Test Drive All New Mazda CX-60: Paket Komplet!
Ibarat John Wick berpenampilan elegan dan gaya keren, bukan Dom Toretto dengan tampilan garang, postur berotot dan urakan
Penggambaran yang diberikan beberapa editor tentang Mazda CX-60 di ruang perdebatan Carvaganza Editors’ Choice cukup detail. Fakta-fakta tentang mobil itu terbuka jelas. Pertama, mesin bensin Skyactiv 6 silinder inline 3,3-liter turbocharger begitu menggugah. Mampu menghempaskan tenaga 280 hp dan torsi puncak 450 Nm.
Tak serta merta mesin dibiarkan konservatif. Karena ada teknologi M Hybrid Boost alias mild hybrid. Berupa penanaman motor listrik dan baterai 48 volt yang fokus kepada efisiensi bahan bakar, power assist untuk akselerasi di awal, dan fungsi idling stop system. Memang bukan hybrid murni, supaya esensi enjin anyar 6-inline 3,3-liter turbo tidak hilang.
Inilah yang membuat rasa penasaran ketika diundang untuk mencoba SUV 5 penumpang itu. Saya bersama dengan media lain mengemudikannya dari Jakarta menuju Semarang dengan jarak ditempuh kisaran 450 km. Rute dilewati mayoritas Tol Trans Jawa. Cocok untuk mencoba akselerasi, stabilitas dan perilaku kendaraan di jalanan lurus dan agak bumpy.
Sports Car Berbulu SUV Premium
Saat masuk ke dalam Mazda CX-60, seolah-olah masuk ke kabin sports car. Mendapatkan sentuhan dua warna (two-tone) kombinasi hitam dan warna tan. Warna tan (coklat muda) tersebut tersemat pada lingkar kemudi, dashboard, trim pintu dan jok. Uniknya dashboard mendapat sentuhan material suede, yang mengingatkan kita bahan dan warna interior sports car Italia.
Melewati jalanan dengan traffic padat, mode pengendaraan normal menjadi andalan. Injakan pedal gas sedikit agak berat, layaknya performance car dengan setir yang padat. Dengan panjang 4.740 mm, lebar 1.890 mm dan bobot nyaris 2 ton (1.953 kg), CX-60 terasa gesit ketika bermanuver di jalan raya. Setir dapat mengomunikasikan dengan baik perilaku mobil, sehingga tidak terasa seperti mengemudikan mobil besar, malah seperti bawa SUV kompak saja.
Begitu diajak menari di tol Trans Jawa, All New Mazda CX-60 seperti haus untuk dipacu. Mesin bensin Skyactiv terus memuntahkan tenaga sesuai dengan asupan throttle. Ketika didorong dari rpm 2.500, jantung pacu langsung berputar solid. Pijakan gas dengan model sport, membuat kaki keenakan untuk terus menambah input. Transmisi otomatis 8 percepatan bekerja dengan halus meladeni setiap putaran untuk disalurkan ke keempat rodanya.
Tapi lontaran tenaga yang dimuntahkan tidak bikin kepala terpental ke belakang. Tarikan tenaganya tidak ‘ngejambak’, malah linear. Mazda CX-60 meladeni lebih sopan, tidak langsung agresif. Ketika berada di putaran atas, mesinnya tidak meraung-raung. Tak sebengis Porsche Macan atau Cayenne pada saat dipindahkan ke mode SPORT. Tak berteriak-teriak minta tambah, perilaku setir dan chassisnya pun tidak berubah menjadi super solid dan sadis.
Jika saya ibaratkan, Mazda CX-60 ini seperti John Wick, pembunuh bayaran dalam film sekuel box office bergenre action. Wajahnya cute, dengan postur tubuh yang tidak kekar seperti atlet body builder, tapi sebetulnya mesin pembunuh yang berbahaya dan efisien. Saking sopannya, sampai-sampai bunyi lampu sein seperti selembar kertas yang diketuk-ketuk dengan telunjuk.
Bisa jadi ini karena filosofi ‘Jinba-Ittai’ yang kental daripada SUV Mazda lainnya. Konsep yang telah berkembang dan dipakai oleh Mazda untuk setiap unit kendaraannya selama 3 generasi. Suntikan itu membuatnya sangat menyenangkan untuk dikendarai dan diklaim oleh pabrikan sebagai driver car. Yaitu mobil yang dirancang khusus untuk mengemudi, bukan sebagai passenger. Tak heran jika dosis suntikan Jinba-Ittainya begitu terasa.
Tenaga yang besar, transmisi halus dan responsif diimbangi oleh pengendaraan yang stabil. Kestabilan itu disumbang oleh chassis monokok Skyactiv berpadu dengan suspensi double wishbone di depan dan multi-link di belakang plus bobot yang pas. Memang suspensi terasa lebih keras, namun itulah yang membuat sang Burung Camar ini punya kestabilan tinggi berakselerasi cepat di jalan lurus.
Tapi tentu saja balutan kenikmatan yang disebutkan di atas tidak lengkap kalau hanya mengisahkan tentang feeling saja. Sebagai kendaraan yang dijuluki The Perfect Jinba-Ittai, Mazda CX-60 pun dikawinkan dengan tebaran kemewahan di dalam kabin.
Dibalut Kemewahan
Varian Kuro yang saya kemudikan di hari pertama media test drive dari Jakarta menuju Semarang, menurut saya adalah versi yang paling elegan dalam hal sentuhan warna dan material. Ia mengharmonikan antara keindahan dan nilai sporty. Layout interior versi Kuro sebenarnya tak berbeda dengan varian Elite, bedanya hanya terletak pada sentuhan warna, material yang dipakai, velg dan grille.
Mazda CX-60 versi Kuro mengadopsi sentuhan two-tone di dalam kabin yaitu coklat (pabrikan menyebutnya Tan) dengan warna hitam. Sentuhan kelir Tan itu terdapat pada jok depan dan belakang yang terbuat dari Nappa Leather, dashboard, trim pintu dan setir. Jahitan Kakenuinya terlihat apik berpadu dengan aksen kayu maple pada konsol tengah. Kesan premium dan sportynya makin kuat berkat pemakaian material suede halus berwarna Tan pada dashboard. Mengingatkan kita pada aksen serupa yang dipakai oleh sportscar Italia. Aroma berkelasnya jadi berasa banget.
Kabin kontemporer dan modern Mazda CX-60 diintegrasikan dengan tombol-tombol pengaturan yang ergonomis pada lingkar kemudi dan konsol tengah. Semuanya mudah dioperasikan dan user friendly. Kabinnya pun lapang dengan ruang untuk kepala, kaki dan bahu yang lega. Menunjang kenyamanan untuk jarak jauh. Bagasinya pun besar, untuk membukanya cukup dengan quick kick kaki di bawah bumper belakang sehingga bagasi power lifgate akan membuka secara otomatis. Tentunya, kunci mobil harus ada di saku atau dipegang.
Ketika duduk merebahkan lumbar pada sandaran jok, materialnya terasa empuk dan halus. Kursi pengemudi dan penumpang dapat diatur secara elektrik dengan 10 pengaturan. Bedanya, bagian pengemudi memiliki seat adjustment memory, penumpang depan tidak.
All New Mazda CX-60 menghadirkan teknologi teranyar yang dikembangkan pabrikan. Yaitu Driver Personalization System yang dapat secara otomatis mengatur posisi duduk berkendara dengan memasukkan data tinggi badan pengemudi. Dari hasil data tinggi badan yang diinput ke dalam menu di TFT color display 12,3 inci, Automatic Driving Position Guide akan memerintahkan kamera yang letaknya dekat setir mendeteksi posisi mata pengemudi. Lalu sistem secara otomatis akan menyesuaikan posisi duduk, setir, spion dan head-up display (Active Driving Display) yang pas untuk ‘sang pilot’. Teknologi ini juga dapat menyimpan preferensi untuk suhu di dalam kabin, pengaturan sound system dan keselamatan aktif i-Activsense.
Data-data yang tersimpan di dalam sistem, akan secara otomatis aktif jika pengendara memakai kendaraannya. Nah, data yang tersimpan bisa sampai untuk enam orang. Perlu diingat, teknologi ini bukan hanya memberikan kemudahan pada saat hendak mengemudi, juga berlaku pada saat mobil berhenti dan pengemudi ingin keluar dari mobil. Kursi pengemudi dan setir akan bergeser secara otomatis sehingga bisa keluar dengan lebih gampang.
Kokpit Human-Centric
Pabrikan mengklaim bahwa pengembangan kabin Mazda ini menganut filosofi kokpit human-centric yang telah lama dikembangkan pihaknya. Apalagi SUV digadang-gadang sebagai driver car, bukan passenger car. Alias kendaraan yang fokus pengembangannya untuk mengemudi, bukan untuk duduk sebagai penumpang. Tapi bukan berarti duduk di jok belakang tidak nyaman. Legroom dan headroom lega bagi penumpang dengan postur 168 cm seperti penulis.
Agar visibilitas tetap baik dan segala informasi lebih gampang dibaca, Mazda CX-60 menerapkan teknologi Human Machine Interface (HMI) teranyar. Baik display di bagian tengah dashboard maupun display cluster meter memiliki besaran sama yakni 12,3 TFT Color. Plus Active Driving Display yang berisikan informasi kecepatan mobil. Selain itu juga menampilkan batas kecepatan maksimal di hampir setiap jalan yang kita lewati. Bentuk simbol batas kecepatan itu berupa bulatan merah yang di bagian tengahnya terdapat angka yang terlihat sangat jelas serta gampang dibaca. Bulatan ini muncul berkat teknologi informasi yang terkirim via GPS.
Ketika kendaraan dipacu di Tol Trans Jawa, saya lebih suka memakai Adaptive Cruise Control (ACC). Sistem akan otomatis membaca secara presisi jarak pengereman. Untuk mengatur jarak pengereman alat pengendali jelajah kecepatan mobil itu, tinggal pilih menu saja di Cruise Control yang terdapat di bagian kanan setir, lalu akan muncul di indikator pendeteksian jarak ACC di cluster meter.
Canggihnya lagi, untuk jarak pengereman adaptive bukan ditentukan oleh seberapa jauh jarak mobil Mazda CX-60 yang kita kemudikan dengan mobil depannya. Melainkan dihitung berdasarkan masa waktu pengereman yang dibutuhkan. Jadi belum tentu jarak kita dengan mobil di depan adalah 50 meter menjadi jarak yang aman. Tergantung seberapa tinggi kecepatan Mazda CX-60 dan itulah yang dihitung komputer. Fitur yang berfungsi menghitung jarak tersebut adalah oleh Mazda Radar Cruise Control (MRCC). Yakni fitur yang berfungsi menghitung kecepatan dan jarak Mazda CX-60 dengan mobil di depannya. Peranti tersebut akan secara otomatis mengatur kecepatan mobil agar jarak dengan mobil di depannya tetap aman.
Mazda i-Activsense
Selama menjelajah Tol Cikampek lewat MBZ yang cukup padat tapi lancar, kendaraan ini memberikan peace of mind kepada pengendara dan penumpang. Mazda menyadari bahwa kesenangan berkendara itu bukan perkara respon jantung pacu dan performa semata, tapi butuh ketenangan hati, pikiran dan kenyamanan. Untuk itu disediakan fitur yang dikemas dengan sebutan Mazda Proactive Safety. Hal ini katanya sejalan dengan filosofi pengembangan mobil di mana manusia adalah titik sentralnya.
Teknologi yang diusung diberi nama i-Activsense dengan beragam menu penginderaan jarak jauh yang berfungsi mendeteksi segala potensi yang membahayakan secara 360 derajat. Yaitu Adaptive LED Headlamp (ALH), Smart Brake Support (SBS) & Forward Obstruction Warning (FOW), Mazda Radar Cruise Control (MRCC), Cruising & Traffic Support (CTS), Lane Departure Warning System (LDWS), Lane keep Assist System (LAS), Driver monitoring, Blind Spot Monitoring (BSM) dan Rear Cross-Trac Alert (RCTA).
Selain teknologi i-Activsense, All New Mazda CX-60 juga dilengkapi dengan fitur keselamatan aktif berupa 6 airbag untuk pengemudi dan penumpang, bagian pinggir, tirai serta lutut. Dilengkapi juga Side Impact Door Beam untuk menahan benturan dari samping, Collapsible Steering Shaft & Injury-Minimizing Brake Pedal, Neck injury mitigation front seats dan konstruksi body monokok Skyactiv.
Untuk keselamatan pasif, terpasang pengereman Anti-lock Brake System (ABS) with Electronic Brakeforce Distribution (EBD) & Brake Assist (BA), Dynamic Stability Control (DSC) & Traction Control System (TCS), Hill Launch Assist (HLA), Emergency Stop Signal (ESS), Front & rear parking sensors dan kamera 360.
Meskipun enjin bertenaga besar, Mazda CX-60 tergolong sopan dalam memperlihatkan dirinya sebagai kendaraan ‘ganas’. Tercermin dari peringatan Lane Departure Warning System (LDWS) dan Lane Keep Assist System (LAS) yang memberi peringatan secara halus. Jika lampu sein tidak dinyalakan ketika hendak berpindah jalur, kedua fitur akan membuat setir melawan ketika dibelokkan. Tapi sikap kontra setir tidak kasar dan mengagetkan. “Kesopanan’ Mazda CX-60 sebagai mobil yang powerfull juga tercermin dari bunyi lampu seinnya yang seperti bunyi secarik kertas dipukul-pukul pelan dengan jari telunjuk.
LDWS, LAS dan BSM sangat membantu ketika meluncur kencang di Tol Trans Jawa. Kendaraan akan selalu mendapatkan peringatan secara presisi tanpa mengganggu konsentrasi mengemudi. Tapi pas masuk daerah perkotaan Semarang setelah melewati tol sejauh lebih 400 km, saya memilih mematikan fitur Smart Brake Support (SBS) & Forward Obstruction Warning (FOW). Saya lebih nyaman dalam kondisi non-aktif, karena agak kesal juga kalau mobil tiba-tiba mengerem otomatis karena sistem membaca potensi bahaya, padahal feeling kita sebagai pengendara tidak membaca itu.
Driver Monitoring System
Canggihnya lagi Mazda CX-60 adalah punya fitur bernama Driver Monitoring System. Yaitu teknologi yang bisa mendeteksi pengendara kelelahan dan mengantuk. Sistem di mobil akan mendeteksi pengendara dari raut wajah lewat gambar yang dikirimkan dari kamera monitor. Kalau terdeteksi seperti itu, maka akan muncul peringatan berupa bunyi dan tanda di cluster instrument di depan.
Namun sebaiknya jangan menggantungkan diri pada teknologi ini. Kalau Anda sudah merasa badan lelah dan mengantuk, sebaiknya langsung mencari tempat berhenti yang aman dan istirahat lebih dulu. Jangan tunggu peringatan dari DMS.
Sarana Infotainment
Display 12,3 inci di bagian tengah dashboard memberikan ragam informasi tentang kendaraan dan juga menjadi pusat data infotainment. Tapi display ini bukan touch-screen karena Mazda sengaja membuatnya seperti itu agar pengemudi tidak terdistraksi pada saat mengemudi.
Untuk mendapatkan berbagai informasi kendaraan pada display dan juga mengatur sistem infotainment, cukup memainkan knob putar di konsol tengah. Mazda menyebutnya Commander Control. Posisinya di belakang tuas transmisi otomatis 8 percepatan. Di situ juga terdapat Electric Parking Brake dengan Auto Hold, tombol putar sound system, tempat wireless charging dan tombol pengaturan mode pengendaraan.
All New Mazda CX-60 adalah SUV yang enak dikendarai. Dalam hal pengemudian dan pengendaraan, mobil 5 penumpang ini menyajikan paket utuh yang solid sebagai kendaraan yang kencang, nyaman, dinamis, presisi, obyektif dan modern. Tidak membosankan sehingga layak mendapat sebutan driver's car. (EKA/ODI)
Baca Juga: First Drive Mazda CX-5 AWD 2023
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mazda CX-60
Model Mobil Mazda
Promo Mazda CX-60, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Mazda CX-60 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
185
|
228
|
136
|
187
|
165
|
Torsi
250 Nm
|
420 Nm
|
230 Nm
|
252 Nm
|
240 Nm
|
Automatic Climate Control
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ventilasi AC Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Engine Start Stop Button
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Sensor Parkir
Ya
|
Ya
|
-
|
Ya
|
Ya
|
Lingkar kemudi Dengan Tombol Multi Fungsi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mazda CX-60 dari Carvaganza
Artikel Mobil Mazda CX-60 dari Zigwheels
- Motovaganza