First Drive: Toyota All New Kijang Innova V 2.0 M/T
Jakarta: Sebelumnya, kami telah menguji varian tertinggi dari Toyota All New Kijang Innova yakni tipe Q Diesel A/T. Varian Q merupakan varian baru yang pertama kali hadir pada Kijang Innova generasi ini. Q menjadi varian tertinggi melangkahi varian V yang pada generasi sebelumnya adalah top of the line dari keluarga Kijang Innova.
Kali ini kami berkesempatan menguji secara mendalam varian V yang saat ini berada di antara tipe tertinggi (Q) dan tipe terendah (G). Beruntung kami mendapatkan varian V berbahan bakar bensin 2,0 liter dengan transmisi manual 5-speed sehingga dapat membedakannya dengan varian Kijang Innova Q sebelumnya yang bermesin diesel dan bertransmisi otomatis.
Desain
Pada tipe V, desain eksteriornya tak jauh berbeda dengan tipe Q, kecuali beberapa akses chrome yang lebih banyak dimiliki oleh varian Q. Pada varian V yang kami gunakan, velg alloy berdiameter 16 inci menjadi pembeda dengan varian Q bermesin diesel yang kami uji sebelumnya yang mendapatkan velg 17 inci. Meski begitu, varian Kijang Innova Q bermesin bensin sama-sama mendapatkan velg 16 inci berpalang lima yang membentuk desain lebih dinamis dibanding generasi sebelumnya.
Perbedaan signifikan yang kami temukan adalah pada tipe lampu utamanya. Lampu utama Innova tipe V berbasis halogen dengan reflektor tanpa aksen LED di sekelilingnya. Berbeda dengan tipe Q yang sudah menggunakan sistem LED dengan projektor. Bagi kami ini bukanlah perkara besar, toh pencahayaan Innova sudah cukup baik. Sedangkan fitur lainnya seperti lampu sein di spion lengkap dengan lampu pemandu yang menyala ke arah tanah ketika kunci dibuka, spoiler dengan high mounted stoplamp, dan foglamp menjadi kelengkapan standar.
Kabin
Masuk ke kabin Innova, kamipun langsung menyadari bahwa ini bukan lagi Innova termewah yang ada. Dasbor berdesain moderen dengan material plastik beragam menjadi pembungkus utamanya. Aksen kayu yang sebelumnya kami temukan di kabin tipe Q tentu tak ada di tipe ini. Tapi jangan khawatir, kemewahan khas Innova generasi ini tetap terpancar dari ambience light yang futuristik di bagian atapnya.
Material pembungkus jok justru kami nilai tampak lebih berkelas di tipe ini. Dengan kombinasi warna coklat di jok dan bahan lembut pada armrest di sisi pintu, V mendapatkan kemewahan tersendiri. Satu yang kami catat menarik, jumlah headrest dan safety belt di sekujur kabin Innova berjumlah 8 buah. Ruang di setiap sisi bangku juga terbilang layak untuk orang dewasa. Layak jika kami sebut Innova bukan lagi 7-seater melainkan 8-seater.
Tombol-tombol dan pengaturan audio via kemudi juga sudah tersedia. MID interaktif dengan layar berwarna tersedia di panel instrumen dengan parameter yang informatif. Tak hanya konsumsi bahan bakar dan jarak tempuh dengan sisa bahan bakar, namun jumlah rupiah yang dihemat pun tersaji di sini. Meski kami masih ragu dengan akurasi nilai rupiah yang dicantumkannya. Sebab tak pernah disebut jelas oleh pihak Toyota, variabel apa saja yang menyusun rupiah kehematan tersebut.
Pada tipe V, sudah tersedia peringatan terbukanya seluruh pintu lengkap dengan visualisasi di MID tersebut. Fitur hiburan yang menyertainya juga sudah cukup mewah. Layar sentuh 8 inci dengan resolusi tinggi, memiiliki konektivitas yang luar biasa. Miracast, HDMI, USB, Bluetooth, bisa digunakan sebagai moda koneksi dengan perangkat komunikasi Anda. Koneksi internet juga bisa dilakukan via Wifi untuk mengakses beragam informasi via brower dan fitur Toyota Move. Sayang, fitur navigasi tak tersedia sebagai aplikasi standar. Jadi jika Anda ingin menampilkan navigasi, pilihannya adalah dengan mengoneksikan smartphone via Miracast atau Mirrorlink dan menggunakan aplikasi navigasi di smartphone untuk ditampilkan di layar headunit. Voice command pun bisa diakses via lingkar kemudi untuk membantu mengontrol perangkat headunit. Selain itu, headunit ini juga sekaligus menjadi pemancar gambar bagi kamera parkir.
Fitur lainnya yang kami nilai berarti di kabin adalah kontrol AC yang sudah bersistem digital Auto Climate Control. Bahkan Anda bisa mematinyalakan AC untuk kabin belakang via konsol AC depan.
Di baris kedua, terdapat meja lipat yang mampu menahan bobot hingga 10 kg.Tentu ini membuatnya pas untuk diletakkan laptop berukuran 14 inci sekalipun. Jika membutuhkan daya listrik, power outlet khusus bangku kedua pun tersedia. Jika ingin menjadikannya meja makan, pada meja lipat tersebut juga sudah tersedia cup holder. Sementara moda pelipatan bangku dan bagasinya semua sama persis dengan tipe Q yang sudah mengadopsi fitur one touch tumble untuk melipat bangku baris kedua atau baris ketiga dengan satu aksi saja.
Performa dan Pengendaraan
Tipe V bermesin bensin memang bukan mesin yang baru secara menyeluruh. Mesin berkode 1TR-FE merupakan unit mesin dengan kapasitas sama seperti sebelumnya yakni 2,0 liter tapi dengan penyempurnaan katup variabel di bagian kepala silinder menjadi dua buah atau disebut Dual VVT-i. Katup variabel yang sebelumnya hanya berfungsi mengatur waktu bukaan katup masuk saja, kali ini ditambahkan satu lagi perangkat katup variabel untuk mengatur katup buang. Teknologi yang sama ini juga terpasang pada Toyota Grand New Avanza.
Tanpa perubahan isi silinder mesin, tentu tenaga yang disemburkan tak jauh berbeda. Dari catatan kami, kenaikan tenaga dari Innova bermesin bensin generasi sebelumnya hanya 3 PS menjadi 139 PS. Torsinya pun tak mengalami kenaikan signifikan, hanya 0,9 Nm. Meski tak nampak signifikan, namun PT Toyota Astra Motor sempat menyebut bahwa untuk berada konstan di level 100 kpj, putaran mesin yang dibutuhkan lebih rendah ketimbang mesin sebelumnya, artinya efisiensinya pun lebih terjaga. Saat kami coba di jalan bebas hambatan, jarum penunjuk putaran mesin berada di angka 3.000 rpm di kecepatan 100 kpj pada gear 5.
Namun berbagai perubahan itu tentu tak berapa berarti dibanding fitur pendukung performanya berupa Drive Mode. Yup, pada generasi ini, dan berlaku untuk semua varian All New Kijang Innova, terdapat tiga mode berkendara yang dapat mengatur ritme kerja mesin hingga transmisi Normal, Eco, dan Power. Kamipun merasakan perbedaan karakter mesin dari ketiga mode itu. Meskipun yang akhirnya kerap kami pakai hanya dua yakni Eco atau Power.
Pada kondisi mode Eco, komputer menjaga respon gas dalam kondisi yang terefisiennya. Rasa yang kami dapatkan adalah kaki kami harus memijak dalam untuk mendapatkan tenaga dalam mode ini. Artinya komputer menjaga mesin dari pemborosan bahan bakar akibat akselerasi yang tidak diperlukan. Ketika kami alihkan mode Power, karakter gas pun berbeda. Sedikit sentuhan saja di pedal gas, putaran mesin langsung naik. Tentu saja teknologi ini bisa diterapkan berkat aplikasi Drive By Wire yang memanfaatkan penyaluran level pijakkan gas ke mesin melalui kabel sensor elektrik menyingkirkan kabel baja yang dahulu digunakan.
Dengan kedua mode ini, tentu Anda bisa mendapatkan karakter mesin yang variatif tergantung medan dan kondisi jalan yang dihadapi. Jika sedang macet, maka mode Eco bisa dipilih. Saat sedang cruising di kecepatan menengah ke tinggi, mode Power bisa diandalkan agar mudah melakukan takeover.
Transmisi manual yang disematkan pada Innova yang kami uji tak terasa perbedaannya dengan generasi sebelumnya. Percepatan tetap dibagi ke dalam lima tingkat. Pun dengan pedal kopling yang kekerasannya sangat khas Innova. Jika ada perbedaan signifikan, yakni pada letak tuas transmisi yang lebih mudah diakses. Letaknya lebih proporsional dibanding Innova sebelumnya yang terasa terlalu tinggi.
Pengendalian
Cukup unik untuk membahas parameter pengendalian Innova. Pasalnya meski pihak Toyota Motor Manufacturing Indonesia selaku produsen Toyota di Tanah Air menyebut bahwa lebih dari 90 persen Innova ini benar-benar baru, tapi karakter Innova dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya tetap melekat.
Satu hal yang kami kritisi adalah pergerakkan kemudi yang masih berat di kecepatan rendah. Memang kami akui kami tak bisa berekspetasi tinggi selama sistem kemudinya masih mengadopsi tipe hidrolik konvensional, tapi kami sempat berharap ada perubahan sekadar untuk menghilangkan impresi kemudi yang berat dari generasi sebelumnya.
Komunikasi antar kemudi dan roda memang terbilang baik dengan jenis pereduksi bobot kemudi jenis ini. Setiap sudut yang kami buat di setir, terkonversi dengan baik menjadi arah yang tepat. Tentu saja, ini berkat lokasi penggerak yang terdapat di belakang, sehingga lebih mudah membuatnya bergerak ke arah yang diinginkan.
Di lain sisi, kami justru mengapresiasi performa suspensinya. Di setiap momen perubahan Innova, sektor ini memang selalu diperbaiki. Dan boleh kami bilang, ini adalah settingan suspensi paling pas untuk Innova. Redaman suspensinya terbilang empuk, namun tetap sigap melayani manuver, bahkan tak membuat body roll berlebih ketika diajak bermanuver sedikit liar.
Konsumsi Bahan Bakar
Parameter efisiensi nampak cukup diperhatikan oleh Toyota. Ketika kami ajak uji efisiensi di dalam kota Jakarta, mengambil rute BSD-Jakarta-Bekasi yang dimulai sore hari ketika jumlah kendaraan sedang padat pasca pulang beraktifitas, konsumsinya tetap memuaskan sebagai sebuah Innova yang bodinya terbilang besar.
Menggunakan metode Full to Full, kami melenggangkan Innova dengan jarak tempuh 74 km sambil menjaga kecepatan rata-rata 19 kpj menggunakan bahan bakar RON 90 sesuai standar minimum mesin Innova. Kemacetan parah di kawasan Sudirman-Thamrin memaksa kami merayapkan Innova mengikuti kepadatan arus sebelum akhirnya menembus jl. Gatot Subroto dan menuju arah Cawang yang relatif lancar.
Di hari berikutnya pun kami melanjutkan pengujian pada pukul 9 pagi dengan rute Bekasi-Kemayoran. Tak ada kepadatan berarti hingga kami bisa melenggangkan mobil hingga kecepatan 50 kpj. Di akhir pengujian, kami hanya membutuhkan 7,71 liter bahan bakar, artinya efisiensinya mencapai 9,6 kpl. Hasil inipun hanya sedikit berbeda dengan catatan Multi Information Display (MID) yang mencatat 9,7 kpl.
Saat kami uji keluar kota dengan metode yang sama, perjalanan dari Jakarta menuju Bandung via jalan Tol Jakarta – Cikampek dan Cipularang dengan kontur menanjak sejauh 118 km, dengan kecepatan rata-rata yang mencapai 78 kpj, Kijang Innova V ini hanya meraih konsumsi bahan bakar 10,3 kpl. Sedangkan saat kami uji di rute sebaliknya yang cenderung menurun, dengan kecepatan rata-rata 62 kpj, konsumsi bahan bakarnya meraih 11,6 kpl. Hal ini menjadikan perbedaan konsumsi bahan bakarnya cukup signifikan dibandingkan varian bermesin dieselnya.
Fitur Keselamatan dan Harga
Innova tipe V memiliki standar fitur keselamatan yang sama dengan tipe G, yakni hanya dilengkapi dengan tiga buah airbag. Jumlahnya yang ganjil memang unik, sebab selain di setir dan hadapan penumpang depan, ada satu airbag lagi untuk pengemudi yakni di depan dengkul. Jumlah ini cukup jauh bedanya dengan tipe Q yang sudah dilengkapi Curtain dan Side airbag.
Fitur pendukung keselamatan lainnya juga tersedia seperti ABS dan EBD untuk memaksimalkan performa pengereman. Sedangkan fitur pengendaraan yang tak ada di tipe V dan hanya tersedia di tipe Q Diesel adalah Vehicle Stability Control (VSC) dan Hill Assist Control (HAC). Sedangkan,yang memberi diferensiasi dengan tipe G adalah sudah adanya immobilizer.
Dengan harga Rp 329 juta, Innova tipe V bensin dengan transmisi manual tentu bukanlah lagi yang termewah. Tapi tetap saja, gengsi sebagai sebuah Kijang Innova dan fitur serta kelengkapan yang dimiliki tipe ini, bisa mewujudkan kebutuhan masyarakat akan sosok MPV bertubuh besar dengan transmisi manual yang tentunya, masih sangat segar berkat pembaruan besar-besaran. Sayangnya, dengan efisiensi bahan bakarnya yang tida dapat dibilang irit membuat varian bermesin diesel lebih menggoda untuk dipinang.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Toyota Kijang Innova
Model Mobil Toyota
Promo Toyota Kijang Innova, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Kijang Innova Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1998
|
1499
|
1499
|
1496
|
1451
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
CVT
|
Jenis penggerak
2WD
|
-
|
-
|
-
|
2WD
|
Mesin
2.0L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
AC
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Audio 2DIN
Ya
|
Ya
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Adjustable Seats
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Toyota Kijang Innova dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota Kijang Innova dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature