Ganti Oli Mesin Mobil Baru, Mending Tiap 5.000 Km atau 10.000 Km?
Salah satu upaya menjaga kesehatan dan kinerja mesin mobil, ganti oli secara berkala. Salah satu acuan waktu mengganti yang tepat bisa merujuk pada buku manual. Seperti misalnya, tertera pada salah satu buku manual interval 10.000 km untuk mengganti oli mesin. Ada juga yang menyarankan ganti oli tiap 5.000 km. Namun apakah acuan itu sudah tepat?
KEY TAKEAWAYS
Interval penggantian oli mobil yang tepat
Untuk mobil zaman sekarang, interval tiap 10.000 km sudah tepat karena mengandalkan oli full sintetik yang encerKalau berbicara mobil baru, dengan anjuran mengganti oli mesin tiap 10.000 km disebut masih tepat. Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) turut menjelaskan alasannya. Lantaran pada mobil rilisan terbaru rata-rata punya jarak antar komponen mesin yang lebih rapat. Dengan tujuan mengoptimalkan kinerja dari enjin tersebut. Kemudian membutuhkan pelumas dengan viskositas lebih encer, sesuai dengan karakteristik oli full sintetik.
Kaitannya oli full sintetik yang lebih encer dengan interval penggantian. Bisa dikatakan oli sintetik lebih minim penguapan. Oleh karena itu, penggantian oli mesin dapat dilakukan setiap 10.000 km. Sementara untuk anjuran mengganti tiap 5.000 km. Disebut Brahma berlaku untuk oli dengan kandungan mineral dan kendaraan yang usianya di atas 10 tahun.
"Oli mineral berasal dari ekstrak penyulingan minyak bumi. Kandungannya pun tidak seperti oli sintetik dan umumnya punya tingkat viskositas lebih tinggi (kental). Makanya, oli ini biasa digunakan untuk mobil-mobil lama sesuai teknologi mesin saat itu. Perlu diketahui juga, proses pembuatan oli sintentik lebih kompleks daripada proses pembuatan oli mineral," sebut Brahma dalam keterangannya.
Baca juga: Jangan Lalai, Ini Pentingnya Servis Perdana Pada Mobil Baru
Lebih lanjut dijelaskan Brahma, teknologi terus berkembang sejak 10 sampai 20 tahun yang lalu. Kala itu, belum banyak oli sintetis yang memang bisa digunakan sampai 10.000 km. Itu sebabnya mobil dahulu selalu merekomendasikan penggantian oli setiap 5.000 km.
Faktor Lain Saat Ganti Oli Mesin
Tak melulu merujuk pada interval jarak saat mengganti oli mesin. Ada beberapa hal yang justru membuat penggantian oli mesin berlangsung lebih cepat. Amsal, mobil rutin melewati tanjakan atau menghadapi kemacetan.
"Apabila sering terjebak di kemacetan lalu lintas meski roda tidak bergulir, tapi mesin tetap bekerja menghasilkan tenaga. Ditambah dengan panasnya jalanan saat kondisi siang hari, serta sering lama berhenti di lampu merah, membuat beban kerja mesin jadi semakin berat," tutur Brahma.
Betul kalau dikatakan oli juga memiliki sifat menguap. Jadi, jika mobil acap kali bekerja keras menghadapi kemacetan atau jalan yang berat tadi, penguapan oli tentu akan lebih banyak lagi. Untuk mobil-mobil seperti ini, Brahma menyarankan kepada pemiliknya untuk rutin mengecek kondisi oli mesin melalui dipstick.
"Jika kondisi volume oli pada dipstick sudah berkurang dari level minimum, ada baiknya segera ganti oli. Jangan cuma sekadar menambah oli baru," tukas Brahma. Jika masih bingung dalam memilih oli mesin, sila kunjungi situs Dr.LUBE untuk mendapatkan rekomendasi pelumas yang tepat.
"Pemilik mobil juga tentunya harus menggunakan spesifikasi oli sesuai rekomendasi pabrikan. Oli mesin itu juga dapat ditemui pada produk kami yakni Fastron Series yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan mesin mobil. Bukan saja memenuhi standardisasi API SN, produk PTPL juga dilengkapi teknologi NanoGuard," Brahma memungkasi. (TOM)
Baca juga: Mengerti Kondisi Sekring Agar Tidak Menyebabkan Kebakaran
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice