First Drive Nissan Terra 4x2 VL AT: Tampilan Gagah Didukung Fitur Berkendara Offroad

Nissan akhirnya mendatangkan Sport Utility Vehicle (SUV), lawan Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Pasti tak mudah untuk mengusik keduanya, yang sudah punya basis penggemar begitu besar di Indonesia. Terbukti Chevrolet Trailblazer dan Isuzu MU-X, dua kompetitor yang tak kalah hebat, tak mampu menggeser kedigdayaan duet Pajero Sport dan Fortuner.

Lalu apa yang menjadi andalan utama Nissan Terra? SUV dengan struktur rangka bertingkat (ladder-frame) yang berbagi basis dengan double cabin Nissan Navara. Bicara soal Navara, perlu diingat, mobil ini juga dipilih Mercedes-Benz untuk dikembangkan ulang menjadi double cabin, Mercedes-Benz X-Class. Jadi kemampuan dan kualitasnya sudah tak perlu diragukan lagi. Benarkah keunggulan kualitas ini dibawa Nissan untuk Terra?

Pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 lalu, kami mendapat kesempatan duduk di depan kemudi Terra dan melahap beragam rintangan yang sengaja disiapkan penyelenggara. Seperti apa rasanya mobil ini? Berikut ulasannya:

 

Sebelum masuk ke dalam, kita simak dulu eksteriornya. Jelas aura tangguh khas double cabin Navara masih kental terasa. Bentuknya kaku dan sederhana, jauh berbeda dari Fortuner yang berkesan mewah dan elegan. Pun Pajero Sport, yang tetap gagah namun diimbuhi banyak ornamen krom sebagai penambah kemewahan.

Performa

Kelebihan utama mobil ini, di atas kertas, jelas performa mesinnya. Jantung mekanis 2,5 liter turbodiesel milik Terra, sanggup memuntahkan tenaga 190 PS dengan torsi puncak 450 Nm. Sementara Fortuner diesel 2.4L mampu menghasilkan tenaga sebesar 150 PS dan torsi 400 Nm. Pajero Sport punya daya 181 PS dan torsi 350 Nm. Sayang, lokasi pengujian yang terbatas tidak memungkinkan kami menguji kemampuan secara maksimal.

 

Tapi lintasan lurus, memberikan kami kesempatan untuk merasakan akselerasinya. Rasanya bisa diandalkan. Kemampuan akselerasi dari kecepatan rendah hingga menengah ini, dibutuhkan saat hendak mendahului kendaraan lain. Apalagi perpindahan transmisi otomatis 7-speed miliknya tak cuma cekatan, namun juga mulus hampir tanpa entakan.

Ini menariknya, biasanya transmisi CVT (Continuous Variable Transmission) yang dipakai oleh Nissan untuk lini produk mereka. Namun mengingat mobil ini jenis pekerja keras, maka transmisi otomatis konvensional jadi pilihan. Tersedia pula transmisi manual 6-speed yang kami tak sempat coba.

Fitur

Terlihat sederhana dan tangguh dari luar, namun ternyata Terra menawarkan fitur yang modern dan mewah di dalamnya. Memang desain kabin dan interior tak jauh beda dari double cabin Nissan Navara. Tapi fitur yang dimiliki Navara tak ada apa-apanya dibanding mobil penumpang ini.

Menjadi keunggulan utamanya adalah fitur keselamatan yang lengkap. Terra didukung airbag yang tersebar di dalam kabin dari depan hingga belakang, rem ABS (Anti-lock Braking System), Brake Assist dengan EBD (Electronic Brake-force Distribution), Vehicle Dynamic Control, Blind Spot Warning hingga Lane Departure Warning.

Kalau dibanding Pajero Sport, memang masih kalah. Karena Pajero Sport punya fitur City Smart Brake System yang dapat mencegah tabrak depan di kemacetan kalau Anda lupa menginjak pedal rem. Terra tak punya ini, tapi kompensasinya ada Arround View Monitor. Kaca spion tengah canggih yang berfungsi juga sebagai kamera parkir 360. Bermanfaat terutama saat Anda menghadapi medan offroad yang cukup ekstrem.

Sistem multimedia memang standar karena belum didukung navigasi. Tapi ada layar hiburan di atap untuk penumpang belakang. Layar MID (Multi Information Digital) yang ada di balik setir pun, cukup informatif karena tersedia informasi berkendara offroad dan tekanan ban selain catatan konsumsi bahan bakar.

Kemudi & Kenyamanan

Kelebihan lain mobil ini, tombol untuk melipat kursi baris kedua. Fitur ini memudahkan akses keluar masuk penumpang ke kursi paling belakang. Fitur ini menjadi penunjang kenyamanan kabin Terra yang sudah cukup baik. Karena kekedapan kabin Terra sanggup membungkam deru mesin diesel. Begitupun dengan fitur kenyamanan penunjang lain seperti AC otomatis dengan 10 lubang ventilasi hingga ke kursi belakang.

Kemudinya pun sangat nyaman. Saat melaju pelan sama sekali tak terasa berat. Pergerakannya memang tak semenyenangkan mobil dengan struktur rangka monokok. Karena feedback dan responsifnya pun pasti berbeda. Tapi setidaknya sesuai fungsi, nyaman dan oke.

Menariknya, karakter redaman suspensi mobil ini justru mirip SUV dengan sasis monokok. Biasanya SUV dengan struktur rangka tangga bertingkat, menghasilkan efek getar saat melindas lubang atau polisi tidur. Sungguh kenyamanan kabin mobil ini patut diacungi jempol.

Kesimpulan

Menutup ulasan kami kali ini, bisa disimpulkan, Terra memiliki performa yang lebih dari cukup, fitur keselamatan yang memadai dan tingkat kenyamanan yang baik. Harganya pun mulai Rp 460 juta sampai Rp 680 juta atau satu rentang harga dengan kompetitor di kelasnya. Kami menilai mobil ini layak dimiliki bila Anda mencari SUV berbasis ladder-frame. Tinggal menunggu Nissan Indonesia memperbaiki kinerja layanan purnajualnya, ketersediaan suku cadang dan jaringan diler yang lebih banyak. (RS/Odi)