Road Test Toyota Innova Venturer Q AT Diesel, Menakar Sang Varian Termahal
Tak salah kalau Anda menilai Kijang Innova semakin mahal harganya. Tapi tetap saja model ini banyak dibeli masyarakat Indonesia. Setiap tahun, puluhan ribu Innova terjual. Jadi apa bagusnya Innova? Pertanyaan itu bisa dijawab setelah mencoba langsung mobilnya.
Kami pun menguji varian tertinggi dari marga Innova, Venturer 2.4 Q AT Diesel. Banderol harganya paling mahal, Rp 457 juta. Mahal? Ya, harga yang tidak murah untuk menebus MPV keluarga yang berbasis mobil non-mewah. Lantas apa bedanya dengan Venturer tertinggi dengan Innova biasa?
Eksterior
Sebelum mengulas lebih jauh, Venturer termahal ini sejatinya adalah Kijang Innova Q Diesel 2.4 AT. Varian itu dipermewah dan namanya berganti jadi Venturer. Kami pernah mengulas Innova Q Diesel sebelumnya. Jadi Venturer 2.4 Q Diesel, transformasi dari Innova 2.4 Q Diesel menjadi entitas yang lebih mewah lagi. Oh ya, nama Kijang sudah tak muncul lagi di seri Venturer. Nampaknya Toyota ingin menguatkan identitas Innova sebagai model yang mandiri di tipe ini.
Paling kentara perbedaannya dari segi desain eksterior. Venturer 2.4 Q Diesel AT punya penampilan lebih sporty ketimbang Innova biasa. Dengan warna hitam dan ornamen krom yang jadi unggulan di sejumlah titik eksterior. Ada grille, bemper, lampu kabut, spoiler, side rocker dan pelek yang berbeda dari innova biasa. Pelek alloy 17 inci warna hitam kami rasa jadi poin yang menarik dan mendongkrak penampilan luar Venturer.
Sayang lampu siang hari LED masih belum jadi bagian Venturer ini, melihat harganya yang tidak murah. Bukan soal penting atau tidaknya fitur itu, hanya saja mobil lain di kelas lebih rendah sudah banyak yang memakai lampu siang hari LED. Lagi, sangat disayangkan. Selain fungsional, lampu siang hari LED bisa jadi pendukung penampilan eksterior yang signifikan.
Interior
Agar lebih mewah, Toyota membungkus kursi Venturer dengan material kulit. Itu jadi pembeda utama dengan Innova biasa. Selain lebih nyaman, rasa mewah juga didapat dengan balutan kulit pada jok dan lingkar kemudi. Ornamen kayu juga bisa dijumpai di sejumlah bagian kabin: pada dasbor, lingkar kemudi, panel-panel, trim pintu dan beberapa titik lainnya. Agar lebih terasa mewah dan mahal, ada lampu suasana yang unik pada plafon atap kabin depan dan belakang.
Akses ke tombol-tombol di dasbor mudah, dengan tambahan kontrol audio dan telepon tersemat di palang kemudi, lebih praktis. Sedang infotainment 8 inci bisa memainkan banyak format dan terhubung dengan banyak koneksi. Tidak ada fitur gesture pada layar infotainment, seperti pada Toyota lain. Tapi bukan masalah, itu cuma gimmick pelengkap. Penyejuk kabin sudah otomatis dengan tombol digital. AC kabin belakang juga bisa diatur suhu dan embusannya terpisah dengan kabin depan. Ada satu yang kurang, layar hiburan untuk penumpang kabin belakang. Pada pembelian baru, kabarnya Toyota sudah menyertakan layar yang terpasang pada konsol tengah. Layar itu bisa dilipat saat tidak digunakan. Entah ada penambahan harga berapa. Bisa juga dibeli dan dipasang pada Innova dan Venturer Anda karena dijual sebagai opsional.
Kepraktisan
Kepraktisannya tentu khas Innova termahal. Ada bottle holder, cup holder, laci, penyimpanan dan meja lipat kabin belakang. Baris kedua dengan captain seat yang lebih mewah, nyaman dan personal. Jadi terasa harga mahal yang harus Anda bayar. Apalagi ditambah meja lipat itu tadi. Sedang baris ketiga bisa diokupasi tiga orang, headrest tengahnya bisa dipasang jika dibutuhkan. Melipat kursi baris ketiga untuk bagasi penyimpanan lebih banyak juga mudah.
Begitu duduk di bangku pengemudi, baru terasa kalau mobil ini cukup besar, meski dari luar kelihatan biasa saja. Tak lebih besar dari Fortuner, tapi Venturer punya jarak sumbu roda lebih panjang sedikit, yang punya pengaruh pada kelapangan kabin. Kursi bisa diatur tinggi-rendah dan maju-mundur. Begitu juga dengan kemudi, ada tilt dan telescopic. Sayang pengatur kursi masih manual dengan tuas, belum elektrik.
Begitu sudah mendapat posisi duduk sesuai preferensi, Anda juga mendapat visibilitas depan luas. Yang mengganggu dan perlu jadi perhatian adalah pilar A. Posisinya menghalangi pandangan di sudut depan, khususnya di sisi kanan atau pengemudi. Saat berbelok ke kanan sangat menghalangi. Kaca kecil yang ditambahkan tidak terlalu berkontribusi soal blind spot itu.
Performa
Mesin Venturer diesel ini sama dengan Fortuner. Turbodiesel (VNT) 2,4 liter dengan intercooler. Hanya saja outputnya lebih kecil. Namun Tenaga 149 ps dan torsi 342 Nm sudah lebih dari cukup untuk urusan mobil keluarga. Sejumlah orang malah merasa outputnya berlebih, overpower. Bisa juga dianggap menambah pengalaman berkendara jadi lebih menyenangkan dan bisa lebih irit bahan bakar. Terserah Anda menganggapnya apa. Yang pasti Venturer Q Diesel punya tenaga yang siap diajak berkendara santai maupun lebih kencang.
Penyalur daya otomatis 6-speed dengan sequential switchmatic dan ada tiga pilihan mode berkendara. Eco, Normal dan Power. Yang menarik, cukup dengan mode Eco, Anda sudah bisa menikmati Venturer dengan mesin diesel ini di perkotaan. Sesekali masuk tol masih bisa dan merasakan cruising santai di kecepatan 50 - 80 km/jam. Mode Eco bak tali kekang pada hewan liar. Begitu dilepas, Venturer siap dan sigap berlari kencang. Pada mode Normal sudah bisa membuat Anda tersenyum bagi penikmat akselerasi spontan. Tak perlu banyak-banyak menginjak pedal akselerator, mobil langsung merespons permintaan pengemudi. Masih penasaran dengan betapa agresifnya Venturer? pilih mode Power dan mainkan tuas transmisi switchmatic saat berlari di jalan tol. Dijamin enak. Jeda normal yang biasa ditawarkan mesin dengan turbo masih ada, tapi diracik agar lebih responsif.
Konsumsi bahan bakar? Tak perlu dipikirkan. Berbeda dengan mesin bensin, diesel cenderung lebih hemat minum bahan bakar. Perjalanan ke luar kota dengan Venturer bisa dapat 16,1 kpl. Sedang dalam kota Jakarta 11,4 kpl, bisa lebih boros atau hemat lagi tergantung kondisi jalan, cara Anda mengemudi dan pemanfaatan mode berkendara yang sesuai.
Pengendalian
Bantingan suspensinya nyaman, tidak jadi masalah meski mobil dipenuhi penumpang maupun barang. Tapi karakter goyangan sebagai mobil ladder frame masih ada. Karena bodinya tinggi, gejala limbung juga mutlak didapat saat mobil berbelok atau bergerak dinamis.
Entah mengapa bobot putar kemudi terasa berat, melebihi yang ditawarkan Fortuner. Paling terasa saat parkir, putaran lebih mantap diperlukan dari tangan Anda. Paling tidak kalau sudah jalan jadi lebih ringan. Saat lingkar kemudi diputar, seperti tak langsung merespons. Itu wajar dijumpai pada mobil dengan konstruksi ladder frame.
Fitur
Peranti keamanan Venturer, lengkap. Airbags depan dua, ditambah buat lutut, samping dan curtain. Rem ABS+EBD, immobilizer, sensor parkir dan kamera parkir mundur. Ada lagi eksklusif Venturer, kontrol traksi dan hill start assist. Kontrol traksi atau stabilitas sangat penting, apalagi mobilnya bongsor, berat dan punya tenaga besar. Tapi Hill Start Assist, menurut kami hanya gimmick belaka, fitur tak penting. Bekal torsi dari mesin diesel dan transmisi otomatisnya sudah cukup kalau anda berhenti dan harus start dari tanjakan. Kalau fitur itu dihilangkan, modalnya bisa buat banyak fitur ekstra lain.
Kesimpulan
Overall, Venturer 2.4 Q AT Diesel punya bekal yang sesuai untuk mobil keluarga Indonesia. Akomodasi dan kenyamanan untuk mengangkut banyak penumpang, mesin yang bisa diandalkan untuk berbagai kondisi jalan Indonesia ditambah dengan nama besar Toyota dan reputasi Kijang yang melegenda. Tapi itu tak lantas jadi justifikasi harganya yang tinggi. Bandingkan dengan MPV Toyota Voxy yang punya harga mirip. Memang secara tenaga berbeda, tapi kemewahan, fungsi MPV dan kenyataan Voxy adalah CBU Jepang bikin orang mengerutkan dahi saat tahu harga Venturer termahal ini. Bahkan tak sedikit yang mengatakan lebih mending mencari Fortuner bekas atau mobil Eropa bekas sekalian. (Tom/Van)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Toyota
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Venturer Terbaru di Oto
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Toyota Venturer dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota Venturer dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature