Road Test Mitsubishi Xpander Cross: Eskapisme Dua Dimensi (Part-1)
Mitsubishi paham betul ceruk pasar mana yang bisa dilebarkan. Tentu sesuai dengan kekuatan posisi brand itu sendiri. Bukan di lapis bawah, melainkan di level atas. Misalnya, Xpander Ultimate sebagai unit paling laris dari lini varian. Demi menyasar konsumen Small SUV yang trennya terus apik, muncullah Xpander Cross. Kelahirannya menjembatani konsumen yang ingin naik kelas dari LMPV ke jenis SUV.
Citra yang terus digemborkan pada Xpander Cross ialah kendaraan dua dimensi: lingkup perkotaan serta lanskap semi off-road. Maka pabrikan mengarsiteki mobil agar cocok untuk melintasi kondisi itu. Konsumen ditawari tiga tipe: Xpander Cross manual Rp 270,7 juta, transmisi otomatis Rp 280,7 juta, Premium Package (AT) Rp 289,7 juta on the road Jakarta. Dan model papan atas jadi unit pengujian OTO.com. Mari simak nilai jual yang ditawarkan Mitsubishi buat Anda.
Profil Eksterior
Rancang bangun Xpander Cross semakin sedap dipandang. Itu berkat Tsunehiro Kunimoto, sang pemahat ukiran Dynamic Shield di jajaran produk Mitsubishi. Ia menduduki posisi penting, Corporate Vice President Division General Manager, Design Division Mitsubishi Motors Corporation (MMC). Lantaran sentuhan tangan dinginnya, Anda bisa menikmati tarikan garis magis di tiap sudut kendaraan.
Terlihat dari kisi-kisi depan berlapis kromium hitam, ventilasi depan mengotak terbelah dua bagian. Lalu lampu utama pakai pencahayaan proyektor LED. Untuk mempermanis tampilan, di ujung bonet diberi label Xpander Cross. Anda bisa menemukan hiasan fender hitam tebal yang berpadu side skirt warna silver di samping. Peleknya pakai lima palang 17 inci paduan dua warna.
Supaya kesan tangguhnya lebih kentara, Mitsubishi membubuhi roofrail, lis kaca dan penutup spion kromium. Di buritan, panel pembuka pintu dikelir hitam, menyatukan dua lampu belakang. Di atasnya, Cross pakai shark antena. Sebagai crossover, Mitsubishi mendandani ulang suspensi yang lebih kuat.
Konfigurasinya sama, menggunakan MacPherson Strut di depan dan Torsion Beam di roda belakang. Namun damper, pegas, kemudian posisi caster angle diramu ulang guna mengurangi gejala limbung berlebih. Kemudian jarak pijak tanah menjadi 225 mm. Itu lebih tinggi dari Toyota Rush yang bejarak 220 mm atau Suzuki XL7 dengan ukuran 200 mm. Faktor ini relasinya dengan diameter penggunaan pelek. Jadi sangat menguntungkan melibas genangan, kala musim hujan. Asal tak melebihi garis tengah roda.
Kabin
Beralih ke bagian dalam Xpander Cross. Secara umum menawarkan jok 7-seater dengan balutan kulit sintesis kombinasi kelir hitam dan coklat bikin lebih menarik. Materialnya halus nan nyaman. Bentuknya pun lebih memeluk seperti semi bucket. Saat duduk di balik setir, panjang jok depan pun masih bisa menyangga hampir seluruh bagian paha. Sebagai catatan, tinggi penguji 175 cm. Kelihatannya sepele, tapi jujur ini sangat membantu Anda kala mengemudi jauh. Kaki tak gampang pegal.
Untuk mengisi baterai gawai, tersedia power outlet di setiap baris. Lalu sebagai penghibur telinga. Audionya lumayan saja, bila kita ingin putar musik. Sebaran audio lengkap, menganut sistem 2 way. Cakupan frekuensi suara low, middle, high, terakomodasi. Namun bila ingin dentuman bass lebih baik, bisa ditambah subwoofer oval di kolong bangku depan.
Head unit layar sentuh terpasang lebih besar, yakni tujuh inci yang bisa terkoneksi dengan ponsel. Termasuk fitur Weblink. Tapi syaratnya harus unduh aplikasi itu di smartphone dan langsung pasang. Kemudian tinggal colok kabel USB dari handphone ke head unit. Kita bisa berselancar internet, lihat Youtube dari head unit dan mendendangkan lagu kesukaan.
Anda disuguhi pula tiga kompartemen di belakang. Bisa dipakai untuk menaruh barang seperti sarung tangan, sepatu, helm dan lainnya. Sangat bermanfaat agar semua tak berserakan tatkala kendaraan melesat. Lantas bagaimana dengan power Xpander Cross?
Mesin
Engine yang dipakai sama dari Xpander reguler. Kapasitanya 1,5 liter NA berteknologi MIVEC. Dorongan torsi puncak 141 Nm di 4.000 rpm dan tenaganya 105 PS pada 6.000 rpm. Buncahan itu disalurkan pakai transmisi otomatis 4-speed konvensional yang masih terasa halus. Bedanya lagi, Xpander Cross dipasang cover engine sehingga bikin sektor mesin terlihat lebih rapi dan makin senyap. Dibilang mendekati 80 persen articulation index.
Nah, kalau kemampuan mesinnya sama, kenapa tak ambil Ultimate saja? Itulah kenapa pabrikan memberikan diferensiasi produk. Ada pembeda pada kedua model di fitur serta wujud tubuh. Maksudnya begini. Kalau konsumen merasa cocok lalu cukup bila membeli Ultimate, tak jadi masalah. Tapi kalau pengguna small MPV merasa jengah dengan model itu dan ingin naik strata sedikit lebih tinggi, misalkan. Mitsubishi menyuguhi varian Cross buat Anda.
Lebih komplet lagi ulasan soal handling dan kapabilitas MPV Crossover baru ini, bisa disimak pada road test bagian kedua. Sehingga bisa menjadi bahan kontemplasi bagi Anda, sebelum benar-benar memutuskan membelinya. (Alx/Odi)
Baca Juga: Road Test Mitsubishi Xpander Cross: Stabilitas Oke, Bukan Barang Picisan (Part-2)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mitsubishi Xpander Cross
Model Mobil Mitsubishi
Promo Mitsubishi Xpander Cross, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Mitsubishi Xpander Cross Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1499
|
1998
|
1499
|
1462
|
1499
|
Panjang
4595 mm
|
4735 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
4510 mm
|
Lebar
1790 mm
|
1830 mm
|
1750 mm
|
1735 mm
|
1750 mm
|
Tinggi
1750 mm
|
1795 mm
|
1730 mm
|
1690 mm
|
1695 mm
|
Ground Clearance
225 mm
|
-
|
225 mm
|
180 mm
|
200 mm
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
2WD
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mitsubishi Xpander Cross dari Carvaganza
Artikel Mobil Mitsubishi Xpander Cross dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature