Suspensi Kendaraan Agar Nyaman Berkendara, Periksa 5 Bagian Ini
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice