Cara Menghemat BBM saat Harganya Makin Mahal
Pemerintah akhirnya menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Koreksinya terbilang lumayan banyak. Pertalite yang sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Bagi Anda yang memiliki mobilitas tinggi menggunakan mobil setiap hari, tentunya pengeluaran bulanan jadi bertambah. Mau tidak mau menerapkan lagi metode penghematan BBM agar tidak boncos.
Jaga Kecepatan Stabil
Langkah pertama adalah mengemudi semulus mungkin. Ini menjadi tantangan tersendiri, di mana Anda harus menahan emosi dan bersikap disiplin. Pengendalian akselerasi dan deselerasi yang stabil dapat memangkas energi yang terbuang atau tak perlu. Ketika mulai bergerak, tidak perlu langsung menginjak pedal dalam-dalam. Penciptaan momentum secara perlahan lebih baik ketimbang melesat langsung. Bisa jadi ada tenaga berlebih yang seharusnya tak perlu dikeluarkan sehingga menyedot bbm lebih banyak.
Untuk deselerasi, optimalkan jarak berkendara dengan kendaraan di depan. Sebisa mungkin lebih banyak memanfaatkan engine break sampai akhirnya benar-benar membutuhkan pijakan pedal rem untuk berhenti. Engine break sendiri dapat menghemat konsumsi bahan bakar, lantaran suplai bahan bakar ke ruang mesin langsung diputus ketika terjadi momen tersebut.
Perpindahan Gigi di Putaran Tepat
Tips ini berlaku untuk pengguna kendaraan bertransmisi manual. Cobalah untuk aktif memindahkan gigi untuk menjaga putaran mesin tetap rendah. Namun, bukan berarti di bawah ambang batas karena dapat membuat jantung pacu jadi mati. Menurut penelitian berkendara dengan putaran mesin tinggi atau menengah akan mengonsumsi bahan bakar lebih banyak ketimbang saat rpm rendah. Makanya perlu untuk memindahkan persneling lebih awal.
Jangan Ngebut
Semakin cepat mobil bergerak semakin besar resistansi atau hambatan udara didapat. Menurut penelitian pada 2009, peningkatan konsumsi bahan bakar pada mobil penumpang mencapai 14,9 persen ketika berjalan di atas kecepatan 100 sampai 120 kpj. Sementara mobil besar yang bobotnya lebih dari 1,7 ton mengalami kenaikan 27 persen di kecepatan sama. Jadi sekalipun jalan bebas hambatan sedang lancar, mungkin bisa mempertimbangkan membatasi kecepatan. Sambil melakukan dua trik sebelumnya.
Kurangi Hambatan Udara
Melanjutkan poin sebelumnya. Hambatan angin juga perlu diperhatikan melalui bentuk kendaraan. Maksudnya lebih kepada aksesoris terpasang yang menaikkan resistensi angin. Contohnya roof rack atau roof box, maupun towing sepeda. Lepaskan perangkat tersebut bila sedang tak dipakai, sehingga aerodinamika kendaraan bisa kembali optimal. Tindakan membuka jendela saat berkendara di kecepatan cukup tinggi juga sebaiknya dihindari. Soalnya hal tersebut mengganggu aliran udara sehingga menahan kendaraan melaju yang kemudian berdampak meningkatnya konsumsi bahan bakar.
Baca Juga: Mengerti Kondisi Sekring Agar Tidak Menyebabkan Kebakaran
Atur Penggunaan AC
Air conditioner membutuhkan mesin pembakaran untuk memberikan tenaga agar perangkat tersebut bekerja. Kompresor yang berfungsi mengalirkan freon di dalam sistem ini terhubung ke jantung pacu kendaraan. Bila kerjanya semakin berat, maka dibutuhkan daya yang juga lebih besar. Artinya kerja mesin jadi bertambah. Ada baiknya menyetel suhu AC tidak pada level tertinggi. Setidaknya upayakan suhu di dalam kabin sedikit lebih dingin dari luar. Atau jika perlu matikan AC dan buka jalur sirkulasi.
Manfaatkan Idling Stop System
Kendaraan saat ini sudah banyak dilengkapi teknologi Idling Stop System. Fungsinya mematikan mesin ketika mobil sedang statis cukup lama. Sangat bermanfaat ketika sedang menunggu lampu lalu lintas atau macet yang cukup parah. Namun, bila tak mempunyai fitur tersebut, Anda bisa melakukannya secara manual.
Hindari Bawa Beban Berat
Berat kendaraan sangat berpengaruh kepada konsumsi BBM. Semakin besar bobot maka tenaga yang dibutuhkan untuk memutar roda ikutan semakin besar. Ada baiknya memangkas aspek tersebut. Bukan dengan mengurangi bensin di dalam tangka menjadi setengah atau mencopot perangkat yang memang tertanam pada mobil. Melainkan barang-barang eksternal yang tak krusial, apalagi yang beratnya lumayan. Termasuk pula aksesoris modifikasi.
Perawatan Rutin
Faktor ini paling penting. Seiring waktu kinerja mesin akan menurun, makanya butuh perawatan rutin. Pastikan pelumas yang dipakai sesuai dengan standar mesin dan komponen-komponen lain tetap prima kondisinya. Salah satunya roda. Minimal udara di dalamnya sesuai standar. Bila tekanannya kurang maka semakin banyak tapak ban yang bergesekan dengan jalan, sehingga menyebabkan peningkatan rolling resistance atau hambatan gulir. Efeknya mesin bekerja lebih berat untuk melawan hambatan tersebut. (HFD/ODI)
Baca Juga: Simak Tips Biar Selalu Lolos Saat Uji Emisi Mobil
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice