First Ride Honda PCX Electric: Bagaimana Rasanya Mengendarai Skutik Listrik?
Deru raungan knalpot nan lantang, acap memberi sensasi tersendiri. Inilah sensasi yang lazim dirasakan pengendara motor. Tapi, Anda mesti bersiap-siap kehilangan keasyikan itu. Setidaknya, jika Anda mengendarai Honda PCX Electric. Meski harus diakui, muncul pula sensasi yang berbeda.
Sensasi Tenaga Instan
Begitu tuas gas dipelintir, tenaganya melonjak seketika. Sangat responsif, soalnya PCX tak punya transmisi. Energi listrik diolah langsung ke motor yang melekat di roda belakang. Hati-hati, ada torsi sebesar 18 Nm yang siap memuncak dalam sekejap di rentang 500 rpm saja! Untuk perbandingannya, motor sport 150 cc lambang sayap, Honda CBR150R hanya punya torsi 14,4 Nm. Itupun baru memuncak di level 7.000 rpm. Terbayang kan bagaimana akselerasi PCX listrik?
Tenaganya memang kecil, hanya 5,7 PS. Begitulah salah satu ciri khas motor elektrikal. Apalagi tak ada pengolah tenaga seperti girboks. Untuk memberikan rasio yang berbeda dari putaran motor ke roda. Jadi tenaga yang Anda dapat, itulah yang Anda miliki. Kami memang tak sempat menguji top speednya di lintasan jarak jauh. Hanya ada lintasan lurus sepanjang sekitar 300 meter dan kurang representatif untuk mendapat kecepatan maksimum.
Sensasi suara mengendarai PCX sangat unik. Raungan mesin dan knalpot berganti desingan dalam frekuensi tinggi. Saking tinggi frekuensinya, suaranya hampir tak terdengar. Apalagi kalau Anda mengenakan helm full face. Efek hening lebih terasa lagi bagi orang di sekitar Anda. Dan memang sedikit berbahaya. Karenanya, pabrikan mobil bahkan berinovasi menyajikan suara khusus agar pergerakan mobil listrik bisa terdengar oleh pengguna jalan lain. Sayang, inovasi ini belum sampai ke industri roda dua.
Pengendalian Biasa Saja
Tak ada yang spesial pada pengendalian motor listrik PCX. Suspensinya pun tak berbeda signifikan. Teleskopik di bagian depan dan belakang dengan geometri yang hampir mirip. Dimensi PCX Electric, yang hanya lebih panjang dalam hitungan cm, juga jarak jok dengan tanah yang hanya berbeda 4 mm, tentu tak memberikan perbedaan dengan PCX lain.
Lantas apakah ini kekurangan? Justru bagi kami kelebihan. Berarti Anda tak perlu beradaptasi cukup banyak agar dapat mengontrol motor listrik ini. Hal ini cukup unik, soalnya bobot PCX listrik lebih berat 10 kg. Kalau dibawa ke kehidupan sehari-hari, bobot 10 kg memang tak berpengaruh banyak, toh membonceng orang dengan bobot lebih dari 50 kg saja, PCX biasa tetap nyaman.
Tongkrongannya khas skutik turing, yang disajikan pada rangka dasar Honda PCX, memberi sensasi berkendara yang nyaman. Kaki bisa ditempatkan dalam dua posisi; di step bawah untuk lokasi yang standar atau agak ke depan demi postur yang lebih rileks.
Fitur Fungsional
Smart key, sebuah fitur standar yang bisa kita temui sejak PCX konvensional dengan harga Rp 28 jutaan. ABS, juga hadir sejak PCX yang lebih mahal dengan nominal Rp 31 jutaan. Semua ini ada pada PCX Electric.
Yang tak ada, tentu fitur canggih untuk tidak mengisi bensin. Ya, katakan selamat tinggal pada pom bensin saat mengendarai motor ini. Tutup pengisian bahan bakar, berganti jadi tempat kabel yang siap dicolokkan tanpa adapter apapun ke semua soket listrik di Tanah Air. Tak perlu daya dengan voltasi khusus untuk mengisinya, semudah mencolok charger hp ke tembok. Cukup 6 jam, baterai motor terisi penuh.
AHM pun menerapkan teknologi yang jauh lebih canggih lagi. Metode swap baterai yang dinamai mobile battery pack. Dua buah baterai yang ada di balik bagasi, bisa dengan mudah dicabut dan dipasang pada peranti yang dijual terpisah. Ke depannya, AHM menyajikan gerai untuk menukar baterai ini agar pemilik tak perlu repot menunggu waktu pengisian. Cukup menukar dengan baterai di gerai yang sudah terisi penuh.
Konon, visi masa depan model baterai ini memudahkan untuk kehidupan sehari-hari. Baterai bisa dilepas untuk kemudian digunakan pada perangkat lain. Paling tidak di masa depan, ketika PCX Electric sudah dijual bebas ke khalayak. Tidak seperti sekarang, AHM baru menyewakannya untuk institusi. (Van/Odi)
Baca Juga: Test Ride All New Honda PCX: Kenapa Harus Membelinya?
Model Motor Honda
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Honda PCX Electric Terbaru di Oto
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda PCX Electric dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature