Road Test Daihatsu Xenia 1.5 R CVT ASA: Fitur Keselamatannya Istimewa!
Beberapa waktu lalu Daihatsu meminjamkan satu unit Xenia terbaru. Katanya mobil ini jauh lebih nyaman dan fiturnya lebih lengkap. Saya juga ingin membuktikannya.
KEY TAKEAWAYS
Apa Itu Daihatsu Xenia 1.5 R CVT ASA?
Ini adalah varian tertinggi dengan fitur safety canggihMobil ini memiliki fitur keselamatan terpadu yang dinamakan Advanced Safety Assist atau ASA. Terus katanya juga konfigurasi kursi belakangnya fleksibel sampai bisa dilipat-lipat jadi sofa yang nyaman. Penasarankan saya pakai mobil ini untuk mengantar saya menjalani keseharian saya.
Eksterior
Seperti biasa, kita awali dengan mengamati bagian eksteriornya. Soal desain memang preferensi personal. Kalau saya sih jujur diantara low MPV (Multi Purpose Vehicle) yang lain, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Mitsubishi Xpander dan bahkan Toyota Veloz sekalipun, desain Xenia justru lebih tampan. Walaupun wujudnya berubah total dari sebelumnya, tetapi bentuknya tidak terlalu tak banyak gimmick. Misal, tak banyak ornamen krom di sekujur tubuhnya.
Lampu depannya sudah pakai LED namun belum proyektor. Satu kritik saya, mungkin lampu berkendara siang hari atau DRL LED wajib terpasang. Selain jadi pemanis, bisa juga menambah faktor keselamatan kala berkendara di siang hari.
Berdiri di atas struktur rangka monokok DNGA yang serba baru, desainnya jadi lebih menarik. Kaca depan jadi lebih melandai. Efeknya, area blind spot di pilar-A jadi lebih besar dibanding sebelumnya.
Terus terang saja, dari luar dimensinya yang lebih rendah 40 mm membuat Daihatsu Xenia jadi terlihat tak segagah kompetitornya. Menariknya walau dimensinya lebih rendah tetapi ground clearance justru bertambah dari 197 mm menjadi 205 mm. Efeknya jelas daya jelajah menjadi sedikit lebih baik. Bukan cuma sukses mengangkat ground clearance, tapi desain baru juga berhasil mengangkat image Xenia menjadi jauh lebih mewah dibanding sebelumnya.
Pantas kalau unit yang kami uji ini, tipe 1.5 R CVT ASA dibanderol Rp272 juta. Tapi satu hal, mungkin desain belakang Xenia harusnya dipercantik sedikit. Jangan terlalu polos bentuknya. Dibikin agak berotot sedikit lah.
Baca juga: Road Test Chery Tiggo 7 Pro: Ada Kelebihan Tapi Ada Juga Kekurangannya
Interior
Oke sekarang kita masuk ke dalam kabinnya. Satu hal yang saya paling sukai dari kabin Xenia terbaru, konfigurasi kursi yang bisa dibikin jadi mode sofa. Kursi baris keduanya bisa dilipat rata dengan kursi baris ketiga. Kursi baris keduanya ini bisa juga dilipat untuk akomodasi barang berukuran tinggi. Kalau semua kursi dilipat rata, nah kapasitas bagasinya jadi sangat luas. Inilah definisi Multi Puspose Vehicle yang sesungguhnya.
Dimensinya yang lebih lebar dan jarak sumbu roda yang lebih panjang berhasil membuat ruang kabin jadi lebih lega. Atapnya memang lebih rendah, tapi ternyata tak lantas membuat ruang kepala terbatas. Buktiya waktu saya duduk di kursi paling belakang sekalipun, kepala tidak mentok plafon.
Hal lain yang saya suka dari kabin Xenia terbaru, Daihatsu sangat memperhatikan hingga detail terkecil. Mulai dari desain setir 3 palang yang sporty, aksen bermotif karbon di dashboard dan panel indikator AC digital dengan tombol. Kabin Xenia juga menyediakan banyak tempat untuk menaruh barang seperti botol minuman hingga lubang menaruh kartu uang elekrtonik. Konsol tengahnya berfungsi sebagai sandaran tangan. Bahkan desain AC double blower untuk penumpang belakang tidak menonjol. Rapih!
Fitur
Fiturnya juga jauh lebih lengkap dari sebelumnya. Pertama, Spion samping auto retractable, membuka kunci pintu cukup pegang handle, menyalakan mesin cukup tekan tombol, dan yang paling penting lagi, fitur keselamatan terpadu Advanced Safety Assist atau ASA.
Rem ABS and EBD plus Vehicle Stabilty Control jelas terpasang. Hill Start Assist juga ada. Tapi yang paling keren, Leading Vehicle Departure Warning. Sewaktu berhenti di lampu merah. Misalnya konsentrasi Anda sempet terganggu karena sedang menyetel audio di sistem multimedia. Lalu mobil di depan melaju karena lampu sudah hijau. Kalau kita tak ikut maju nanti ada peringatan berupa bunyi dan logo di MID (Multi Information Display). Ada pula fitur Collision Warning Function yang akan beri peringatan dan menghentikan laju secara otomatis kalau jarak dengan mobil di depan terlalu dekat.
Ketika dipakai di jalan tol dan kita melindas marka pemisah lajur, akan bunyi peringatan. Kalau kita terlambat antisipasi, setir bisa koreksi sendiri supaya mobil gak menyebrang ke lajur di sebelah. Tapi ingat! Tangan harus tetap pegang kemudi, karena fitur ini cuma bantuan saja bukan fitur Auto pliot super canggih yang terpasang di Tesla. Pergerakan kemudi sifatnya hanya sekedar menghalau mobil melewati marka saja, bukan menjaga kemudi agar mobil selalu melaju di tengah lajurnya.
Bisa begitu saja sih sudah keren. Enggak sangka fitur keselamatan terpadu bisa diterapkan di mobil sekelas low MPV. Di segmennya, baru Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza dan Veloz yang punya. Salut!
Tapi ada kekurangannya nih, kalau hujan deras dan jalan sedikit tergenang air, sensor agak kesulitan membaca marka jalan. Jadi fitur ini tidak aktif. Saya sempat menemui kendala ini. Tetapi tergantung situasi memang. Bisa saja dalam kondisi berbeda meski hujan sensor tetap dapat membaca marka dengan baik dan fitur tetap dapat aktif.
Lantas bagaimana caranya mau berpindah lajur, misalnya saat ingin mendahului. Biar setir tidak melawan, nyalakan lampu sein maka fitur ini otomatis non-aktif. Atau Anda bisa pencet tombil di dashboard, maka fitur ini tidak akan berfungsi sampai Anda menyalakannya lagi.
Fitur lainnya yang gak kalah keren, kamera 360 atau Arround View Monitor. Tampilannya jelas dan terang. Cukup membantu saat parkir. Tangkapan gambarnya bisa dilihat melalui sistem multimedia 9 inci. Head unit floating miliknya ini sudah bisa terkoneksi dengan samrtphone melalui Android Auto ataupun Apple Car Play. Makanya bisa mengoperasikan navigasi secara online. Tapi kalau tak dikoneksikan ke smartphone, head unitnya jadi terlalu sederhana, karena hanya bisa memutar radio.
Baca juga: First Drive All New Daihatsu Xenia 1.5 R CVT ADS: FWD dan CVT Jadi Andalan
Performa
Sekarang kita bahas performanya. Tipe yang saya uji bermesin 1,5 liter. Mesin baru 2NR-VE posisinya berubah melintang. Ya, sekarang Xenia berpenggerak roda depan. Bedanya apa waktu dipake jalan? Kalau diperkotaan seperti yang saya lakukan ini, tak begitu besar pengaruhnya.
Jelasnya, sekarang mesin barunya ini lebih irit bahan bakar. Daihatsu mengklaim hasil pengujian mereka mencatat konsumsi BBM 29,3 kpl di kecepatan 60 kpj dan 17,5 kpl pada kecepatan 100 kpj. Tapi ya kondisi sesungguhnya bisa berlainan. Sewaktu saya mengemudi, hampir tidak pernah catatan konsumsi bahan bakar di MID menunjukan angka di bawah 12 kpl.
Sedikit banyak ini karena Xenia terbaru sekarang memakai transmisi otomatis CVT (Continuous Variable Transmission). Jadi tidak ada perpindahan gigi yang mengakibatkan kehilangan tenaga. Akselerasi berlangsung mulus sangat nyaman. Mungkin banyak yang mengecap transmisi ini lamban. Nah transmisi Daihatsu Xenia berbeda!
Sama seperti yang digunakan pada Daihatsu Rocky, transmisi otomatis CVT Xenia terbaru tidak hanya menggunakan dua pulley dan belt. Melainkan ada dua tambahan planetary gear. Begitu kecepatan tinggi di atas 60 kpj atau tergantung seberapa dalam pedal gas diinjak, transmisi beralih dari belt ke gigi. Makanya saat berakselerasi, di putaran mesin tinggi ada perpindahan gigi (jarum rpm bergerak naik-turun) seperti layaknya ketika mengendarai mobil bertransmisi otomatis konvensional.
Kenyamanan dan rasa berkendara
Di perkotaan, bantingan suspensinya terasa jauh lebih sempurna ketimbang Xenia generasi sebelumnya. Tidak terlalu keras tapi tidak juga terlalu lembut yang sampai bisa bikin mobil mantul-mantul. Pergerakan kemudinya juga linear. Tapi yang paling penting bobotnya ringan, sangat rileks, cocok buat dipakai nyetir sehari-hari di jalanan kota yang padat.
Kekedapan kabin juga cukup baik. Suara mesin dapat diredam optimal. Sesekali terdengar suara artikulasi roda dan noise angin ketika mobil melaju kencang di jalan tol. Wajar saja.
Intinya, sebagai low MPV seharga Rp200 jutaan, paket yang dimiliki Xenia sudah cukup untuk diajak bersaing dengan para kompetitor di kelasnya. Memang ia belum dibekali dengan fitur cruise control seperti yang dimiliki oleh Mitsubishi Xpander. Tetapi dengan segudang fitur keselamatan canggih yang dimilikinya, kekurangan itu jadi tidak terasa begitu penting. Apalagi ada pelipatan kursi baris kedua dan ketiga yang lebih praktis menambah nilai mobil ini. (RS/Tom)
Baca juga: Test Drive Mitsubishi New Xpander Ultimate: Banyak Ubahan, Layak Berstatus All New
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Daihatsu Xenia
Model Mobil Daihatsu
Promo Daihatsu Xenia, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Daihatsu Xenia Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1329
|
1499
|
1462
|
1485
|
1329
|
Panjang
4395 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
-
|
4395 mm
|
Lebar
1730 mm
|
1750 mm
|
1735 mm
|
1691 mm
|
1730 mm
|
Tinggi
1690 mm
|
1730 mm
|
1690 mm
|
1715 mm
|
1665 mm
|
Ground Clearance
195 mm
|
225 mm
|
180 mm
|
205 mm
|
195 mm
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
8
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Jenis penggerak
FWD
|
-
|
-
|
RWD
|
-
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Daihatsu Xenia dari Carvaganza
Artikel Mobil Daihatsu Xenia dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review