Biar Aman, Cek Komponen Mobil Anda di Rumah Secara Mandiri Jika Lama Tidak Digunakan
Pandemi Covid-19 dan pelaksanaan PPKM, yang berkali-kali diperpanjang, membuat aktifitas masyarakat belum lagi normal. Masih banyak kantor dan sekolah yang melakukan kegiatan dari rumah meski sebagian sudah mulai beraktifitas. Bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi tak ada salahnya melakukan pengecekan.
Menurunnya aktivitas sehingga membuat mobil jarang digunakan. Berkurangnya penggunaan kendaraan akan menyebabkan munculnya risiko kerusakan komponen penting pada mobil. Agar terhindar dari masalah, berikut beberapa komponen mobil yang paling berpeluang rusak dan cara mencegahnya selama didiamkan di garasi rumah.
1. Aki Mobil
Karena didiamkan, mobil akan menjadi sulit dinyalakan karena adanya penurunan daya listrik dengan sendirinya. Semakin tua umur aki maka akan semakin mudah kehilangan daya simpan tenaga listrik. Hidupkan mesin mobil dua hari sekali tanpa perlu menghidupkan sistem kelistrikan yang lain selama sekitar 10-15 menit dan sesekali jalankan mobil keluar rumah untuk pengisian daya listrik pada aki yang lebih maksimal. Jadi periksa aki mobil Anda secara teratur.
2. Ban Mobil
Ban merupakan bagian paling penting dari mobil. Pastikan permukaannya tidak gundul, tidak ada yang retak atau pun benjol Dan juga periksa apakah ada benda asing yang menempel di ban seperti paku, dll. Selain itu, Tread Wear Indicator (TWI) berupa symbol segitiga di dinding ban atau indikator lain berupa permukaan yang timbul dalam posisi sejajar di dalam alur ban juga harus diperhatikan. Apabila permukaan ban sudah sejajar ketebalannya dengan garis TWI, berarti ban sudah menipis dan harus dilakukan penggantian.
Tekanan angin ban mobil pasti berkurang jika parkir terlalu lama sehingga menyebabkan bagian ban yang menapak langsung dengan aspal menjadi rata atau biasa disebut dengan istilah flat spot. Tipsnya, cek tekanan angin ban secara berkala dan jalankan mobil maju-mundur beberapa saat waktu memanaskan mesin. Selain itu, pastikan posisi tumpuan ban berubah ketika mobil parkir kembali untuk memindahkan distribusi beban.
Standar tekanan angin ban yang dapat Anda lihat pada label indikator tekanan ban di sisi bagian dalam pintu pengemudi. Untuk memastikan secara akurat kondisi tekanan angin ban dapat menggunakan tire pressure indicator yang saat ini sudah banyak dijual bebas. Oh ya, jangan lupa untuk juga memeriksa ban cadangan.
Baca juga: Ingat Tips Ini, Jangan Biarkan Tangki BBM Mobil Lama Diam dan Nyaris Kosong
3. Bahan Bakar
Udara lembab akan menyebabkan pengembunan pada tangki dan saluran bahan bakar jika mesin tidak dihidupkan dalam waktu lama. Akibatnya bahan bakar akan tercampur dengan air yang menguap sehingga mengurangi kualitasnya serta berpotensi menimbulkan karat. Termasuk munculnya endapan yang akan menyumbat saluran bahan bakar. Pastikan filter bahan bakar selalu bersih dengan menjalankan servis berkala meskipun di masa PPKM agar bensin bersih dari partikel kotoran dan karat.
Satu kebiasaan buruk lain dari pemilik mobil adalah membiarkan volume bahan bakar dalam tangki di bawah level seperempat, bahkan nyaris kosong hingga menyentuh huruf E alias empty. Padahal hal itu menimbulkan risiko kerusakan pada beberapa komponen, dan biaya perbaikannya memerlukan ongkos yang tidak murah.
Solusi terbaik yang bisa kamu lakukan adalah, jangan pernah membiarkan tangki besin kosong dalam waktu yang lama. Setelah indikator bensin sudah menunjukkan angka 50 persen, segera lakukan pengisian ulang bensin untuk menjaga tangki bensin tetap penuh.
4. Karat di Cakram Rem
Timbulnya karat pada cakram rem merupakan proses alamiah, namun jika dibiarkan akan menyebabkan berkurangnya performa rem. Solusinya, jalankan mobil saat memanaskan mesin karena karat pada piringan cakram akan hilang dengan sendirinya ketika rem mobil dioperasikan.
5. AC alias Pendingin Udara
Sistem pendingin kabin yang jarang beroperasi akan menyebabkan endapan debu pada saluran AC yang berdampak pada menurunnya kualitas udara di dalam kabin mobil. Sebaiknya menyalakan AC sekitar 10 menit minimal seminggu sekali ketika memanaskan mesin mobil agar sirkulasi udara bisa mengusir debu. Pastikan filter kabin terjaga kebersihannya sebagai media penyaring debu yang bersirkulasi dalam sistem AC mobil. Jangan lupa membersihkan kabin mobil meskipun tidak pernah dipakai.
Baca juga: Menyalakan dan Mematikan AC Jangan Sembarangan, Ini Aturannya
6. Cairan Mobil
Oli mesin berperan penting terhadap performa kerja mesin, untuk itu harus dilakukan pemeriksaan secara rutin dan penggantian sesuai jadwal perawatan berkala. Untuk memeriksa kondisi oli mesin, parkirkan kendaraan di permukaan yang rata kemudian hidupkan mesin. Tahan putaran mesin pada 3.000 rpm tanpa beban (Posisi N) hingga kipas radiator bekerja, kemudian matikan mesin dan tunggu 3 menit.
Setelah itu keluarkan stik oli (oil dipstick) dari wadahnya dan periksa level ketinggian oli di ujung stik oli. Pastikan oli mesin berada diantara batas bawah dan atas, tambahkan oli mesin jika terdapat sedikit kekurangan, namun jika level oli mesin kurang dari batas bawah segera hubungi dealer untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pastikan juga cairan lain seperti air radiator, washer kaca depan, dan minyak rem. Karena didiamkan di dalam garasi yang lembab sepanjang hari, ada risiko cairan tersebut tercampur uap air yang memicu kerusakan senyawa kimia dan menimbulkan endapan atau karat. Akibatnya, kinerja komponen mobil dapat berkurang drastis seperti rem mobil bermasalah di jalan. Pastikan tidak ada masalah cairan mobil dengan mengeceknya.
7. Wiper
Selanjutnya adalah pemeriksaan kondisi wiper mobil. Pemilik mobil dapat memastikan permukaan karet wiper dalam kondisi tidak retak, sobek dan masih mampu membersihkan kaca mobil secara optimal. Disarankan untuk segera mengganti jika sudah rusak karena dapat menyebabkan kerusakan pada kaca.
Tidak hanya itu, semprotan air wiper juga perlu diperhatikan. Tambahkan air wiper jika kurang dengan air bersih. Bersihkan juga nozzle wiper (lubang penyemprot air) dari kotoran yang dapat menyumbat sehingga Anda dapat berkendara dengan nyaman dan aman dalam cuaca apapun.
Jika semua oke, panaskan mobil, minimal 1 kali dalam seminggu. Dengan cara menghidupkan mesin dan pertahankan putaran mesin pada 3.000 rpm tanpa beban (Posisi N) hingga kipas radiator bekerja. Memanaskan mobil harus rutin dilakukan, karena hal ini bertujuan untuk menjaga batere tetap terisi penuh, serta melumasi bagian internal mesin dan transmisi karena pelumasan bersirkulasi. Selain itu, akan lebih baik apabila mobil juga dapat dijalankan untuk memastikan fungsi sistem pengereman dan menghindari flat spot pada ban. (RAJU)
Baca juga: Cara Mudah Membersihkan Kaca Mobil yang Kotor, Perhatikan Penyebabnya
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice