Creta menjadi produk andalan Hyundai untuk bertarung di segmen medium SUV (Sport utility Vehicle). Produk ini diproduksi di pabrik Hyundai Cikarang dan diharapkan dapat menjadi volume maker bagi penjualan Hyundai di Indonesia.

Oto.com sudah beberapa kali menjajal Creta dalam berbagai kesempatan. Pertemuan pertama pada saat pameran GIIAS 2021, sensasi berkendara pertama saat media tour ke pabrik dan terakhir pada media test drive selama dua hari di Pulau Bali. Kemudian pihak Hyundai Indonesia memberikan kesempatan untuk menjajal Creta varian teratas, Prime, di Jakarta. Pengalaman berkendara yang berbeda ini menjadi salah satu alasan Oto.com mencoba kembali SUV dengan harga Rp399 juta ini. Lantas apa saja impresi berbeda yang ditemukan saat pengujian ini?

Eksterior

Mari kita bicarakan kembali soal desain yang terlihat dari luar. Penampakan Creta di jalanan cukup mencolok terutama dengan pemilihan warna merah yang disebut Dragon Red Pearl dengan skema two tone. Dimensinya termasuk cukup besar dengan panjang 4.315 mm, lebar 1.790 mm dan tinggi 1.630 mm serta ukuran sumbu roda sejauh 2.610 mm. Creta menawarkan ground clearence setinggi 200 mm.

Menariknya, bagi orang yang baru melihat Creta, pertanyaan selalu seputar desain parametric jewel grille serta kehadiran LED DRL yang tersembunyi pada bilah-bilah grille. Saat di malam hari LED DRL ini cukup menarik perhatian meski ada juga yang merasakan kesan tampak depan SUV ini terlalu ramai. Lampu utamanya terletak di bagian bawah grille dengan fitur LED dengan pencahayaan yang terang di malam hari.

Penampakan bagian belakangnya juga termasuk menarik berkat desain bumerang pada stoplamp berteknologi LED. Tampilannya di malam hari memberikan kesan modern. Meski, kembali soal selera, tampilan LED bagian belakangnya cukup minimalis. Kalau Anda suka dengan stoplamp memanjang di pintu belakang, Creta keluar dari daftar favorit.

Soal tampilan samping Creta, terlihat cukup gagah dengan penggunaan pelek berukuran 17 inci berdesain diamond cut. Beberapa kali memandang bagian samping Creta, kehadiran lekuk garis tegas terutama di atas rumah roda depan dan belakang membuat SUV ini terlihat bongsor. Ada yang menarik perhatian pada sisi samping setelah beberapa kali pertemuan dan pemakaian. Pada kaca samping, bentuk kacanya memiliki sudut lancip yang jarang ditemui pada desain produk sejenis. Ini juga memperlihatkan garis desain Creta terutama pada pilar A, yang memiliki sudut tegak kemudian menurun hingga pilar C. Bagian pilar C ini juga memberikan kesan besar dengan memberikan ruang kosong cukup lebar berwarna hitam.

Interior

Beranjak ke bagian dalam. Creta varian Prime menawarkan kesan premium berkat sentuhan bahan kulit hampir di seluruh bagian interior. Kita memang masih bisa menemukan bahan plastik keras di beberapa titik, namun kesan murah ini bisa hilang berkat beberapa desain menarik. Sebut saja layar 10,25 inci TFT LCD Meter cluster yang menjadi keunggulan Creta. Layar ini menampilkan desain futuristik dengan beragam informasi mengenai kendaraan di dalamnya. Bagi pengguna Hyundai, layar ini serupa dengan produk-produk Hyundai lainnya yang memiliki harga di atas Creta. Ada juga ambient mood lamp yang menghadirkan kesan mewah di bagian dashboard.

Beranjak ke area konsol tengah. Creta menawarkan head unit layar sentuh 8 inci dengan kemampuan memutar beragam format hiburan. Head unit ini juga menjadi penghubung antara kendaraan dengan telepon genggam pemilik yang nantinya dapat merasakan kemampuan fitur Bluelink. Soal hiburan, Creta Prime menawarkan Bose Premium sound system dengan delapan speaker yang tersebar di kabin. Pengalaman hiburan di Creta cukup memuaskan ditambah kekedapan suara yang terbilang mumpuni.

Fitur kenyamanan lainnya yang menarik dalam pengalaman berkendara di Ibukota antara lain kehadiran panoramic sunroof yang membuat kabin terkesan lebih lapang. Masih ada wireless smartphone charger yang memudahkan pengisian daya telepon genggam tanpa kabel, ventilated seat untuk kenyamanan duduk saat masuk ke kabin Creta dari cuaca panas Jakarta. Creta Prime juga menawarkan console armrest yang memiliki fungsi air purifier, meyakinkan kualitas udara kabin tetap aman dari bakteri. Pengaturan suhu ruangan juga terbilang mudah berkat desain kombinasi petunjuk digital dengan knob putar yang praktis. Kenyamanan AC ini juga hadir di baris kedua lewat ventilasi AC di konsol tengah.

Kesempatan kesekian kali bertemu Creta juga dimanfaatkan untuk mengeksplorasi pengalaman sebagai penumpang di baris kedua. Bagian belakang Creta menawarkan ruang kaki dan ruang kepala yang cukup lapang untuk penumpang dengan tinggi 170 cm. Soal kenyamanan, baris kedua menawarkan USB port untuk pengisian daya, pocket seat, serta armrest yang dapat dilipat untuk tempat duduk bagian tengah. Cup holder juga hadir di bagian pintu serta armrest tadi. Meski sandaran jok tidak dapat ditambahkan rebahnya, namun sudut yang ditawarkan jok baris kedua terbilang nyaman dalam penggunaan harian perkotaan. Peredaman suspensi Creta juga patut dipuji untuk kenyamanan sebagai penumpang di baris kedua ini saat berkendara di jalur perkotaan.

Performa dan Pengendalian

Mengendarai Creta memberikan kesan posisi duduk yang cukup tinggi. Visibilitas luas ditawarkan Creta pada pengemudi. Pilar A yang memiliki desain cukup tegak dan berukuran kecil, membantu visibilitas berkendara untuk sisi samping. Tidak ada kesulitan berkendara di lalu lintas padat perkotaan.

Creta Prime menggunakan mesin Smartstream G1.5L dengan transmisi IVT yang menghasilkan tenaga 115 ps pada putaran 6.300 rpm dan torsi 143,8 NM pada 4.500 rpm. Pengalaman soal performa mesin Creta ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pengalaman yang hadir saat menjajal Creta di Pulau Bali. Saat itu beberapa kali kesempatan menjajal mode berkendara berbeda yang terdiri dari Eco, Comfort, Smart dan Sport. Selain itu juga beberapa kali mencoba mode kontrol traksi yang terdiri dari mode mud, sand dan snow untuk beragam kondisi jalan.

Kini dalam pengujian di Ibukota, kami memilih untuk konsisten dengan mode berkendara Comfort atau standar untuk penggunaan harian. Hasilnya tetap berkesan. Suplai tenaga Creta sudah hadir sejak putaran bawah, cocok untuk kondisi kemacetan dan keramaian lalu lintas. Dalam mode comfort pun, Creta dapat memberikan kesenangan berkendara saat menginjak pedal gas dalam. Perpindahan transmisinya terbilang halus dan pas dengan putaran mesin. Kemudahan penggantian posisi gigi transmisi juga hadir dari paddle shift dibalik kemudi serta tuas transmisi yang menghadirkan mode S.

Feeling kemudinya pada mode Comfort terbilang ringan. Ini terasa membantu saat berkendara di kondisi lalu lintas padat atau kecepatan pelan di areal perumahan. Namun kesan ini cukup mengkhawatirkan saat berkendara dalam kecepatan tinggi. Meski kemudian masalah ini terpecahkan dengan cara mengganti mode berkendara ke Sport yang memberikan feeling perputaran lingkar kemudi yang lebih berat.

Suspensi Creta terasa keras saat digunakan dalam kecepatan rendah. Namun impresi ini berubah berkat pengendalian di kecepatan tinggi. Gejala limbung dapat diminimalkan dengan baik pada SUV medium ini, setidaknya itu yang dirasakan selama penggunaan di dalam kota.

Pada saat pengujian di Pulau Bali, Creta menghasilkan catatan konsumsi bahan bakar 10,8 kilometer per liter bahkan sempat 8 kilometer per liter. Memang pada saat itu mode berkendara yang dipilih kebanyakan adalah Sport dengan situasi berendara yang agak menguras bensin. Ini yang juga menjadi alasan peminjaman Creta kembali meski sudah beberapa kali mencoba. Kini dalam pengujian di kondisi normal harian, jalanan ibukota, mode berkendara Comfort, menghasilkan konsumsi bahan bakar 16 km per liter. Soal gaya berkendara selama menggunakan Creta tidak berusaha dibuat irit, senormal mungkin dengan kondisi bertemu macet dan jalan bebas hambatan yang lancar. Catatan ini tentu melegakan bagi semua yang penasaran dengan performa konsumsi mesin Smartstream Hyundai.

Masih ada pembahasan mengenai fitur pada Creta yakni Hyundai SmartSense yang memberikan kenyamanan selama berkendara. Beberapa kali fitur forward collison avoidance assist bekerja saat mengemudikan Creta terlalu dekat dengan kendaraan di depan. Fitur ini memberikan peringatan dan melakukan pengereman, sangat membantu saat kemacetan panjang. Fitur lane following assist dan lane keeping assist membantu pengemudi berada di jalur berkendara. Sistem ini akan melakukan koreksi otomatis, dengan menggerakkan lingkar kemudi kembali ke jalur semua. Fitur ini awalnya cukup mengganggu bagi pengemudi yang tidak memiliki kebiasaan menggunakan lampu sein untuk berpindah jalur, namun pada akhirnya memberikan kebiasaan baik saat di jalan raya. Creta juga memberikan fitur blind spot collision avoidance assist, hill start assist control, rear cross traffic collision avoidance assist, kamera belakang dan keamanan dari enam airbag di seluruh kabin.

Kesimpulan

 

Sangat mudah untuk memasukkan Creta dalam pilihan kendaraan favorite seharga di bawah Rp 400 juta. Bagi calon konsumen yang menginginkan produk SUV medium dengan kemampuan dan fitur modern, Creta bisa jadi jawabannya.

Selain fitur dan teknologi di atas, Creta masih memiliki fitur internet of vehicle (IoV). Lewat sambungan telepon genggam dengan fitur bernama Bluelink, pemilik Creta dapat mengontrol beberapa fungsi kendaraan dari jauh. Ini termasuk menghidupkan mesin dan menyalakan AC untuk persiapan sebelum berpergian, membuka dan mengunci pintu serta pengaturan lainnya. Canggihnya, fitur ini juga dapat mengetahui posisi kendaraan serta penambahan informasi saat kendaraan dicuri.

Akses pada fitur ini juga bisa dilakukan lewat tombol di konsol atas Creta. Tombol SOS dan Bluelink akan menghubungkan pengguna Creta dengan operator yang nantinya menanyakan kebutuhan dan kondisi darurat apa yang tengah dihadapi. Nantinya operator akan mengirimkan bantuan seperti mobil derek, petugas kepolisian atau layanan servis bergerak guna mengatasi masalah pemilik Creta di perjalanan.

Hyundai juga menawarkan beragam kemudahan kepemilikan untuk produk SUV kebanggannya ini. Calon konsumen bisa membangun Creta yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing lewat program My Own Creta. Ada juga Owner Assurance Program yang terdiri dari new Creta replacement guarantee dan resale value guarantee bila Creta miliknya rusak atau hendak dijual kembali.

Banyaknya kemampuan dan layanan yang diberikan Hyundai Creta ini tentu akan meyakinkan konsumen terkait produk dan juga kualitas yang ditawarkan Hyundai. Ini artinya hanya waktu yang menjadi faktor terakhir untuk kemudian masyarakat semakin banyak melirik dan percaya produk merek asal Korea Selatan tersebut. Langkah pertama sudah dibuktikan dengan catatan penjualan yang tembus 1.200 unit pada Februari 2022 lalu.

Hyundai Creta ditawarkan dalam enam varian dan empat tipe. Terdapat Creta Active dengan transmisi manual yang dibanderol Rp279 juta, varian Trend MT yang ditawarkan dengan harga Rp299 juta, Trend IVT dengan harga Rp319 juta, Style IVT dengan harga Rp359 juta, Prime IVT dengan harga Rp397,5 juta dan Prime IVT two tone dengan harga Rp399 juta. Jika varian Prime dirasakan terlalu tinggi harganya, pilihan varian lain mungkin bisa dipertimbangkan namun dengan konsekuensi hilangnya beberapa fitur yang hanya dirasakan pada varian teratas. (STA/RS)

Baca juga: Road Test Chery Tiggo 7 Pro: Ada Kelebihan Tapi Ada Juga Kekurangannya