Honda Mobilio RS CVT: The Family Playground
Update: Mobilio 2017 berparas baru resmi diluncurkan
Keriangan pada wajah semua yang datang, keinginan mengeksplorasi semua sudut taman bermain, hingga rasa tak ingin pulang dari tempat tersebut, apakah Anda pernah mengingat rasanya menjadi anak kecil yang seolah ada di surga bernama taman bermain? Oke, kata surga mungkin sedikit hiperbolis, tapi paling tidak rasa itu yang didapat ketika Anda mengendarai, atau menjadi penumpang di Honda Mobilio RS.
Mobilio dibangun dengan mengembangkan platform Brio. Butuh waktu hampir satu dekade untuk Honda merilis Low MPV sejak kelas ini dimulai pada 2004. Namun dengan waktu cukup lama itu mereka berhasil mempelajari dengan baik, apa kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan mobil jenis ini. Dan Honda pun merepresentasikanya lewat sebuah mobil keluarga yang menyenangkan.
Menyenangkan untuk dikendarai, menyenangkan untuk penumpang, dan tentunya menyenangkan untuk dimiliki karena harganya yang relatif terjangkau adalah nilai yang kami ingin buktikan pada pengujian kali ini. Unit yang diuji oleh tim redaksi adalah Mobilio RS bertransmisi CVT seharga Rp 236 Juta. Lebih murah daripada Honda Jazz yang mesinnya sama, lebih banyak daya angkutnya, dan tentunya tak kalah mengasyikkan dikendarai.
Desain
Tidak tampil dengan gaya yang biasa dan berusaha ingin tampil lebih atraktif, hasilnya Mobilio pada varian RS dirangkum dalam sosok yang sporti dan agresif. Pada dasarnya, model Honda memang lebih sporti dari MPV kebanyakan. Pasalnya mereka menggunakan desain bodi yang lebih ramping, lebih pipih, khas model Honda yang lebih slipstream, lengkap dengan aksentuasi di bagian fascia tipe RS.
Pada tipe RS ini, Mobilio tak ubahnya kendaraan hasil modifikasi dari tuner Honda seperti Modulo ataupun Mugen. Telisik saja bagian bumper depan yang lebih garang dengan lekuk tajam dan besar. Pembubuhan rangka frame tebal trapezoidal menjorok ke depan yang menjadi sekat bagi foglamp juga menguatkan aura sporti.
Sebagai varian tertinggi, tentu saja penekanan pada kemewahan juga diterapkan. Misalnya dengan membubuhkan material chrome di frame foglamp, dan pastinya, gril tebal nan besar. Fascia ini turut dimodernisasi dengan menggunakan lampu projektor bertahtakan LED senada dengan konsep desainnya.
Bagian buritan juga turut dipermak dengan bumper yang tak kalah agresif dengan yang ada di depan. Bedanya, aplikasi yang melintang di buritan dipercantik penyajiannya dengan housing berwarna kontras.
Desain Mobilio yang tak biasa juga ditorehkan dengan penerapan kaca samping berundak. Entah apa tujuannya, namun suskses membuat kaca penumpang baris kedua menjadi lebih besar yang memberikan efek lapang di kabin. Dan, aplikasi kaca samping baris ketiga yang memotong pilar D, juga menjadi aksentuasi tersendiri yang membuat Mobilio mudah menarik perhatian.
Tak ada data pasti berapa ground clearance Mobilio RS, namun harusnya dengan penambahan bodi kit di bagian samping juga bumper yang nampak lebih gondrong dari Mobilio standar, harusnya ada penurunan rentang jarak dari kendaraan ke tanah yang sejatinya adalah 189 mm.
Akomodasi dan Kenyamanan
Ruang yang lapang, fitur multimedia yang mumpuni, hingga suasana yang nyaman, adalah parameter uji kami berikutnya. Beruntung kelima penumpang adalah orang yang fasih di dunia otomotif. Apalagi kontur tubuh tiap penumpang bervariasi, sehingga cukup untuk merepresentasikan berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia saat berada di kabin Low MPV Honda ini.
Posisi di penumpang baris kedua adalah titik paling strategis untuk mencari kenyamanan di Mobilio. Dengan konstruksi bangku yang head restraintnya (headrest) terpisah dari jok, kepala penumpang pun bisa bersandar dan sekaligus menjaga keamanan penumpang. Sayangnya headrest ini hanya ada untuk penumpang di sisi kiri dan kanan, penumpang di tengah, tak kebagian. Sama halnya dengan penumpang depan dan pengemudi, meski ada headrest, namun tak ada opsi penyesuaian.
Demikian juga dengan safety belt, penumpang di bagian tengah baris kedua hanya mendapat sabuk pengaman 2 titik. Sementara di bangku paling belakang, sabuk pengaman tiga titik untuk dua penumpang tersedia dalam komposisi bangku yang terbilang lapang di kelasnya.
Tapi sebenarnya ruang lapang bisa tersedia karena konstruksi bangku Mobilio yang unik. Figur jok bangku baris pertama sangat sporti, dengan sandaran samping yang suportif bahkan untuk penumpang bertubuh besar sekalipun. Penumpang baris kedua, diberikan kelapangan legroom karena bangku baris pertama memiliki punggung jok yang tipis. Bukan cuma itu, berkat jendela yang besar, suasana kabin pun kian lapang.
Bicara kepraktisannya, jika Anda berangkat berwisata sekeluarga, di berbagai sudut Mobilio RS tersedia 9 cup holder untuk menempatkan botol minuman dengan rapi. Memang tak ada armrest atau console box di bangku baris pertama maupun baris kedua sehingga barang-barang lain hanya bisa diletakkan di glove box, atau saku-saku yang terdapat di pintu dan belakang jok.
Performa
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2013, Mobilio untuk Indonesia masih menggunakan mesin yang sama, yakni unit 4-silinder 1.5-liter berteknologi i-VTEC. Mesin yang sempat menerima sindiran lantaran konfigurasi camshaftnya yang hanya SOHC (Single Over Head Camshaft), ternyata menawarkan tenaga dan efisiensi yang tak bisa diremehkan. Jadi tak heran meski terjadi minor change di awal 2016, mesin ini tetap dipercaya.
Bicara produksi tenaga, mesin tersebut mampu menelurkan hingga 118 PS yang memuncak di putaran 6.600 RPM. Pengalirannya memang cukup lambat terasa di putaran awal hingga menjadi momentum kecepatan yang berarti. Namun pengujian kami sebelumnya sempat menorehkan angka yang fantastis yakni 11,1 detik untuk menembus 0-100 km/jam. Untuk sekelas mobil yang transmisinya tidak menjanjikan saluran tenaga responsif, angka ini terbilang baik. Hal ini lantaran torsinya yang mencapai 145 Nm. Figur inipun sudah mampu mencapai puncak di kitiran 4.800 rpm.
Pun ketika kami ajak ia menanjak di kawasan Situ Gunung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan bobot penumpang 5 orang dengan total sekitar 400 kg, ternyata Mobilio RS masih sanggup menaklukannya. Medan menuju danau yang menanjak karena lokasinya di kaki Gunung Gede Pangrango bukan hambatan untuk kami yang mencari kegembiraan di sana. Posisi transmisi dipindahkan ke S untuk menjaga putaran mesin tinggi, bermodal itu saja, ternyata kombinasi mesin dan transmisinya lebih dari sekadar cukup untuk mengajak keluarga ke medan-medan yang jalannya rusak.
Melihat performanya melahap medan seperti itu, sebenarnya mengejutkan jika dibanding dengan Toyota Avanza Veloz yang menggunakan penggerak roda belakang. Pasalnya secara teoritis Mobilio dibangun dengan penggerak roda depan yang berkembang dengan paradigma sering kelelahan di tanjakan. Ternyata Mobilio bisa menggeser pendapat itu.
Kembali ke keunggulan CVT, tentu saja ada pada figur efisiensinya. Inilah nilai positif dari transmisi yang tak lagi menggunakan sistem planetary gear. Berkat girboks ini, Mobilio bisa melenggang di dalam kota dengan angka konsumsi bahan bakar 14 km/liter. Transmisi yang sudah dikembangkan dengan platform Earth Dreams Technology tersebut juga tak kepayahan di jalan tol saat dipacu konstan 90 km/jam. Figur 18 km/liter tak sulit untuk dipecahkan jika Anda berkendara sendirian.
Pengendaraan dan Pengendalian
Bagi Anda yang belum pernah mengendarai mobil Honda, maka Mobilio dapat merangkum bagaimana keasyikkan sisi fun to drive karakteristik Honda. Meski komposisi sebagai MPV dengan ground clearance cukup tinggi untuk menampung banyak penumpang, insinyur Honda ternyata sukses meracik suspensi dan bodi yang andal untuk dikendalikan.
Kami bahkan sepakat menyebut bahwa MPV harga terjangkau yang paling asyik dikendarai adalah Honda.
Ada banyak faktor yang bisa ditarik untuk menyimpulkan keunggulan pengendalian Mobilio. Mulai dari kemudinya yang komunikatif, suspensinya yang tepat guna, hingga distribusi bobot lewat bodi yang dirancang seakurat mungkin. Syarat suspensi yang empuk dan travel yang lebih jauh untuk mobil penumpang bisa dikombinasikan dengan baik tanpa harus mengorbankan kestabilan yang menjadi limbung.
Kemudi Mobilio diberikan panduan Electronic Power Steering (EPS). Sistem Power Steering yang menggantikan sistem hidrolis ini berbeda dengan EPS yang diterapkan oleh merek lain. Karakter kemudinya memang tak sekomunikatif dengan power steering konvensional, tapi cukup pintar beradaptasi dengan mudah di berbagai level kecepatan dan memberikan respon yang tepat sesuai kebutuhan.
Kesimpulan
Honda harus rela ketinggalan start jauh dari kompetitor terdekatnya Toyota yang sudah bermain di segmen Low MPV sejak 2004. Namun mereka sukses memanfaatkan ketertinggalan waktu itu untuk meriset dan meracik mobil yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia. Yakni MPV yang asyik dikendarai, memiliki nilai ekonomis tinggi dengan harganya yang menarik, dan tetap menyenangkan bagi seluruh penumpang.
Dibanding dengan varian tertinggi Avanza varian Veloz yang dipatok di harga Rp 232 juta, Mobilio memang menawarkan konsep MPV yang berbeda. Pilihan 7 varian dengan pembeda hanya pada fitur dan transmisi, akhirnya hanya akan mengerucutkan pilihan Anda pada nilai ekonomis saat ditawarkan price list Mobilio.
Dengan dukungan jaringan purna jual yang baik, serta paket kepemilikan yang menarik, Honda Mobilio memang merupakan salah satu MPV terbaik dengan harga terjangkau yang bisa Anda beli. Bahkan di ajang-ajang khusus, Anda bisa mendapatkannya dengan paket uang muka atau cicilan ringan. Ada baiknya juga jika ingin berburu Honda, maka sambangilah pameran-pameran di daerah Anda. biasanya ada pendekatan promo lebih menarik dari penyelenggara, seperti gratis Paket Cermat yang memberikan keuntungan gratis perawatan hingga 3 atau 6 tahun.
Foto: Edi Weente
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Honda
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan Honda
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Honda Mobilio Terbaru di Oto
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Honda Mobilio dari Carvaganza
Artikel Mobil Honda Mobilio dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature