Jajal Keunggulan Mitsubishi Pajero Sport di Pulau Dewata (Bagian 1)
Buleleng: Sejak Selasa (10/5) kemarin, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengajak beberapa media massa Nasional untuk mencicipi langsung SUV terbaru lansiran Mitsubishi di Indonesia, yaitu All-new Pajero Sport. Mengusung judul “Explore Dewata with The All New Pajero Sport”, KTB mengajak para jurnalis untuk menjelajah Pulau Dewata, Bali mulai dari Denpasar hingga ke Taman Nasional Bali Barat di wilayah Buleleng sejauh 300 km.
Tak sekedar menikmati keindahan alam Bali, perjalanan kali ini juga menjadi sebuah kesempatan istimewa untuk menguji keunggulan Pajero Sport di beragam jenis rute yang harus ditempuh. Pada kesempatan pertama yang dimulai dari Bandara Ngurah Rai di Kuta, kami dapat merasakan pengalaman berkendara menembus kepadatan lalu lintas perkotaan, melintasi rute berliku dan menanjak menuju daerah Kintamani, hingga permukaan tak rata saat memasuki Taman Nasional Bali Barat di Buleleng.
Mendapatkan kesempatan menjajal varian Pajero Sport Dakar 4x2 AT, selepas Ibu Kota Propinsi Bali, Denpasar, kami memasuki rute menuju Kintamani di wilayah Gunung Batur. Rute yang menanjak dan berliku menjadi salah satu medan pembuktian terhadap penggunaan mesin baru 4N15 2,4 liter yang diusung oleh varian Dakar serta keandalan pengendaliannya. Terbukti, dengan torsi puncak hingga 430 Nm pada putaran mesin rendah yang hanya 2.500 rpm membuat mobil ini tak perlu “berteriak” kencang saat kami perlukan untuk berakselerasi. Tenangnya mesin ini bekerja juga didukung penggunaan transmisi otomatis 8-speed yang telah dilengkapi oleh paddle shift di balik lingkar kemudi.
Saat menanjak, dan memerlukan momen lebih cepat untuk menyusul mobil di depan misalnya, cukup menurunkan gear dengan menekan tuas paddle shift di sebelah kiri (bertanda '-'), maka gear transmisi akan turun dan menghasilkan akselerasi yang lebih sigap. Meski begitu, penggunaan Drive by Wire pada pedal gas menghasilkan respon yang sedikit tertunda. Setelah meraih kecepatan yang diinginkan, cukup tekan tuas paddle shift sebelah kanan (bertanda '+'), dan gear transmisi dengan cepat juga berpindah. Putaran mesin yang relatif rendah sepanjang perjalanan membuat saya yakin jika konsumsi bahan bakar yang dimilikinya juga cukup efisien.
Selepas rehat sejenak sembari menikmati keindahan Gunung dan Danau Batur, kami meneruskan perjalanan menuju Singaraja, untuk kemudian menuju Buleleng. Rute kali ini memiliki medan yang menurun dan berkelok-kelok. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengendalian dan sistem pengereman yang dimiliki oleh Pajero Sport. Nilai pengendalian kali ini tak hanya diberikan oleh penyempurnaan sistem suspensi yang dibawa oleh All-new Pajero Sport, namun juga berkat tersematnya fitur Active Stability & Traction Control System (ASTC). Saat menikung cepat di beberapa tikungan tajam sepanjang rute Kintamani – Singaraja, tak terasa gerakan badan Pajero Sport yang berlebih. Sistem kemudi yang ringan serta presisi saat mengarahkan moncong mobil juga menjadikan mobil berbobot nyaris 2 ton ini terasa ringan kala diajak bermanuver.
Untuk sistem penghenti laju, varian Dakar 4x2 yang kami coba telah mendapatkan rem depan dan belakang dengan cakram berventilasi. Hal ini masih belum ditambah dengan fitur Anti-lock Brake System (ABS), Electronic Brake Force Distribution (EBD) serta Brake Assist (BA) untuk mengantisipasi kejadian tak terduga di jalan raya, dan mobil masih dapat dikendalikan dengan sempurna. Pada rute Singaraja – Buleleng, dimana kami harus menembus jalur lintas utara Bali yang cukup padat, keunggulan soal rem ini menjadikan kami dapat dengan mudah mengikuti mobil pengawal dari Polda Bali yang memimpin rombongan.
Setibanya di TN Bali Barat, akses jalan yang tak dilapisi aspal seakan menjadi sebuah lokasi yang khusus disediakan untuk Pajero Sport. Permukaan jalan yang tak rata menguji artikulasi suspensi yang dimilikinya, hasilnya adalah tak banyak guncangan yang terjadi di dalam kabin Pajero Sport. Lebih dalam lagi soal kenyamanan ini akan saya ceritakan dalam perjalanan di Bagian 2, dimana saya juga akan mencoba duduk sebagai penumpang, baik di bangku depan maupun bangku belakang.
Hal terakhir yang saya anggap cukup memberikan nilai berharga bagi konsumen adalah saat KTB menyuguhkan deretan lampu belakang Pajero Sport yang unik. Lampu belakang ini menjadi istimewa karena pihak Mitsubishi Indonesia menyuguhkannya di malam hari, sehingga semakin menguatkan karakternya yang berbeda. Ya, sebelumnya kami telah sering melihat mobil ini di siang hari dan mulai terbiasa dengan bentuk lampu belakangnya yang unik. Namun begitu kami melihatnya berderet di malam hari, hal ini seakan menegaskan bahwa Mitsubishi sengaja memberikan desain unik tersebut sebagai sebuah 'tanda tangan' yang akan menonjolkan Pajero Sport di tengah-tengah persaingan model MPV di Indonesia.
Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport Kuasai 5 Besar Pasar Mobil Diesel Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mitsubishi Pajero Sport
Model Mobil Mitsubishi
Jangan lewatkan
Promo Mitsubishi Pajero Sport, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Mitsubishi Pajero Sport Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
134
|
148
|
101
|
169
|
153
|
Torsi
324 Nm
|
400 Nm
|
130 Nm
|
233 Nm
|
200 Nm
|
Power Steering
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
AC
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kantong Udara Pengemudi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Adjustable Seats
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Headrest Kursi Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mitsubishi Pajero Sport dari Carvaganza
Artikel Mobil Mitsubishi Pajero Sport dari Zigwheels
- Motovaganza