Test Drive Suzuki Ertiga Dreza: Melebihi Ekspektasi
Suzuki Ertiga adalah Multi Purpose Vehicle (MPV) 7-penumpang yang banyak digunakan untuk bepergian bersama keluarga. Tak ada cara lain yang lebih tepat untuk mengujinya, selain membawanya pergi bersama keluarga. Kebetulan pada Lebaran tahun ini, saya bersama keluarga mudik ke Yogyakarta. Jadi ya sekalian saja test drive Suzuki Ertiga. Nyaman tidak ya mudik bersama Suzuki Ertiga?
Banyak yang harus dibuktikan oleh Suzuki Ertiga. Masalahnya saat musim mudik, jalur Trans Jawa pasti macet. Belum lagi mudik tahun ini saya membawa anak saya yang baru berusia empat bulan. Saya semakin tertantang untuk melakukan pengujian jarak jauh menggunakan Suzuki Ertiga. Bagaimana handling, performa, kenyamanan dan yang terpenting konsumsi bahan bakar mobil ini. Unit yang saya gunakan dalam perjalanan ini adalah Ertiga Dreza bertransmisi otomatis. Dari empat pilihan yang tersedia, yaitu putih, silver, hitam dan ungu, saya dapat yang berwarna ungu. Pilihan warna yang menarik.
Setelah mempersiapkan kendaraan dan lainnya, Kamis malam (22/6) kami memulai perjalanan. Di dalam Dreza yang saya kemudikan, terdapat 3 orang dewasa dan 1 bayi. Jadi kursi di baris ketiga bisa saya lipat untuk membawa barang. Cukup mudah untuk melipat kursi baris ketiganya. Oh ya, kursi baris ketiganya punya konfigurasi 50:50. Jadi bisa dilipat sebelah saja. Tapi kali ini saya lipat semua.
Kalau dilihat dari luar, dimensi mobil ini terlihat tak terlalu besar. Tapi saat duduk di dalamnya, ruang kabinnya sangat lapang. Baik untuk penumpang depan ataupun belakang. Suzuki Ertiga Dreza memiliki panjang 4,325 mm, lebar 1,695 mm, tinggi 1,685 mm dan wheelbase 2,740 mm.
Perjalanan ke Yogyakarta saya tempuh lewat jalur Selatan melintasi Bandung, Nagreg, Tasikmalaya, Ciamis dan seterusnya. Sebelum melakukan perjalanan, saya melakukan pengisian bahan bakar RON 92 sebanyak 40 liter. Sementara kapasitas tangki Ertiga Dreza mencapai 45 liter. Artinya di dalam tangki masih tersisa lima liter bahan bakar.
Mesin tipe K14B berkapasitas 1,4 liter dengan Variable Valve Timing (VVT) cukup dapat diandalkan untuk melesat ke luar kota. Transmisi otomatis 4-speed miliknya juga cukup responsif. Pada putaran sedang, antara 3.000 rpm - 4.000 rpm, mesin terasa halus. Tapi kalau saya butuh tenaga lebih untuk mendahului kendaraan lain, transmisi langsung menyesuaikan dengan cepat. Kekedapan suara di bagian kabin juga baik. Suara dari luar dapat tak sampai begitu menganggu ke dalam kabin.
Menurut MID sih konsumsi bahan bakar Ertiga Dreza dalam perjalanan saya ini 15,2 km/liter. Lumayan irit lah. Maklum di jalur Nagreg kami sempat terhadang macet yang cukup panjang. Jalan yang tidak terlalu lebar, berliku dan banyaknya sepeda motor menjadi tantangan tersendiri saat melintasi jalur Selatan Jawa. Ditambah lagi ketika itu terik matahari sedang menyengat. Untung Ertiga sudah pakai AC double blower. Jadi kabin tetap terasa sejuk.
Tak terasa hari telah menjelang malam. Saat melaju di malam hari, lampu depan dengan proyektor dan LED Day-time Running Lights (DRL) sukses menerangi jalan. Setelah menghabiskan 27 jam perjalanan, akhirnya Sabtu (24/6) kami sampai di kota Yogyakarta. Total perjalanan yang ditempuh dari rumah saya di Cibinong, Bogor sampai Yogyakarta sekitar 620 km.
Sesampainya di kota Yogyakarta saya kembali melakukan pengisian bahan bakar hingga full. Total bahan bakar yang masuk ke dalam tangki bahan bakar Ertiga Dreza adalah 41 liter. Jadi bila dihitung, selama perjalanan Ertiga Dreza yang saya tumpangi meminum 39 liter bensin RON 92. Menurut cara ini, catatan konsumsi bahan bakar Ertiga selama perjalanan sealam 27 jam sejauh 620 km adalah 15,8 km/liter. Cukup Rp 300 ribu saja beli bensin RON 92 untuk mudik dari Jakarta ke Yogyakarta.
Sepanjang perjalanan, head unit 9-inci dengan USB port, konektivitas Bluetooth dan slot SD card sukses membuat seluruh penumpang terhibur. Tapi pasti lebih asik lagi kalau head unit ini bisa memutar CD atau DVD. Tak mengapa, untungnya head unit ini memiliki fitur Voice Command, dan bisa mirroring dengan smartphone Android. Selain itu, jok yang empuk dan nyaman ini berhasil membuai penumpang sampai terlelap.
Salah satu kelebihan mobil ini adalah adanya fitur ISOFIX. Karena fitur ini saya bisa mengaitkan car seat si kecil secara sempurna. Keselamatan si buah hati tentu harus jadi prioritas. Fitur keselamatan lainnya adalah dual SRS Airbag, dan rem ABS plus EBD.
Bantingan suspensinya juga cukup baik saat menghadapi jalanan yang tak mulus. Pengendaraannya yang stabil ini didukung kemudi yang juga baik. Melintasi jalur selatan yang berliku sama sekali bukan hambatan bagi Ertiga.
Jujur Ertiga Dreza berhasil melebihi ekspektasi saya. Mobil ini cukup nyaman digunakan untuk bepergian jauh bersama keluarga. Mobil yang saya kendarai ini dijual dengan harga Rp 239.500.000. Suzuki Ertiga Dreza adalah tipe yang tertinggi.
Meski begitu, ada sedikit kekurangan mobil ini yang agak mengganjal. Suzuki sepertinya lupa menyematkan fitur auto lock pada Ertiga. Walhasil pengemudinya tak boleh lupa mengunci pintu mobil melalui central lock sebelum menginjak pedal gas.
Baca juga: 5 Low MPV Terlaris Jelang Lebaran
Foto: Herry Mulyamin
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Suzuki Ertiga
Model Mobil Suzuki
Promo Suzuki Ertiga, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Suzuki Ertiga Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1462
|
1499
|
1329
|
999
|
1462
|
Panjang
4395 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
3990 mm
|
4450 mm
|
Lebar
1735 mm
|
1750 mm
|
1730 mm
|
1739 mm
|
1775 mm
|
Tinggi
1690 mm
|
1730 mm
|
1665 mm
|
1643 mm
|
1710 mm
|
Ground Clearance
180 mm
|
225 mm
|
195 mm
|
182 mm
|
-
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Carvaganza
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature