5 Langkah Merawat Mesin Diesel Agar Sehat dan Panjang Umur
Mobil dengan mesin diesel masih menjadi pilihan konsumen. Paling tidak, mesin diesek dikenal karena bandel. Dibandingkan mobil bermesin bensin, disel dikenal lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar karena mesin diesel mempunyai efisiensi panas yang lebih besar, selain itu mesin diesel dikenal lebih tahan lama atau awet, dan juga torsi yang dikeluarkan mobil mesin diesel lebih besar.
Ada dua kunci utama yang wajib diperhatikan saat merawat mesin diesel modern. Yang pertama adalah kondisi oli mesin. Beban kerja mesin diesel terbilang ekstrem karena rasio kompresi yang tinggi dan kehadiran turbo menghasilkan suhu dan tekanan yang sangat tinggi di dalam ruang mesin. Makanya, mesin diesel butuh oli yang pas sesuai rekomendasi Toyota.
Bahan bakar mesin (BBM) diesel terkini juga tidak direkomendasikan menggunakan yang berkualitas rendah karena aplikasi sistem common rail yang menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar dengan injektor bertekanan ekstra tinggi yang dikontrol secara elektronik. Kotoran bisa merusak injektor yang sangat presisi tersebut.
Langkah apa yang harus dilakukan supaya mesin diesel tetap awet dan bekerja optimal?
1. Gunakan Bahan Bakar Berkualitas Baik
Bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur yang rendah dan kadar cetane (CN) tinggi membuat mesin dapat bekerja optimal dan minim gangguan. Kandungan sulfur yang cukup tinggi dapat merusak komponen injektor dan mengakibatkan pembakaran menjadi tidak sempurna, performa mesin turun, dan mengurangi usia mesin. Sebaliknya, kandungan sulfur rendah akan membuat emisi gas buang, saluran bahan bakar, filter solar, dan ruang bakar lebih bersih. Sesuaikan BBM yang dipakai dengan rekomendasi di buku manual kendaraan.
Diketahui, Solar bersubsidi menjadi jenis BBM paling rendah dengan CN 48 dan sulfur 3.500 part per million (ppm). Sedangkan solar yang non subsidi memiliki nilai CN 51 dan kandungan sulfur minimal 1.200 ppm. Dan solar yang lebih baik lagi memiliki nilai CN 53 dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm.
Baca juga: Perhatikan Ini untuk Mencegah Mobil Terbakar Saat Mengisi BBM di SPBU
2. Cek Kualitas Filter Bahan Bakar
Kinerja filter bahan bakar diesel yang optimal memastikan kotoran tidak akan lolos masuk ke dalam sistem injeksi bahan bakar. Kandungan solar terkadang masih terdapat kandungan air atau kotoran. Jika kandungan air atau kotoran masuk ke sistem pembakaran, maka proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan besar kemungkinan mobil bisa mogok.
Pastikan filter bahan bakar diganti jadwal perawatan berkala mengacu pada buku manual atau buku service kendaraan untuk menghindari kemungkinan adanya kandungan air atau kotoran pada diesel. Ada lampu peringatan di panel instrumen mobil yang menyala bila kondisi filter diesel sudah kotor. Segera bersihkan atau ganti dengan filter diesel yang baru.
3. Bersihkan Filter Udara
Komponen yang juga wajib diperiksa adalah filter udara yang menyaring udara yang dimasukkan ke dalam ruang bakar. Proses pembakaran pada mesin yang sempurna dipengaruhi faktor udara bersih. Namun sejatinya, debu atau kotoran yang ukurannya sangat kecil kerap terbawa angin dan masuk melalui pori-pori filter udara. Debu dan kotoran yang masuk melalui filter udara bisa sangat mempengaruhi proses pembakaran jadi tidak sempurna. Udara bersih bisa membuat performa mesin terjaga dan penggunaan bahan bakar lebih efisien. Selain tentunya mereduksi timbulnya kerak di komponen bergerak.
Water sedimenter berfungsi untuk menangkap kandungan air pada saluran BBM agar tidak ikut mengalir ke sistem bahan bakar agar tidak mengganggu kinerja mesin dan menjaga dari risiko berkarat. Segera kuras water sedimenter ketika lampu indikator water sedimenter di panel instrumen menyala karena air sudah penuh.
4. Panaskan Mesin Sebentar
Jika mobil hendak digunakan, setidaknya panaskan mesin mobil terlebih dahulu. Tidak perlu lama-lama, cukup nyalakan mesin sekitar 2 menit untuk memastikan pelumas sudah bergerak merata guna melumasi seluruh komponen mesin. Biarkan mesin tetap menyala atau idle selama 1 menit lalu matikan mesin sehingga ada kesempatan untuk mendinginkan komponen mesin yang bekerja pada kondisi ekstrem, terutama turbo.
5. Wajib Ganti Oli Mesin
Hal yang tak boleh dilewatkan ketika merawat mesin diesel yaitu penggunaan oli yang tepat. Seperti diketahui, banyak oli yang beredar di pasaran, dimana secara umum oli mesin berfungsi sebagai pendingin suhu mesin, membersihkan dan melindungi komponen penyusun mesin. Gunakan oli mesin dengan spesifikasi yang direkomendasikan pabrikan dan lakukan penggantian oli mesin sesuai jadwal perawatan berkala pada buku manual atau buku service kendaraan anda.
Cek takaran oli via dipstick untuk memastikannya tidak berkurang sebelum saatnya diganti. Ganti oli mesin diesel secara rutin setiap 6 bulan sekali. Dengan begitu, oli selalu terjaga kondisinya dan dapat menjalankan tugas melindungi komponen mesin diesel dengan baik.
Jika Anda merasa kesulitan untuk menjalankan semua langkah di atas, bisa melakukan servis berkala di bengkel resmi sesuai dengan ketentuan pada buku manual kendaraan. Di bengkel resmi para teknisi berpengalaman akan melakukan pengecekan pada komponen penting mesin diesel. Komponen akan diganti ketika ada masalah atau sudah saatnya ditukar dengan yang baru. (Raju)
Baca juga: Tips Membersihkan Noda Aspal di Bodi Mobil untuk Mengisi Kegiatan Liburan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice