Mazda2 GT AT: Hatchback Menyenangkan Bertabur Fitur
Jakarta: Teknologi SKYACTIV dan bahasa desain Kodo, keduanya merupakan faktor terpenting bagi Mazda dan juga sebagai kunci memasuki era terbaiknya. Tapi itu hanya awal pijakan untuk menuju ke arah kesempurnaan dengan pengembangan yang tak akan ada habisnya. Teknologi SKYACTIV mulai akrab di mata para konsumen SUV melalui CX-5 dan sedan menengah Mazda6. Keduanya mempertontonkan sebuah kombinasi yang jarang sekali bisa terjalin antara keasyikan mengemudi dan efisiensi bahan bakar.
Saya jatuh cinta pada karakter yang dimiliki seluruh line-up Mazda saat ini. Saya tidak berbicara mengenai kenyamanan, tapi bagi siapa saja yang suka mengemudi dan menikmati setiap asupan stimulus yang menjalar dari genggaman di lingkar kemudi ke seluruh bagian tubuh hingga otak, Mazda merupakan brand mainstream yang mampu memberikan perasaan tersebut. Dan saya akui, hampir semua produk Mazda selalu membuat betah berlama-lama dikemudikan.
Bukan pula soal kecepatan, Mazda bukanlah pencipta mobil paling kencang sejagad raya. Tapi dari historis di dunia motorsport, mobil-mobil Mazda selalu dapat menciptakan ‘feel’ yang menghadirkan senyuman saat menungganginya. Ingatkah dengan filosofi ‘Jinba-Ittai’ di Mazda MX-5/Miata? dimana diterjemahkan sebagai kuda dan penunggangnya yang menjadi satu. Itulah jiwa Mazda yang sesungguhnya.
Disini SKYACTIV menjadi pusat perhatian. Sesungguhnya masih banyak yang belum memahami teknologi macam apa ini bahkan pemilik Mazda sendiri. Sebenarnya sederhana, pengoptimalisasian mesin internal combustion dan rancangan ultra ringan, kedua faktor itulah yang menjadi inti sesungguhnya SKYACTIV. Mazda berambisi meracik ulang teknologi mesin, gearbox, sasis, dan suspensi yang bertujuan menciptakan sebuah mobil yang memiliki performa, kemampuan menikung dan shifting layaknya Mazda MX-5/Miata.
Desain Eksterior
Pertama kali memandang desain baru Mazda2, memang terlihat tidak banyak berubah dibanding generasi terdahulu. Tetap mempertahankan pola desain sama dan garis mayoritas yang juga sama hanya didesain ulang dengan guratan garis lebih tegas khas bahasa desain KODO. Terutama terlihat dari desain sisi samping dengan pundak tinggi dan terus naik ke belakang. Desain wajah depan a la KODO terpusat pada gril model perisai besar dengan sayap krom yang menghubungkan kedua headlamp sama halnya seperti CX-5 dan Mazda6. Perubahan berkelas setara mobil premium dengan cara mengaplikasi lampu LED Daytime Running Light (DRL) yang melingkari single projector LED headlamp.
Garis yang mengalir dari depan hingga belakang betul-betul memancarkan Soul of Motion yang seolah sedang bergerak walau dalam posisi diam. Gambaran itu terbentuk dari dua garis di atas fender yang hampir saling menyilang. Sama seperti Mazda6 dan CX-5, tidak hanya membentuk otot cukup atletis, tapi juga mengingatkan sosok hewan Cheetah yang sedang berlari kencang. Tidak ada yang istimewa dari desain buritan Mazda2, tetap sederhana seperti generasi sebelumnya dengan hanya dibedakan dari desain stoplamp baru dan emblem Skyactiv.
Dimensi hatchback ini terbilang sudah tidak terlalu compact lagi. Ukurannya cukup besar apabila dibandingkan Mazda2 generasi sebelumnya. Wheelbase bertambah panjang 180 mm, panjang bodi sudah melampaui 4 meter, tinggi bertambah 20 mm, namun lebar bodi tetap 1.695 mm.
Desain Interior
Interior hitam gelap menyambut dengan nuansa sporty. Perhatian terhadap kualitas finishing dan detail pantas diapresiasi tinggi. Desain dan layout dasbor serupa dengan CX-5 dan Mazda6, yang tak lain untuk menandakan mobil ini sudah memasuki era SKYACTIV. Perpaduan plastik hitam dan area soft touch di interior Mazda2 dibuat dengan sangat baik. Tak lupa balutan kulit di center stack dengan jahitan berwarna merah, begitu pula dengan lingkar kemudinya. Beberapa bagian seperti area konsol tengah diberi lapisan serat karbon untuk menyiratkan aura sporty. Sayang sekali jok di trim tertinggi ini belum diselimuti oleh kulit. Masih berupa bahan fabric tapi tetap sporty dengan aksen merah.
Jok semi bucket sangat suportif dengan ergonomi pas untuk orang berpostur tinggi. Posisi mengemudi dapat dibuat rendah (low slung) dan posisi setir tinggi tepat di depan dada. Tarik sedikit jangkauan (reach) setir untuk memudahkan manuver. Dan hasilnya, posisi mengemudi layaknya di dalam sebuah sportscar.
Selain dilengkapi berbagai tombol pengaturan untuk audio di lingkar kemudi, terdapat juga tombol voice command control untuk mengaktifkan audio atau telepon yang terkoneksi Bluetooth. Untuk trim Mazda2 GT, panel instrumen di dasbor berupa tachometer model analog dan terselip angka speedometer model digital di dalamnya. Ketika mesin dinyalakan, sebuah panel plastik bening menyembul keluar di depan mata. Fitur ini bernama Active Driving Display (ADD) yang menampilkan data kecepatan secara digital dan memudahkan untuk memantau kecepatan tanpa harus melirik ke area instrumen.
Kekurangan utama dari All New Mazda2 adalah kabin belakang yang sangat sempit. Untuk penumpang setinggi saya (184 cm) tentu akan kekurangan ruang untuk kaki dan kepala. Sandarannya pun tergolong sangat tegak yang akan membuat lelah jika dalam perjalanan panjang. Ditambah lagi ketidakhadiran arm rest di tengah sandaran, tidak ada cup holder di pintu, semakin menegaskan mobil yang memang lebih nikmat untuk dikendarai sendiri.
Fitur
All New Mazda2 dijejali berbagai teknologi dan fitur terbaru yang tidak ada di pesaingnya. Biasanya fitur-fitur tersebut hanya terdapat di mobil-mobil level premium dengan harga dua kali lipat dari Mazda2. Tapi kini Anda tidak perlu naik kelas untuk merasakan beragam kelebihan tersebut. Tawaran harga Rp 294,3 juta untuk varian GT Soul Red dengan segudang fitur canggih yang terkandung di dalamnya, menjadikan hatchback rakitan Thailand ini memiliki value for money yang sangat bagus.
Mazda2 telah diisi rangkaian teknologi i-ACTIVSENSE yang merupakan inovasi terbaru Mazda dalam hal fitur keselamatan aktif. Salah satunya sistem Blind Spot Monitoring (BSM) untuk meminimalisir keterbatasan pandangan yang umumnya terjadi di setiap mobil. Ketika ingin berpindah jalur tapi terdapat kendaraan lain yang tidak terlihat mata atau terdapat di area blind spot, BSM akan memberi peringatan secara otomatis. Sistem ini berpadu dengan Rear Cross Traffic Alert (RCTA) yang dapat mendeteksi kendaraan di samping yang masuk dalam area blind spot. Peringatannya berupa kedipan lampu di spion dan alarm.
Dan ada fitur pencegah terjadinya tabrakan Smart City Brake Support (SCBS) seperti yang terdapat juga di Mazda CX-5 dan Mazda6. Menggunakan sensor near-infrared (NIR) yang tertanam di kaca depan, sistem ini bekerja pada kecepatan 4-30 km/jam. Sulit untuk mensimulasikan sistem ini bekerja di kondisi nyata, namun kami pernah merasakannya ketika mengikuti event media test drive di sirkuit Sentul awal 2015 lalu. Setidaknya sistem ini sangatlah berguna bagi pengemudi yang ceroboh dan belum terlalu lihai mengemudi.
Satu fitur andalan teknologi SKYACTIV dalam hal efisiensi turut menjadi fitur standar di All New Mazda2 GT. Sistem i-STOP mematikan mesin ketika berhenti sehingga mampu menekan penggunaan bahan bakar hingga 5%. Saat berhenti total dan pedal rem diinjak maka mesin otomatis mati. Ketika ingin berjalan, pedal rem dilepas dan gas diinjak, mesin akan langsung menyala dengan jeda hanya 0,35 detik.
Center stack diisi tombol putar sederhana untuk pendingin udara, dan sebuah monitor 5.8-inci MZD Connect bertengger manis di tengah. Kenop putar command control bergaya MMI dan iDrive dengan jajaran tombol menu di konsol tengah mengatur semua fungsi di layar monitor. Seluruh pengaturan mulai dari sarana hiburan, komunikasi, informasi kendaraan, hingga fitur-fitur lainnya dapat dilakukan melalui kenop ini. Sistem MZD Connect merupakan salah satu bentuk interaksi antara mobil dan pengemudi.
Fitur keamanan dan keselamatan lainnya tak kalah menarik. Sebut saja Dynamic Stability Control (DSC), Traction Control System (TCS), Emergency Stop Signal System (ESS), Hill Launch Assist (HLA), immobilizer dan burglar alarm.
Performa
Mesin SKYACTIV-G dan transmisi SKYACTIV-DRIVE ialah dua penggerak yang kerap memberi stimulus langsung ke pengemudi berupa kesenangan yang tiada habisnya. Apa yang dilakukan SKYACTIV pada mesin konvensional lebih kepada teknologi penghematan, seperti penggunaan direct injection, rasio kompresi luar biasa tinggi 13:1, variable intake- dan exhaust-valve timing, dan merancang ulang jalur exhaust manifold 4-2-1. Tenaga mesin terasa linier dari awal tanpa harus menunggu putaran atas. Semakin pedal gas diinjak, semakin bertenaga.
Tidak perlu putaran tinggi untuk mengais torsi besarnya, karena mulai rentang 1.250 rpm torsi sudah terasa, walau sedikit kekurangan torsi di putaran menengah. Menyusul mobil tidak perlu kickdown injak gas dalam. Cukup mengurut pelan-pelan maka kecepatan akan terus meningkat. Mesin berkapasitas 1.5-liter ini begitu ringan menggapai putaran tinggi dengan tenaga terus terisi di setiap percepatan. Tarikan mesin bertenaga 108 hp dan torsi 141 Nm responsif hampir di seluruh putaran mesin dengan penyaluran yang sangat halus melalui transmisi otomatis SKYACTIV-DRIVE 6-kecepatan. Transmisi ini memiliki perpindahan cepat dan cukup halus, selain pintar menjaga putaran mesin di rentang optimal. Disaat butuh lari kencang, tenaga mudah didapat. Disaat cruising, rpm terjaga rendah yang berdampak positif terhadap konsumsi bahan bakar.
Di mode standar, akselerasi awal tidak ada hentakan dan cenderung lambat demi kenyamanan dan efisiensi. Perpindahan gigi berlangsung di 2.000 rpm untuk mengejar irit bahan bakar. Sering kali perlu menginjak pedal gas lebih dalam untuk mengimbangi lalu lintas yang justru berdampak pada melorotnya angka konsumsi BBM. Namun karakternya berubah ketika mengaktifkan mode Sport. Perpindahan gigi terjadi di putaran 3.000 rpm dan mudah sekali menahan di penghujung redline. Efek rasio gigi pertama yang cukup besar (3,529) dan terus rapat di gigi berikutnya membuat tarikan awal beringas dan tidak perlu menginjak pedal gas dalam-dalam.
Kuncian awal torque converter di tiap rasio gigi tidak hanya membantu konsumsi bahan bakar, tapi juga respon throttle. Pada mode manual, merespon tepat hasil perintah paddle shift di kolom kemudi. Sangat mengasyikkan, perpindahannya tergolong responsif menghasilkan pengendaraan sporty. Nikmatnya saat berbelok, putaran mesin dapat ditahan tinggi dan mengandalkan engine brake. Sehingga saat keluar tikungan tenaga dan torsi tetap terjaga dan langsung melesat cepat.
Pengendalian dan Kenyamanan
Pendekatan fun-to-drive didapat dari chassis yang seolah hidup dan berpadu apik dengan suspensi dan mesin. Memberikan handling gesit dan sangat seimbang dengan redaman suspensi nyaman tanpa banyak guncangan di kabin. Lalu feeling kemudi selalu memberi artikulasi positif antara genggaman tangan dan permukaan jalan, ditambah kepresisian tinggi saat ditekuk walau telah menggunakan sistem electric power-steering.
Melewati beberapa speedbump, bantingan All New Mazda2 tergolong agak keras tapi tidak sampai kaku dengan redaman sangat baik. Rasanya seperti mobil Eropa, aspek kenyamanan untuk penumpang sama sekali tidak dilupakan. Padahal banyak pandangan yang menyebut mobil kecil identik dengan ketidaknyamanan, terutama untuk perjalanan jauh. Tetapi segala rancang ulang di bodi maupun chassis yang dilakukan oleh engineer Mazda, mampu mengoptimalkan driving experience dan kenyamanan optimal untuk penumpangnya.
Kemudinya terasa berbobot namun kurang memberikan feedback yang memuaskan. Chassis-nya terasa seimbang, cukup lentur saat diajak bermanuver cepat, saat berkendara di lapisan keras, tidak pernah terasa kasar. Sayang ban menggunakan Dunlop Enasave yang notabene adalah Eco Tyre. Tidak membantu urusan pengendalian dengan grip cukup lemah, dan diperparah tergolong bising seperti ban dengan kompon keras.
Untuk trim GT telah menggunakan pelek alloy berukuran 16-inci. Satu lagi yang agak mengganjal adalah penggunan ban dengan profil 60 dan lebar 185. Sangat berbeda dengan Mazda2 generasi sebelumnya yang juga menggunakan pelek 16-inci namun dengan tapak ban lebih lebar dan profil lebih tipis yaitu 195/45 R16 yang tentu cukup berdampak ke pengendalian. Bahkan untuk trim R dan V lebih tebal lagi dengan profil 65 dan ukuran pelek 15-inci.
Efisiensi
Tes konsumsi bahan bakar menghadapi dua kondisi jalan. Yang pertama menghadapi kejamnya ibu kota, dan dilanjuti cruising keluar kota. Kemacetan sudah pasti menjadi menu utama untuk pengetesan di dalam kota. Jam padat sengaja kami terjang untuk membuktikan keampuhan fitur i-Stop dalam kondisi stop & go. Saat berhenti cukup lama mesin akan mati dan hanya membutuhkan 0.35 detik saja untuk me-restart mesin. Alhasil didapat kecepatan rata-rata 20-30 km/jam berdasarkan GPS menghasilkan konsumsi bahan bakar sebesar 11,5 km/liter dengan bensin RON 92. Fitur i-Stop memang tidak banyak menolong apabila terlalu sering dalam keadaaan stop & go. Karena fitur ini membutuhkan energi yang didapat saat melakukan deselerasi. Sehingga kerap kali lebih banyak tidak aktifnya.
Rute luar kota lebih banyak mengambil jalur tol dengan kecepatan konstan antara 80-100 km/jam. Dalam kondisi ini teknologi SKYACTIV lebih banyak berbicara. Cruising terasa ringan dengan putaran mesin hanya 2.000 rpm saja membuat mesin tak perlu menyeruput banyak bahan bakar RON 92. Hingga di penghujung pengujian, tangki kembali diisi dan didapati konsumsi bahan bakar sebesar 18,5 km/liter.
Kesimpulan
Kehadiran All New Mazda2 memberi pukulan telak dengan memasukkan berbagai fitur-fitur canggih yang belom terpikirkan oleh para kompetitornya. Dengan banderol harga Rp 294,3 juta memang jadi yang termahal di kelasnya. Namun apa yang Anda dapat dari hatchback ini membuatnya memiliki value for money yang sangat sepadan.
All New Mazda2 terbukti telah mewarisi karakter “Jinba Ittai” yang melekat kuat di produk-produk Mazda sejak dulu. Sebuah mobil yang fun-to-drive, efisien, tingkat kenyamanan dan keamanan semakin tinggi, sejauh ini hanya All New Mazda2 yang menawarkan itu semua.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mazda 2
Model Mobil Mazda
Promo Mazda 2 , DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Mazda 2 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Jenis Bahan Bakar
Bensin
|
Bensin
|
Bensin
|
Electric
|
Electric
|
Mesin
1496
|
1496
|
1498
|
-
|
-
|
Tenaga
109
|
106
|
119
|
40
|
67
|
Torsi
144 Nm
|
140 Nm
|
145 Nm
|
110 Nm
|
150
|
Ground Clearance
152 mm
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Manual
|
Manual
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Mesin
1.5L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
-
|
-
|
|
Tren Hatchback
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mazda 2 dari Carvaganza
Artikel Mobil Mazda 2 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature