Road Test Triumph Tiger 900 di Maroko (Part-1): Mengendarai Sang Harimau di Benua Afrika
Mengubah persepsi para pencinta superbike model sport fairing ke motor adventure jadi pencapaian manis bagi Triumph TIger 800. Kemampuannya untuk melaju cepat dan ngebut layaknya "Big Bike," dikombinasikan dengan kapabiltas off road, membuatnya jadi superbike "serba bisa," baik itu diajak touring maupun lintas alam.
Generasi baru Triumph Tiger 900 meluncur di India April. Kami diberi kesempatan oleh prinsipal global untuk mengujinya di benua Afrika beberapa bulan sebelum peluncuran. Pesawat jet membawa kami ke Maroko dari India untuk menguji motor adventure terbarunya. Dengan segunung pertanyaan di benak, bisakah Tiger 900 membawa kami sejauh 600 km melintas jalan aspal, pantai berpasir untuk menemukan jawabannya? Ya, banyak yang bisa disampaikan dari sini. Duduk manis dan bacalah artikel menarik kami yang merangkum semua yang perlu Anda ketahui tentang motor baru, Triumph Tiger 900.
Kalau Anda pernah menjajal Triumph Tiger 800, pasti tahu kalau ini adalah motor yang intimidatif, cukup sulit dikendarai dan bakalan membuat Anda berkeringat saat diajak off-road. Ini adalah masalah besar di balik jubahnya, dan luar biasanya, Triumph memperbaiki ini demi menyajikan Tiger 900. Jadi, bagaimana tingkahnya saat diajak bertualang liar?
Rancang Bangun Desain
Sedikit ubahan pada DNA Tiger yang kami baca di atas kertas, cukup aneh. Bukankah menaikkan rake angle (1 derajat), peningkatan banyak pada daya jelajah (52,3 mm) dan wheelbase sedikit lebih panjang (6 mm) akan membuatnya lebih lambat dan bobot lebih berat di stang? Tapi tunggu, ini baru satu variabel pengukuran.
Bagian lain adalah menurunkan titik pusat gravitasi yang didapat dengan menurunkan posisi mesin 42 mm, dan memiringkan ke depan sejauh 6,8 derajat. Fakta menarik: ini demi membuat ruang bagi radiator mesin yang kini dipecah dua, dan bonusnya, memberikan visual yang keren bagi Tiger 900. Meskipun silinder mesin punya bore yang lebih lebar dari sebelumnya, konstruksinya secara keseluruhan justru selangsing versi 800. Tak cuma itu, jantung pacu terlihat lebih pendek dari sebelumnya karena bak oli dibuat lebih ringkas. Hasilnya, ground clearance yang tak terusik, meskipun mesin sukses diturunkan jauh.
Ubahan pada desain termasuk subframe belakang aluminium model bolt on serta pedal yang juga mudah dibongkar pasang. Ini mereduksi banyak bobot dan mempermudah proses perbaikan serta ongkos reparasi jika ada part yang perlu diganti. Velg jari-jari dibungkus ban tubeless, yang meningkatkan kekuatan juga kapabilitas diajak kemana saja. Versi Rally Pro bahkan punya spesifikasi untuk meningkatkan kenyamanan berkendara.
Versi Rally, menggantikan model berorientasi offroad XC, dipasangkan suspensi Showa yang meningkatkan travel suspensi hingga 20 mm di depan dan 15 mm di belakang. Tentunya, tinggi jok meningkat dari 840 ke 850 mm. Ketinggian jok juga bisa disetel pada versi ini, sebanyak 20 mm. Semua ini dimungkinkan berkat frame dan tangki yang lebih ramping dari sebelumnya, untuk membuat Tiger 900 lebih mudah dikendalikan.
Tiger 900 tampil lebih tepat guna dengan bodi lebih langsing dan ketat. Reduksi dimensi ini bagi kami sebuah poin positif. Namun bisa saja diartikan sebuah kehilangan bagi mereka yang gemar moge dengan bodi tebal dan kekar ala 800. Rasa ini lebih jelas terlihat pada lini GT yang lebih rendah dari Rally.
Jantung yang Tepat Pada Tempatnya
Untuk mengubah karakter produksi tenaga, mesin 3-silinder dirancang dengan firing order ganjil (1-3-2). Sebelumnya, Tiger punya karakter tenaga layaknya motor sport, yang artinya, perlu diputar hingga RPM tinggi untuk mencipta akselerasi. Ini mengasyikkan untuk melaju di perjalanan jarak jauh, namun kurangnya respon di putaran rendah, artinya harus banyak memainkan gigi ketika off road, atau saat harus menyalip.
Nah, mesin baru menyajikan torsi 8 Nm lebih banyak dengan putaran 300 RPM lebih rendah. Yang paling penting adalah ini, Anda dapat torsi dan tenaga lebih sedikit, namun semua bisa didapat lebih mudah.
Pada sistem elektronik, versi Rally Pro punya mode Off road Pro yang pada dasarnya hanya mematikan kontrol traksi dan ABS, tentunya dalam mode ini seluruh kendali ada di pengendara. Ada juga mode off road yang tak terlalu agresif, dengan ABS tetap aktif di roda depan, juga dengan kontrol traksi yang tak terlalu sensitif, juga terhubung dengan mapping ECU. Mode kedua ini tersedia juga pada GT Pro.
Mengaum Tanpa Siulan
Tiger 900 akan membangun percaya diri dan rasa siap jelajah bagi para fanatis offroad. Dia siap mengubah semua orang jadi penakluk alam lebih dari Tiger 800. Luar Biasa!
Di India, Tiger dibungkus dalam kemasan yang paling mungkin tersaji- harga yang sangat murah! Tiger 900 Rally Pro dirilis dengan banderol hanya lebih mahal Rs 44 ribu (Sekitar Rp 6,68 jutaan) dari 800 XC! Harga mulai dari Rs 1,55 juta (Rp 304 juta) untuk versi Tiger 900 tentu membuat raungan sang harimau kian kencang.
Suara siul dari mesin 3-silinder Triumph jadi sebuah penanda. Siulan ini mudah dikenali oleh semua pengendara, dan faktanya memang membuatnya jadi disukai. Namun dengan kruk as baru serta firing ordernya, juga raungan lembut mesin baru ini, siulan itu hilang. Berganti suara gurih nan mekanikal ala mesin V-Twin.
Biar saya jelaskan. Mesinnya halus. Bahkan setelah 300 km duduk di atas sadel, tak ada rasa kesemutan di bokong di atas sadel ataupun telapak bergetar. Namun, kelembutan yang jadi keunggulan Tiger 800 yang halus selembut sutra masih tak tergantikan. Mesin baru masih terasa berdenyut dari stangnya. Meski ini masih masuk dalam toleransi motor adventure, bisa saja diartikan para pengguna 800 sebagai kekurangan.
Di Atas Sadel
Rasanya seperti yang sudah diduga. Mengagumkan. Tiger tahu benar bagaimana tampil sebagai motor yang siap diajak off road. Tampangnya jauh dari intimidatif atau menakutkan untuk dikendarai. Pertama melihat, Anda akan sadar kalau ia sudah diet banyak bobot. Begitu naik ke atas jok dan paha menjepit tangki, rasa ramping dari motor baru ini begitu mengejutkan. Pijakkan kaki, yang bahkan lebih mundur lagi pada Tiger GT, membuat Anda mudah untuk berdiri dan mengendalikan sepenuhnya. Begitu ia mulai dikendarai, semua kekhawatiran benar-benar sirna dan berganti rasa percaya diri yang mantap.
Ubahan pada sasis berarti Anda bisa mempercayakan bahwa bagian depan motor bisa keluar dari entah itu pasir, ataupun ceruk bekas tapak ban motor lain yang kerap muncul di jalur off road. Memperlakukannya layaknya motorcross adalah suatu kenikmatan. Memiringkannya di tikungan, duduk di sisi paling luar jok, kaki dalam terbuka lebar, lalu buka gas, tarian indah penuh debu akan mudah tercipta. Ban Pirelli Scorpion Rally pada motor tes kami benar-benar mencengkram dalam lumpur, menyajikan sensasi percaya diri yang tak bisa disajikan ban standar Bridgestone Battlax Adventure. Selain itu, keseimbangan sempurna dan rasa ringan yang sudah jadi bawaan Tiger, masih jadi sebuah keunggulan yang tak diragukan.
Kecepatan jadi teman sejati kami dalam perjalanan ini, tentunya ini buah karya suspensinya juga. Menghajar batu, parit, tanjakkan curam, terasa sekali betapa canggihnya shock Showa, membuatnya terasa sangat berbeda dengan Tiger 800 XC sekalipun. Walaupun punya kemampuan lebih dibanding versi sebelumnya, shock WP di versi 800 masih terasa sedikit lebih mengasyikkan.
Mesinnya tentu boleh dipuji, sanggup menyajikan tenaga padat di putaran rendah, membuat kita bisa tetap punya cadangan tenaga di gigi tinggi. Begitu tuas gas diputar, tanpa perlu memijak pedal kiri, tenaga sudah menyambut. Saat harus pindah gigi pun, quickshifter membuat semua pekerjaan lebih mudah, baik itu ketika diri maupun duduk. Mode off road menaikkan juga respon gas agar lebih mudah menggali keluar pasir. Sedikit tips soal mode berkendara ini, matikan mesin dengan engine cut off agar semua mode off road yang sudah dipilih tidak hilang
Varian GT?
Famili GT menggantikan versi jalan raya XR di Tiger 800. Mengusung desain velg sporty berbahan alloy 17 inci (belakang) dan 19 inci (depan). Suspensi baru bermerek Marzocchi punya settingan kompresi dan rebound, dengan panjang travel sama seperti sebelumnya. Namun, shock baru dan sasis yang juga sama dengan versi Rally, membuatnya juga punya kemampuan jelajah kemana saja. Walaupun kami tak mengajaknya off road, sempat kami coba memasukannya ke lumpur yang cukup dalam, ternyata si Tiger GT Pro tetap terasa ringan dan tangguh juga. Rasa nyaman dan aman dari suspensi Marcocchi yang lebih canggih membuat Tiger bertransformasi jadi motor yang tetap siap diajak jalan jauh meski aspal di ujung jalan menghilang.
Reviewer: Kartikeya Singhee (Group Editoral Head Girnarsoft)
Alih Bahasa: Ivan Hermawan
Baca Juga: Test Ride Yamaha WR 155R di Indonesia
-
Jelajahi Triumph Tiger 900
Model Motor Triumph
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Populer
Video Motor Triumph Tiger 900 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
Kapasitas
888
|
1043
|
889
|
Tenaga Maksimal
93.9
|
118
|
103
|
Jenis Penggerak
Chain Drive
|
Chain Drive
|
Chain Drive
|
Torsi Maksimal
87 Nm
|
102 Nm
|
100 Nm
|
Jenis Mesin
In-line 3-Cylinder, 12 Valve, Liquid-Cooled, DOHC Engine
|
4-Stroke,DOHC
|
2- Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC Engine
|
Ban depan
90/90 R21
|
120/70 ZR17
|
-
|
Ukuran velg depan
R21
|
R17
|
R21
|
Ban belakang
150/70 R17
|
180/55 ZR17
|
-
|
Ukuran velg belakang
R17
|
R17
|
R18
|
Mode Berkendara
Road,Touring
|
Touring
|
Road
|
|
Tren Adventure Touring
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Triumph Tiger 900 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review