Road Test All New Suzuki Ertiga GX MT: Kenyamanan Untuk Kaum Konservatif
Tak lengkap kalau belum mencoba All New Suzuki Ertiga transmisi manual, setelah sebelumnya menjajal varian otomatis. Walau sekarang eranya matik yang jauh lebih praktis untuk pemakaian di kepadatan kota, manual juga memberi kontribusi penjualan besar terutama di daerah. Unit tes yang kami uji, Ertiga tipe GX MT non ESP dengan harga Rp 223 juta. Meski ulasan mendalam dan panjang lebar sudah kami berikan untuk varian matik, ternyata Ertiga manual turut mengundang beragam impresi.
Eksterior
Kami sudah beberapa kali membahas desain eksteriornya. Harus kami akui, penilaian desainnya dibanding generasi terdahulu malah menurun. Ertiga seolah ingin tampil stylish dengan tren gaya terbaru, tapi terlihat gagal. Jika memperhatikan tiap bagian bodinya, banyak mengadopsi desain mirip mobil lain. Mulai dari wajah, menyiratkan muka Toyota Kijang Innova.
Bentuk dan pola dasar headlight, begitu juga lekukan di sisi kap mesin, terlihat senada. Ujung lampunya pun dibuat menyatu dengan grille, walau dari sini sudah jauh berbeda. Area fog lamp Ertiga tampak agresif, dengan dasar plastik hitam tanpa krom yang tersemat bentuk sirip di dalamnya.
Postur tubuhnya tetap mempertahankan MPV sejati seperti Ertiga lama. Tidak terpengaruh aliran SUV seperti Mitsubishi Xpander. Peleknya masih tetap 15-inci, tapi desainnya terlalu ramai. Agar bodi samping tidak terlampau polos lagi, diberi tarikan garis lurus nan tegas, hingga menyentuh lampu belakang. Ada trik agar desain tetap terlihat ramping meski ruang kepala di dalam tergolong luas. Jika diperhatikan, garis jendela sedikit menurun ke belakang, tapi bagian atap menonjol ke atas. Seolah menyamarkan high roof.
Bagian paling kontroversi tentu bentuk buritan. Desain lampu memanjang ke pilar D, adalah tren desain masa kini yang banyak dipakai merek lain. Contohnya Volvo V60, Honda CR-V dan pastinya Mitsubishi Xpander. Ditambah lagi desain kaca belakang yang menyatu ke kaca samping, untuk menciptakan kesan atap mengambang. Namun rancangan seperti itu terlihat kurang cocok untuk bodi Ertiga keseluruhan. Tidak seenak memandang bokong Xpander dan CR-V. Wajar kalau banyak konsumen lebih memilih Xpander ketimbang Ertiga. Sebab fasad Ertiga kalah keren.
Interior
Pertimbangan memilih Ertiga atau tidak, sepatutnya bukan berdasar pada penampilan belaka. Bila berdasar faktor kebutuhan, sudah sangat terpenuhi dari sebuah LMPV. Penggunaan platform HEARTECT yang membuat dimensi bodi bertambah panjang dan lebar, mengobati kabin sempit di Ertiga model lama.
Duduk di baris kedua terasa luas dan nyaman. Sayang arm rest dihilangkan, serta belum ada head rest di tengah. Kursi baris ketiga sanggup dihuni orang dewasa. Tapi jangan yang terlalu tinggi, karena ruangnya terbatas. Untuk ruang kaki masih bisa diperluas dengan menggeser posisi kursi baris kedua. Headroom sudah semakin tipis untuk penumpang berpostur lebih dari 180 cm. Lagipula, sandaran kursi tidak bisa terlalu direbahkan. Masih terlalu tegak, yang membuat lelah bila perjalanan jauh. Menurut kami, area baris ketiga Honda Mobilio dan Mitsubishi Xpander masih sedikit lebih lapang dari Ertiga.
Itu saja sudah perbaikan dari sebelumnya. Ditambah lagi ruang kargo yang semakin besar bila kursi dalam keadaan terpakai. Menambah luas sangat mudah dan praktis. Terlebih kursi baris kedua dan ketiga dapat terlipat rata dengan proses yang mudah, maka ruang kargo luas dapat segera terhampar tanpa perlu melipat kursi. Kelebihannya lagi, ada ruang tambahan di bagasi yang terpartisi secara rapi. Bisa untuk menaruh tools, sepatu atau perlengkapan lain tanpa berceceran.
Posisi mengemudinya cenderung “commanding” dan nyaman seperti Ertiga lama. Tipe GX sudah tersedia pengatur ketinggian jok, jadi posisi menyetir tidak terlalu tenggelam seperti naik Mobilio. Jok semi bucket juga enak, mampu menopang seluruh punggung dengan baik. Minusnya, belum ada telescopic steering seperti di Xpander. Bagi orang jangkung seperti penguji, letak setir bakal terlalu jauh bila ingin pengaturan kakinya pas.
Performa Mesin
Karena transmisinya manual, lebih mudah mengeksplorasi powerband di tiap putaran mesin. Yang pasti mesin K15B dengan kapasitas 100 cc lebih besar dari K14B, membawa perbedaan lumayan terasa. Semakin powerful mulai dari putaran rendah sampai tinggi.
Pujian pantas dilayangkan pada torsi mesin yang sudah deras sejak putaran bawah. Baru 1.500 rpm, torsi mulai terasa besar. Tidak ada gejala kekosongan daya tipikal mesin ber-cc kecil. Sehingga tidak perlu sering menurunkan gigi. Saya coba berjalan kecepatan 60 km/jam di gigi 5, lalu menekan pedal gas dalam, tenaga dan torsi tetap ada dan tergolong padat. Putaran tengah masih cukup kuat, lalu mulai melempem setelah melewati 4.500 rpm.
Peningkatan performa turut dibantu rasio gear yang tepat. Karena ada perubahan tenaga dan torsi, rasio sedikit disesuaikan untuk gigi 4, 5 dan final gear. Tetap tergolong halus tipikal Suzuki, membuat napas di tiap gigi menjadi panjang. Putaran mesin pun terjaga rendah saat sedang cruising. Kecepatan 100 km/jam cukup di 2.800 rpm saja. Efek lainnya, konsumsi bahan bakar Ertiga tergolong memuaskan. Di dalam kota dengan rute kombinasi lancar, macet dan jalan tol, mudah didapat angka 11,6 km/liter. Sedangkan saat melaju stabil di tol, tertera 19,8 km/liter di Multi Information Display (MID).
Pengendaraan dan Pengendalian
Pertama mengendarai Ertiga manual ini, segalanya terasa serbaringan. Mulai dari putaran kemudi, injakan pedal gas, kopling sampai perpindahan tuas. Bahkan terlalu ringan sampai-sampai minim rasa alias hambar. Kemudi dengan sistem electronic power steering (ESP) terlalu enteng bagi kami. Sehingga amat artifisial dan minim feedback antara rasa di tangan dan permukaan jalan. Enaknya pada saat sedang parkir atau bermanuver pendek.
Kopling ringan memang memberi rasa nyaman. Tapi ini karena kondisi mobil tes yang masih sangat gres, pastinya lama kelamaan bakal semakin berat. Butuh adaptasi juga untuk mengenal karakternya. Bukaan kopling tergolong tinggi, perlu hati-hati agar mesin tidak stall. Begitu sudah terbiasa, enak-enak saja. Lagipula perpindahan tuas manualnya tetap mantap layaknya model Suzuki lain. Pergerakan antartuas juga terasa pas, tidak terlalu jauh dan pendek. Lebih ke arah kenyamanan ketimbang keasyikan mengemudi.
Rasa berkendara Ertiga terbaru secara mengejutkan sangat impresif, dalam artian kenyamanan. Kami menilai, Ertiga sangat berimbang dengan Xpander mengenai ini. Walau redaman sok sedikit lebih kasar, bantingannya tergolong makin matang dan berkualitas dibanding Ertiga lama. Kestabilan di kecepatan tinggi tergolong baik, asal jangan berlebihan. Karena bertambah limbung dan melayang, dikarenakan pemakaian ban Eco yang kurang menggigit. Wajar, toh mobil keluarga ini bukan untuk kebut-kebutan.
Kesimpulan
Kabin bertambah luas, fitur standar yang mencukupi kebutuhan, mesin semakin bertenaga dan nyaman, cukup menjadikannya sebagai salah satu LMPV paling layak dibeli. Varian manual tetap merasakan rasa nyaman sama, yang pastinya dapat dirasakan para pengemudi konservatif.
Memilih Ertiga, jangan memasukkan desain sebagai faktor penting untuk membelinya. Karena sudah pasti, orang yang ingin tampil keren lebih memilih Xpander ketimbang mobil ini. Butuh didandani atau modifikasi sendiri agar terlihat lebih menarik. Dengan selera yang benar, tentunya. (Odi/Van)
Baca Juga: Road Test All New Suzuki Ertiga GX AT
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Suzuki Ertiga
Model Mobil Suzuki
Promo Suzuki Ertiga, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Suzuki Ertiga Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1462
|
1499
|
1329
|
999
|
1462
|
Panjang
4395 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
3990 mm
|
4450 mm
|
Lebar
1735 mm
|
1750 mm
|
1730 mm
|
1739 mm
|
1775 mm
|
Tinggi
1690 mm
|
1730 mm
|
1665 mm
|
1643 mm
|
1710 mm
|
Ground Clearance
180 mm
|
225 mm
|
195 mm
|
182 mm
|
-
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Carvaganza
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature