Aman Berkendara di Era Adaptasi Kebiasaan Baru, Ini Tips Ringannya
Berbagai kebiasaan mengalami perubahan akibat mewabahnya pandemi Covid-19. Mulai dari pergeseran gaya hidup yang lebih mementingkan faktor kesehatan, sampai harus beradaptasi kembali dengan berbagai kegiatan yang sebelumnya biasa dilakukan sehari-hari. Begitu pula dengan kebiasaan orang saat berkendara.
Menurut survei Cars.com, dari 516 responden survei, yang berlangsung dari 3-6 Juni 2020, sekitar 67 persenmengatakan pandemi telah meningkatkan kebutuhan mereka akan kendaraan pribadi, hal itu dikarenakan mereka menganggap mobil pribadi dianggap lebih aman dari ride sharing. Meski disarankan untuk di rumah saja, namun tidak menutup kemungkinan banyak orang yang masih harus melakukan aktivitasnya di luar rumah dengan berkendara seperti untuk bekerja dan berbelanja kebutuhan pokok.
Kondisi ini disikapi Garda Oto, produk asuransi mobil dari Asuransi Astra, yang menggelar webinar defensive driving dengan tema "Talks About Defensive Driving After Pandemic: Safe Your Future Now!". Hadir sebagai narasumber Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC) yang diadakan pada acara Car Community Meet Up 2020 pada Sabtu 19 Desember 2020 lalu. Tak kurang 270 orang dari 40 komunitas mobil hadir di acara ini.
Marcell Kurniawan mengatakan pengguna kendaraan perlu mengetahui informasi tentang bagaimana kebiasaan baru untuk tetap aman dalam berkendara saat pandemi maupun kebiasaan berkendara yang akan timbul setelah pandemi ini berakhir.
Pasalnya, saat ini munculnya fenomena weekend driver, atau para pengemudi yang biasanya hanya berkendara di akhir pekan, kini menjadi pengendara yang regular (setiap hari). Dan ini berarti para pengendara yang saat ini ada di jalan mempunyai pengalaman berkendara yang tidak sesering pengemudi yang setiap hari berkendara dan melakukan mobilitas jarak menengah dan jauh.
Baca juga: Lakukan Ini Agar Mobil Anda Siap Untuk Liburan Nataru
Dari data dan fenomena tersebut berikut beberapa tips yang diberikan oleh Marcell Kurniawan agar pengemudi aman berkendara dengan adaptasi kebiasaan baru:
1. Selalu Gunakan Safety Belt dengan Benar
Berdasarkan fakta yang ditemukan pada pengendara saat pandemi lebih sedikit orang yang menggunakan safety belt, Marcell Kurniawan berpesan agar para pengendara selalu memastikan safety belt selalu terpasang dengan baik sebelum pergi berkendara. “Pastikan terdengar bunyi “ceklik” saat kepala safety belt dipasangkan. Selain itu pastikan juga safety belt terpasang dengan rapih, rapat dan rendah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Karena pemasangan safety belt yang benar akan meningkatkan keselamatan berkendara kita sebesar 42 persen,” katanya.
2. Bahaya Jalan yang Lengang; Perhatikan Jarak Berhenti
Menurut National Highway Traffic Safety Administration, NHTSA. Di Amerika pada bulan April tahun ini, jumlah kendaraan di jalan turun 63 persen dibanding tahun lalu, hal itu mengakibatkan jalanan lebih sepi dan banyak orang mengendarai kendaraannya dengan lebih kencang. Insurance Business America menyebutkan, setidaknya ada 30 persen peningkatan di mana orang-orang mengemudi lebih dari 100 km/jam dalam satu perjalanan.
Fokus pada kecepatan kendaraan pun menjadi hal yang perlu diperhatikan juga. Selain berpengaruh pada jarak berhenti, semakin kencang atau tinggi kecepatan kendaraan pengendara maka memerlukan jarak yang semakin jauh agar kendaraan tersebut dapat berhenti.
Jarak berhenti akan bertambah saat kondisi mengemudi berubah “Jarak reaksi dan jarak pengereman saat berada pada jalanan yang kering dan jalanan yang basah akan berbeda. Selain itu kecepatan juga akan menambah jarak berhenti, misalnya pengendara dengan kecepatan 50km/jam masih bisa berhenti tepat waktu ketika akan menabrak sesuatu yang ada pada jarak 35 meter di depannya, dibandingkan dengan pengendara dengan kecepatan 70km/jam dengan jarak yang sama,” katanya.
Baca juga: Simak Tips Mengendarai Mobil Bagi Para Wanita
3. Kebiasaan Baru Kegiatan Otomotif
Berbagai keiasaan baru muncul. Misalnya memastikan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman). Menjaga kesterilan eksterior dan interior kendaraan dengan mencuci kendaraan secara rutin. Kemudian meminimalisir kopdar (kopi darat) atau pertemuan langsung berskala besar dan menggantinya dengan pertemuan daring. Terakhir, memproteksi dan mengalihkan risiko tinggi kendaraan bermotor dengan asuransi perlindungan kendaraan bermotor atau mobil.
Terkait asuransi mobil, pada kondisi pandemi seperti saat ini banyak kemungkinan kejahatan yang terjadi akibat menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain itu, banyaknya pengemudi yang ngebut, meningkatkan risiko laka terhadap kendaraan kita saat mengemudi. Oleh karenanya penting untuk memproteksi kendaraan dengan asuransi sebagai salah satu teknik berkendara aman di jalan.
“Dampak dari pandemi ini memaksa kita semua untuk beradaptasi terhadap kebiasaan baru, salah satunya adalah untuk tetap aman dalam berkendara saat pandemi maupun di masa yang akan datang. Untuk memberikan peace of mind, berkendara aman saja tidak cukup, kita perlu memproteksi diri dengan mematuhi protokol kesehatan juga memproteksi kendaraan untuk menghindari dari hal – hal yang tidak kita inginkan," ujar L. Iwan Pranoto SVP Communication & Customer Service Management Asuransi Astra. (Raju)
Baca juga: Isi Waktu Libur dengan Merawat Interior Mobil, Simak Tips Berikut ini
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice