Road Test BMW 320i Sport: Kembali Mengenal Seri-3 Setelah Puber (Part-1)

  • 2020/03/BMW-320i-Sport-Road-Test-9-001.jpeg

Ekspektasi pekat menyelimuti hati di detik-detik menuju pertemuan pertama dengan BMW 320i Sport. Tentu perlu lebih dari sekadar suguhan material mewah guna memuaskan kebutuhan penghargaan atas prestasi. Ia bukan sebatas kendaraan pemenuh keperluan dasar komutasi meski trim bawah. Banderol nyaris semiliar, diberatkan image Seri-3 sebagai benchmark sedan eksekutif kompak berdarah sporty.

Pertemuan Pertama

Datanglah unit tes berkelir abu untuk ‘pedekate’ selama lima hari. Impresi pandangan pertama? Nyaris biasa saja. Mudah dikenali. Tapi ternyata semakin memabukkan setelah kembali berkenalan lebih jauh di generasi ini.

Perkembangan desain Seri-3 dari masa ke masa sejak pergantian millennium, sekilas cenderung konservatif. Nuansa membulat generasi E46 terus dieksploitasi hingga kini. Tapi mungkin memang begitu jalan hidup Seri-3, berkembang mengikuti aturan tradisi. Tak jauh dari resep awal yang dianggap sempurna.

Coba suruh bandingkan gambar F30 dengan G20 kepada mereka yang awam soal otomotif. Kemungkinan besar akan menyebut keduanya adalah satu mobil. Lantas begitu membandingkan sendiri secara nyata, proporsi terasa jelas berubah. Beltline mengangkat sajikan imaji chubby tapi tidak gemuk. Curvy bukan obesitas. Juga membuat rumah kaca jadi semakin ramping menguatkan nuansa atletis.

Revisi proporsi turut membuat siluet wajah lebih luwes, tidak secanggung pendahulu. Ubahan lain ditemukan pada pahatan samping. Jika seluruh generasi sebelum selalu mengandalkan satu garis tegas mendefinisikan bahu, G20 dibuat dua terpisah sejajar. Satu dari sepatbor depan mengangkat mendekati beltline, satu dari sudut lampu belakang menurun ke pintu belakang. Melenceng dari tradisi? Nampaknya tidak, justru ini memberikan sedikit bumbu anyar sehingga evolusi tidak membosankan.

Pasalnya, desain keseluruhan G20 tetap mengedepankan jimat turun temurun leluhur Seri-3. Posisi kabin agak mundur dan bonnet memanjang demi menggambarkan kuda-kuda penggerak roda belakang. Quad Headlamp diinterpretasikan jelas. Selain garis DRL, ada penekanan di sisi terbawah lampu. Lonjakan bak sirip hiu seakan memisahkan dua sumber cahaya high beam dan low beam.

Lambang kewajiban BMW tak ketinggalan diadopsi. Twin Kidney Grille kian tegas dan agak membengkak. Jangan takut, inflamasi tidak sebesar eksekusi seri flagship. Masih terlihat proporsional dengan segala kesibukan area paras. Desain berupaya mengoptimalkan pendinginan dan aliran udara sebaik mungkin lewat katup pada jeruji grille. Kemulusan aliran angin dilakukan melalui NACA Air Duct berbentuk huruf T rebahan. Kanal ini melancarkan aliran udara dari depan agar semakin mulus menabrak angin.

Dua elemen lain turut berevolusi di G20. Pertama Hofmeister Kink. Itu, lekukan melengkung persis di akhir bingkai kaca belakang. Melihat dari luar terkesan biasa saja. Memang sedikit berubah karena tidak lagi melengkung sempurna, ada sedikit tambahan sudut membelok. Tapi ternyata cukup mengagetkan kala pintu dibuka. Frame-nya tertinggal sebagian di pilar C, persis di kink.

Tidak lupa tail lamp berbentuk huruf L dianut sebagai penghormatan warisan leluhur. Bukan di rumah lampu melainkan pada isian LED. Rumah lampu sendiri tidak begitu kentara menunjukkan bahasa desain bokong BMW. Cenderung mendatar dan agak sipit. Mungkin yang bermata jeli tahu ini mirip rear lamp pabrikan mana.

Dari luar, kepintaran sekaligus kepraktisan G20 base trim ditunjukkan dengan fitur pada bukaan bagasi. Tinggal mengayunkan kaki ke depan, 320i Sport bakal memberikan akses ke ruang penyimpanan belakang. Lega, total kapasitas mencapai 480 liter, cukup untuk menyimpan banyak bawaan.

Familiar. Kata ini tepat menjelaskan nuansa pembaruan seri tiga. Ia seperti seseorang yang kenal dekat dari masa lampau. Mengikutinya melewati masa pubertas, tidak mengagetkan atau bikin pangling. Tampak semakin manis sejak terakhir bertemu di F30. Tapi ini dari pandangan pertama, bagaimana ketika berbincang lebih intim?

“Hai, Apa Kabar?”

Aura interior sedan kompak terpancarkan di momen pertama membuka pintu. Terlihat sempit dan padat dari luar. Hampir menganggap remeh karena mengingat definisi kompak masa kini sudah jauh berbeda sejak awal 3er terlahir resmi di Indonesia. Pasalnya, kalau melirik data dimensi, G20 dapat disetarakan dengan ukuran Seri-5 E34, yang eksis pada 90an. Namun itu sebatas impresi pandangan saja.

Duduklah saya di kursi pilot, ternyata sama sekali tidak sempit. Ruang kaki berlimpah ruah, paha saya pun berjauhan dari sisi pintu dan konsol tengah. Kian nyaman ditopang penyangga paha dengan setting manual. Tidak lantas kecewa, tentu electrically adjustable seat hadir sebagai equipment standar. Pengaturan tersedia mulai dari pergeseran vertikal, horizontal, reclining, sampai lumbar support – guna menggenggam pinggang agar tubuh tidak terpelanting kala bermanuver. Sayang, penyesuaian posisi setir mengandalkan tuas non elektris.

”Makin kesini makin dewasa,” ungkap saya dalam hati. Pendekatan desain kabin lebih sederhana tapi tidak monoton. Energi kekanakan disalurkan untuk memancarkan sikap anggun. Terpampang jelas di dasbor. Kontur permukaan cenderung rata tanpa lekuk, ceruk, atau apapun itu. Mengalir halus sampai tudung instrumen. Nuansa simple tak banyak disibukkan oleh tombol-tombol terpisah. Kontrol AC misalnya, berpadu jadi satu dengan kisi dalam satu ornamen bezel – lanjut memanjang sampai sisi penumpang. Semua lebih tertata.

Kedewasaan nan sederhana juga ditampilkan lewat konsol tengah. Perdana, sebuah seri tiga tanpa tarikan rem tangan konvensional. Suka atau tidak, perangkat rem parkir menganut sistem elektris lewat sakelar. Yang pasti, barang ini menunjang kepraktisan komutasi harian. Karena ada fitur auto hold. Mobil akan tetap berhenti total meski transmisi masih di posisi D.

Ia tak merasa perlu tuas rem tangan karena mungkin dianggap malah menyibukkan. Padahal, cukup girang bila mengetahui punya barang untuk mengeksekusi handbrake turn. Ada cita rasa sporty walau secara rasional tidak akan dilakukan. Jadinya malah terlihat membosankan. Kendati begitu, penting mana antara cita rasa ketimbang kenyamanan pengoperasian nyata?

Ibarat sekolah jauh-jauh sampai ke Negeri Cina, kini Seri-3 pun semakin intelek. Layar besar ada dua, satu sebagai informasi utama pengemudi, satu lagi multimedia. Otak sistem infotainment disuntikkan iDrive 7.0 anyar, responsif, dan sedap dipandang. Ragam fitur mulai dari setting karakteristik berkendara, alat navigasi, sampai konektivitas smartphone tersedia di sini.

Pengaturan sekilas cukup standar untuk mobil Eropa sekelas. Seri-3 G20 menganut sistem kenop fleksibel di tengah. Bisa diputar, ditekan, atau kontrol arah. Ada juga di setir guna mengatur audio dan handsfree telephone berikut voice command. Nah, kali ini terlahir spesial. Hand Gesture Control sudah bisa dinikmati. Tanpa perlu menyentuh apapun, gestur tangan dapat mengatur sistem multimedia. Ini mainan baru, ditambahkan agar berkendara minim distraksi. (Krm/Odi)

Baca Juga: Road Test BMW 320i Sport: Masih Menyenangkan? (Part-2)

Contents
Baca SelengkapnyaSembunyikan

Ahmad Karim

Ahmad Karim

Ahmad Karim bergabung bersama OTO.com pada bulan September 2019. Sebelumnya ia pernah magang di Majalah Autocar Indonesia, kemudian banting setir bekerja di bank. Tapi dasarnya memang doyan otomotif, bank ia tinggalkan dan bergabung bersama OTO. Penampilannya yang unik dengan rambut kribo dan dandanan era Flower Generation, bikin Karim mudah dikenali. Sehari-hari ia mengandalkan transportasi umum untuk wara-wiri. Tapi di garasinya tersimpan sebuah BMW E30 rakitan 1989.

Baca Bio Penuh

Jual mobil anda dengan harga terbaik

Pembeli asli yang terverifikasi Pembeli asli yang terverifikasi
Listing gratis Listing gratis
Daftarkan mobil Anda

Model Mobil BMW

  • BMW X1
    BMW X1
  • BMW M4 Coupe
    BMW M4 Coupe
  • BMW 2 Series Gran Coupe
    BMW 2 Series Gran Coupe
  • BMW XM phev
    BMW XM
  • BMW 5 Series Sedan
    BMW 5 Series Sedan
  • BMW X5
    BMW X5
  • BMW i5 ev
    BMW i5
  • BMW X4
    BMW X4
  • BMW M3 Sedan
    BMW M3 Sedan
  • BMW Z4
    BMW Z4
Harga Mobil BMW

Promo BMW 3 Series Sedan, DP & Cicilan

GIIAS 2024

IMOS 2024

Video Mobil BMW 3 Series Sedan Terbaru di Oto

Oto
  • BMW 320i | Road Test | Entry Level Tapi Canggih | OTO com
    BMW 320i | Road Test | Entry Level Tapi Canggih | OTO com
    27 Apr, 2020 .
  • BMW 320i Sport | First Impression | Pakai Lampu Laser | OTO com
    BMW 320i Sport | First Impression | Pakai Lampu Laser | OTO com
    24 Oct, 2019 .
Tonton Video Mobil BMW 3 Series Sedan

Bandingkan & Rekomendasi

BMW 3 Series Sedan
BMW 3 Series Sedan
Rp 1,145 - 1,255 Milyar
Harga 3 Series Sedan
Toyota Camry Hybrid hev
Toyota Camry Hybrid
Rp 945,4 Juta
Harga Camry Hybrid
Audi A6
Audi A6
Rp 1,258 Milyar
Tulis Review Harga Audi A6
Mercedes Benz C-Class Sedan
Mercedes Benz A-Class Sedan
Mercedes Benz A-Class Sedan
Rp 995 Juta - 1,385 Milyar
Tulis Review Harga A-Class Sedan
Mesin 1998
2487
1798
1496
1332
Tenaga 184
176
190
204
163
Tempat Duduk 5
5
5
5
5
Jenis Transmisi Otomatis
CVT
Otomatis
Otomatis
Otomatis
Bandingkan Sekarang

Tren Sedan

  • Yang Akan Datang
  • BYD Atto 4 ev
    BYD Atto 4
    Rp 464,33 Juta Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Jaguar XE
    Jaguar XE
    Rp 791,17 Juta Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Nov, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
Mobil Sedan Yang Akan Datang

Artikel Mobil BMW 3 Series Sedan dari Carvaganza

  • BMW Seri 3 Touring Versi Facelift Meluncur, Dapat Trim Lebih Sporty
    BMW Seri 3 Touring Versi Facelift Meluncur, Dapat Trim Lebih Sporty
    Alvando Noya, 15 Jun, 2024
  • BMW Seri 3 Facelift Meluncur Di Indonesia, Banyak Penyegaran Luar Dalam
    BMW Seri 3 Facelift Meluncur Di Indonesia, Banyak Penyegaran Luar Dalam
    Wahyu Hariantono, 02 Des, 2022
  • Kawal KTT G20, BMW Kerahkan Seri 3 G20 PHEV
    Kawal KTT G20, BMW Kerahkan Seri 3 G20 PHEV
    Bangkit Jaya, 20 Okt, 2022
  • BMW Indonesia Jadi Partner Transportasi Resmi Java Jazz Festival 2022
    BMW Indonesia Jadi Partner Transportasi Resmi Java Jazz Festival 2022
    Eka Zulkarnain H, 27 Mei, 2022
  • Cara Asik Menikmati Fitur Canggih BMW 320i Dynamic Selama Liburan
    Cara Asik Menikmati Fitur Canggih BMW 320i Dynamic Selama Liburan
    Wahyu Hariantono, 10 Mei, 2022

Artikel Mobil BMW 3 Series Sedan dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Artikel Feature
  • BMW Indonesia Pasarkan 330i Touring M Sport Senilai Rp1,515 Miliar
    BMW Indonesia Pasarkan 330i Touring M Sport Senilai Rp1,515 Miliar
    Anjar Leksana, 14 Jun, 2024
  • Ubahan BMW 3 Series Terbaru, Harganya Tembus Rp1 Miliar
    Ubahan BMW 3 Series Terbaru, Harganya Tembus Rp1 Miliar
    Anjar Leksana, 05 Des, 2022
  • BMW 3 Series G20 Facelift Dipersolek Muka Baru dan Kabin High-Tech
    BMW 3 Series G20 Facelift Dipersolek Muka Baru dan Kabin High-Tech
    Anindiyo Pradhono, 19 Mei, 2022
  • IIMS Hybrid 2022: BMW Indonesia Menghadirkan New 3 Series
    IIMS Hybrid 2022: BMW Indonesia Menghadirkan New 3 Series
    Setyo Adi, 01 Apr, 2022
  • BMW Indonesia Jual 3 Series G20 yang Bisa Parkir Sendiri, Siapkan Rp799 Juta
    BMW Indonesia Jual 3 Series G20 yang Bisa Parkir Sendiri, Siapkan Rp799 Juta
    Anjar Leksana, 21 Okt, 2021
  • BMW 320i Sport F30 Bekas Seharga Toyota Corolla Altis Baru, Seberapa Menarik?
    BMW 320i Sport F30 Bekas Seharga Toyota Corolla Altis Baru, Seberapa Menarik?
    Ahmad Karim, 08 Jan, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*