Ketahui Penyebab Tekanan Oli Berkurang dan Cara Memeriksanya
Lubrikasi sangat penting. Hal ini memastikan mesin mobil berjalan baik dan tak cepat rusak. Tak sekadar dibutuhkan cairan minyak, di dalamnya terdapat sistem yang memastikan distribusi pelumasan ke semua perangkat mekanis. Sektor ini tidak luput dari masalah. Penyaluran tak merata dapat terjadi, karena turunnya tekanan. Bila sudah begini, gesekan antar komponen tanpa perlindungan tak terhindarkan. Berujung pada kerusakan parah. Lantas apa saja penyebabnya?
Kurangnya pelumas jadi salah satunya. Seiring pemakaian, kemungkinan cairan minyak menguap, terbakar atau bocor dapat terjadi. Apalagi mobil lama, risikonya semakin tinggi. Ini turut menjadi indikasi kualitas jeroan mesin. Tak bisa hanya sekadar menambah lubricant, perlu ada penanganan lebih jauh atau overhaul di bengkel.
Selanjutnya penggunaan oli yang tak cocok. Viskositas atau tingkat kekentalan sangat beragam. Tertulis dalam kombinasi angka, contoh: 10W-40, 0W-20 atau 5W-40. Angka di depan W merupakan batas ketahanan suhu, sementara di belakang adalah tingkat kekentalan. Semakin kecil nilainya, semakin encer. Begitu sebaliknya. Pabrikan sendiri punya anjuran yang sesuai dengan produk dimiliki. Bila kendaraan diisi cairan lubrikasi lebih kental dari direkomendasikan, ada probabilitas mesin kesulitan memompa. Terlalu encer malah menyulitkan sensor dalam membaca, bisa saja disalahartikan sebagai kurangnya tekanan.
Filter tersumbat turut mempengaruhi. Perangkat ini perlu diganti secara berkala. Lantaran berfungsi sebagai penyaring kotoran hasil pembakaran. Lalu kerusakan pompa. Dapat diketahui lewat suara mesin yang berisik. Padahal saat dilihat, dipstick menunjukkan volume pelumas di batas tepat.
Terakhir sensor atau gauge tekanan oli rusak. Bila indikator peringatan di panel instrumen tetap menyala, padahal jumlah sesuai, mesin menyala baik dan tak berisik; boleh jadi ada kerusakan pada perangkat itu. Diperlukan penggantian. Namun, jangan terburu-buru. Ada baiknya memeriksa secara manual.
Langkah Mengecek Tekanan
Perangkat yang diperlukan adalah perkakas dan alat pengukur khusus. Bisa ditemukan di toko-toko otomotif. Kemudian temukan lokasi oil pressure sender yang berada dekat oil sump pada blok mesin. Manfaatkan buku manual, mengingat pabrikan menempatkannya berbeda-beda. Letakkan wadah di bawah mesin, guna mengantisipasi kebocoran.
Berikutnya lepaskan konektor elektrikal dan oil pressure sender. Ini menjadi tempat untuk menambatkan alat pengukur tekanan. Setelah terpasang, periksa jumlah lubricant dalam kondisi pas. Tambahkan jika perlu. Nyalakan mesin selama lima menit atau lebih. Berpedoman pada buku manual, cari tahu dibutuhkan berapa rpm agar pengujian valid. Begitu juga batas tekanan harus tercapai. Setelah mengetahui, matikan mesin dan biarkan hingga mesin dingin. Lepaskan tester dan pasang kembali komponen. (Hfd/Odi)
Sumber: Yourmechanic, Machinery Lubrication
Baca Juga: Lama Tongkrong di Rumah, Mobil Perlu Ganti Oli Baru?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice