First Drive Nissan Livina: Lebih Nyaman dari Mitsubishi Xpander?
Kami berkesempatan menjajal Nissan Livina baru dalam media drive yang digelar PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Rute perjalanan dari Semarang berkeliling kota, melintas jalan bebas hambatan menuju Solo, dilanjut sampai ke Yogyakarta. Nissan Livina senyaman saudaranya.
Fokus kami mengulik Nissan Livina terbaru pada aspek kenyamanan, karena Grand Livina generasi sebelumnya, punya nilai itu. Mitsubishi Xpander, yang jadi basis Livina baru, juga punya poin plus pada kenyamanan. Makanya sah kalau kami mengatakan, Livina baru senyaman dua saudaranya itu. Apa saja nilai yang mendukung kenyamanan Livina di dalam dan luar kota?
Pertama kabinnya yang lapang. Lapang untuk penumpang dan barang. Dimensi jadi modal utama di sini. Ukuran Livina, 4.510 x 1.750 x 1.700 (PxLxT) dan jarak antara poros roda 2.775 mm. Seperti Xpander, Livina punya ruang kaki yang lega di depan dan baris kedua. Saya yang punya tinggi badan 178 cm dan ruas kaki panjang, tak ada komplain ketika jadi pengemudi maupun penumpang. Bahkan sempat menjadi penumpang di baris ketiga, masih nyaman. Apalagi bagi orang yang tingginya di kisaran 165 - 170 cm, seharusnya tak protes soal ruang kaki baris ketiga.
Tipe VE dan VL yang kami uji. Poin kenyamanan lain datang dari penggunaan material kulit yang membungkus jok Livina VL, meski bahan fabric pada VE juga terbilang nyaman. Hanya saja, material kulit memang punya rasa berbeda. Ini jadi salah satu kelebihan Livina tipe tertinggi ketimbang Xpander. Pengemudi juga dimanja dengan pengaturan kursi fleksibel, bisa diatur tinggi rendah dudukannya. Begitu juga dengan kemudi, ada pengaturan tilt dan telescopic. Sangat mudah mendapat posisi sesuai preferensi.
Selain itu, sebagai generasi smartphone minim kekhawatiran baterai habis. Livina berbaik hati menyediakan soket listrik di tiap baris. Ya, sampai baris ketiga ada colokan yang bisa dimanfaatkan untuk pengisian daya smartphone. Yang jadi kekurangan, penumpang tengah baris kedua tak punya headrest. Padahal, konfigurasi pelipatan baris kedua sudah 40:60, yang berarti di tengah bisa nyaman karena tak terbelah dudukannya. Menebus itu, sandaran tengah bisa diturunkan, menjadi arm rest kala baris kedua cuma diisi satu atau dua orang.
Saya sudah terbiasa dengan pengendaraan yang ditawarkan Xpander. Meski begitu, masih merasa kagum ketika merasakannya pada Livina. Bagaimana tidak? Kenyamanan Livina lebih dari yang ditawarkan kompetitor LMPV. Racikan sasis, bodi dan suspensi menawarkan bantingan nan empuk tapi tidak memantul, serta gejala limbung yang ditekan sedemikian baiknya. Khusus untuk tipe VE dan VL memakai pelek 16 inci dan ground clearance-nya 205 mm.
Tak cuma nyaman bagi penumpang, itu meningkatkan kepercayaan diri pengemudi. Keraguan saat berbelok dengan kecepatan menengah dan tinggi, hilang karena tahu Livina mampu. Itu juga dibantu dari bobot putar kemudi yang terasa pas dan presisi. Saking enaknya, membuat lupa kalau yang dikemudikan sekelas LMPV. Meliuk di kepadatan kota atau saat parkir, mudah saja.
Bagaimana performa mesin? Lagi, mirip dengan Xpander. Ketika diajak berjalan santai di perkotaan, terasa mulus dan kecepatan bisa dibangun dengan baik. Saat butuh, langsung tersedia. Seperti itu rasanya.
Jalan bebas hambatan menuju Solo dan Yogayakarta jadi arena bermain Livina. Dengan jalanan kosong dan lintasan lurus, Livina bisa dipacu sampai jarum menyentuh 160 km/jam, bahkan lebih. Tapi sangat tidak disarankan, meski belum terlalu kehilangan kestabilan, bakal sulit mengendalikan bodi seperti Livina kalau terjadi hal yang tak diinginkan.
Mungkin ada yang berharap hadirnya fitur cruise control dalam pengendaraan luar kota lewat tol. Tapi meski tanpa fitur itu, Livina masih bisa mengejar efisiensi. Seperti ketika kami sampai di Solo, total jarak 127,3 km. Angka didapat dari hasil berkeliling kota Semarang dan lewat jalan tol menuju Solo. MID menunjukkan 11,5 km/liter. Seharusnya bisa lebih irit. Tapi karena banyak dari kami yang ingin memacu kencang Livina di jalan tol dan sebagian besar berkendara harus konvoi, angka itu sudah cukup baik.
Alangkah baiknya kalau Nissan mengadakan media drive tematis khusus uji efisiensi Livina. Seperti yang pernah dilakukan untuk Grand Livina lawas pada 2016 - 2017, dengan Tantangan 7 Liter Livina. Tapi kalau ingin tahu konsumsi bahan bakar sebenarnya dari Livina, nantikan hasil dari Road Test lengkap Livina teranyar di Oto.com. (Tom/Van)
Baca Juga: Mitsubishi Rencanakan Reinkarnasi Evo Pakai Mesin Renault Megane RS
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Nissan Livina
Model Mobil Nissan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Nissan Livina Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1499
|
1499
|
1462
|
1329
|
1462
|
Panjang
4510 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
4395 mm
|
4450 mm
|
Lebar
1750 mm
|
1750 mm
|
1735 mm
|
1730 mm
|
1775 mm
|
Tinggi
1695 mm
|
1730 mm
|
1690 mm
|
1665 mm
|
1710 mm
|
Ground Clearance
200 mm
|
225 mm
|
180 mm
|
195 mm
|
-
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Nissan Livina dari Carvaganza
Artikel Mobil Nissan Livina dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature