First Drive Mitsubishi Triton GLS M/T: Si Pekerja Keras di Medan Off-Road
Bakal jadi primadona perusahaan tambang dan perkebunan
Mencoba langsung kendaraan double cabin di lahan off-road adalah menyenangkan. Kemarin OTO Media Group berkesempatan tes jalan bersama Mitsubishi Triton GLS tipe manual berpenggerak 4x4. Lokasi pengujian di Desa Pelangi, Bogor. Trim ini digemari fleet market dari kelengkapan spesifik maupun teknis. Sebab cocok digunakan di daerah pertambangan serta perkebunan dengan medan berat. Mari selisik lebih dalam kemampuan mobil seharga Rp449 juta (OTR Jakarta) itu.
Sesi pertama, melakukan pengenalan bersama instruktur agar mengetahui fitur Triton GLS DC MT. Di sini, posisi sebagai penumpang. Lantas dijabarkan apa saja perangkat digunakan dan bagaimana penanganan saat menghadapi jalur tertentu. Termasuk teknik membawa kendaraan agar tak salah penanganan. Sebagai catatan, kondisi cuaca saat itu sangat cerah. Jalur off-road kering berdebu, dengan sedikit sekali jalan lumpur dan kubangan air.
Usai menunggu antrean, akhirnya mendapat panggilan untuk sesi test drive. Lantas bergegas masuki kabin untuk melakukan penyesuaian tempat duduk secara nyaman. Penyetelan jok GLS DC MT masih manual dan menggunakan bahan fabric alias kain. Maklum saja, ia merupakan kendaraan pekerja yang memang peruntukannya di lapangan, bukan buat gaya-gayaan. Oke, setelah memahami peranti off-road, seatbelt dipasang.
Yang menarik, tipe GLS ini sudah menggunakan Easy Select 4WD model kenop putar, bukan tuas seperti di HDX. Karena kita hendak mengarungi jalanan berat, langsung saja geser ke 4L. Tekan pedal kopling dan masukkan gigi satu. Langsung menuruni jalanan licin, tapi tak perlu banyak injak pedal rem, karena mobil bisa melakukan deselerasi dengan baik. Triton perlahan merangkak melindas tanah liat nan kering itu.
Baru saja bergerak beberapa detik. Kondisi cuaca Desa Pelangi seketika mendung dan tak butuh lama hujan begitu deras. Lanskap yang tadinya berdebu, langsung berubah drastis menjadi medan penuh lumpur di semua titik pengujian. Instruktur yang duduk di sebelah kiri seketika memberi arahan: kuncinya tetap tenang dan tak boleh panik. Jujur cara membawa kendaraan 4x4 manual di jalur off-road betulan, saat kering saja begitu menantang. Apalagi ketika basah, pemetaan lingkungan luar serta cara koreksi setir pastinya berubah.
Kekuatan Enjin
Lewati tanjakan panjang nan licin pertama berhasil dilakukan, dengan membiarkan Triton GLS merayap secara perlahan. Hanya sedikit saja menyentuh pedal akselerator. Itupun tak lebih dari 1.000 rpm. Karena mesin 4N16 Euro 4, DOHC 16 valve sudah menyediakan torsi melimpah yakni 330 Nm sejak 1.500 rpm - 3.000 rpm. Sedangkan tenaga maksimum 150 PS pada 3.500 rpm. Walau tipe penyaluran manual bisa 6-speed, namun saat pengetesan malah banyak gunakan gigi pertama. Karena jalanan dilalui tak main-main, menantang.
Panjang lintasan memang hanya sekitar 1 km saja. Tapi waktu tempuh karena kondisi hujan deras bisa 30 menit lebih. Kadang berhenti beberapa saat untuk jaga jarak dan membiarkan kendaraan di depan berjalan duluan. Sontak instruktur bilang, “Itu (menunjuk peserta di depan) cara membawanya salah. Terlihat panik sehingga ban selip dan merusak jalur yang sudah dibuat. Sehingga akan semakin merepotkan mobil berikutnya. Tetap tenang, ikuti arahan saya dengan baik, jangan mainkan pedal gas acak-acakan. Harus dengan perasaan dan konstan,” sahutnya.
Karena jalur di depan semakin sulit dilalui. Akhirnya menggunakan differential lock yang tombolnya berada persis di konsol tengah dekat tuas transmisi. Setelah diaktifkan, fitur mengunci sistem differential di gardan tengah dan belakang. Sehingga ban memiliki jumlah putaran sama. Namun tidak mengunci sistem differential di roda kanan maupun kiri. Itulah kenapa perangkat tetap aman digunakan meski mobil melakukan manuver.
Walau begitu, saat fitur diff lock Triton dipakai, tidak boleh koreksi setir secara berlebihan. Tinggal ikuti pergerakan mobil dan imbangi secukupnya. Alhasil banyak gundukan tadi bisa dilalui mulus secara perlahan. Saat menikung tajam, sedikit meleset, mengharuskan sedikit mundur di jalan turunan. Ya, jujur saja penguji sudah pernah bermain dengan kompak SUV off-road di lokasi sama. Tapi kondisinya kering, tidak seberat dan sesukar ini.
Apalagi pengetesan tepat berada di lereng bukit. Bila meleng atau bahkan meleset sedikit saja bisa terjun ke jurang dan berakibat fatal. Feeling (rasa) berkendara antara mobil on-road dengan off-road jauh sekali berbeda. Memang betul, membutuhkan kesabaran lebih, plus ekstra hati-hati. Sudah pasti adrenalin mengucur deras tatkala bermain lumpur bersama Mitsubishi Triton GLS MT di sana.
Oke, perlahan namun pasti, lahan berlumpur dapat dilalui. Tantangan terakhir ialah menghadapi tanjakan blindspot super-licin. Mode penggerak tetap di posisi 4L, empat ban MT terasa memberi dorongan kuat. Walau lagi-lagi sedikit meleset, instruktur menyarankan tambah kekuatan di 1.500 rpm secara konstan. Tak butuh lama, mobil sampai ke atas, di kubangan air sebelum menanjak lagi di garis finis. Jujur ini menjadi pengalaman seru nan mendebarkan. Terlebih, satu peserta di belakang gagal nanjak. Mengharuskan unit itu ditarik oleh kendaraan penyelamat (rescue). Setelah itu, panitia memutuskan untuk menghentikan sesi test drive karena kondisi kian berat dan faktor keselamatan.
Duduk Jadi Penumpang
Cerita lain saat menjadi penumpang di baris kedua disopiri oleh instruktur di Triton GLS. Wajar, jok kendaraan double cabin amat tegak, demi memberikan kargo lebih di belakang. Suspensi terasa keras karena memang disiapkan untuk membawa barang di medan berat. Triton memiliki suspensi depan double wishbone independent with coil spring. Sedangkan penyangga belakang gunakan rigid leaf spring (empat lapis). Sehingga lebih kaku.
Tipe GLS DC MT mempunya panjang 5.265 mm, lebar 1.865 mm, tinggi 1.765 mm, jarak sumbu roda 3.130, ground clearance 222 mm. Sedangkan dimensi kargo 1.475 mm x 1.545 mm x 525 mm. Kemudian bobot total 2.600 mm dan profil ban 265/70 mm ring 16 inci. Baris kedua memberi ruang kaki cukup, tak berlebih.
Bedanya lagi saat duduk di baris kedua bersama All New Triton Ultimate AT. Rasanya jauh lebih empuk nan nyaman. Setingan redaman bantingan berbeda. Karena tipe ini biasanya kerap dipakai oleh bos (petinggi perusahaan) untuk menilik lokasi tertentu. Sebagian konsumen juga memakai sebagai bagian dari gaya hidup. Walau konfigurasi suspensi sama dengan GLS, namun trim termahal ini cuma memakai tiga lapis leaf spring. Maka tak heran, bantingan tak keras.
Fitur pelengkap Triton GLS Double Cabin MT tak banyak. Pengereman memakai cakram dan drum. Kemudian ada ABS, EBD, BA, Emergency Stop Signal (ESS), Hill Start Assist, Active Stability & Traction Control (ASTC), immobilizer. Kemudian bagian kabin dibekali head unit 2 DIN yang bisa putar musik dari AM/FM, MP3, USB-A dan Bluetooth. Cukuplah bagi kendaraan komersial ringan. Jadi, mengenai hasil pengetesan menyeluruh kemarin. Dari lima bintang, ia layak diganjar 4,5 bintang. (ALX/ODI)
Baca Juga: Road Test Mitsubishi XForce
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mitsubishi Triton
Model Mobil Mitsubishi
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Mitsubishi Triton Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
2442
|
1998
|
2956
|
2499
|
-
|
Tenaga
148
|
137
|
72
|
79
|
-
|
Tempat Duduk
3
|
2
|
2
|
3
|
-
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
-
|
|
Tren Pickup Truck
- Terbaru
- Populer
Artikel Mobil Mitsubishi Triton dari Carvaganza
Artikel Mobil Mitsubishi Triton dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature