First Drive Honda Brio RS 2018: Revolusi Di Semua Aspek (Part-2)
Honda Brio generasi kedua mendapat penyempurnaan di semua aspek. Mulai dari eksterior, interior hingga ke komponen mekanis yang mengubah rasa berkendara. Perubahan dari sesi eksterior dan interior telah kami bahas di bagian pertama. Sekarang kami lanjutkan dengan perubahan lain yang meliputi fitur dan rasa berkendaranya.
Fitur Hiburan dan Keselamatan
Harus diakui, kabin Brio RS memang paling atraktif di kelasnya. Selain desain, fitur yang dimilikinya pun lumayan baik. Misalnya, tombol pengaturan AC dengan layar digital. Sistem multimedia 6,1-inci layar sentuh yang terpasang di Brio RS, dapat terkoneksi dengan smartphone melalui USB Port maupun Bluetooth. Audio miliknya kompatible dengan iPod dan bisa melakukan panggilan telepon secara hands free (HFT). Sayang belum dilengkapi navigasi satelit (GPS). Tapi sudah dibekali tombol pengaturan audio dari lingkar kemudi.
Sementara head unit audio Brio Satya, memang masih memakai model 2-DIN. Tapi selain bisa memutar Radio AM/FM, CD dan MP3, tersedia pula koneksi AUX In dan USB Port yang dapat terhubung dengan smartphone maupun iPod dan iPhone. Menariknya lagi, koneksi Bluetooth tetap tersedia untuk melakukan panggilan atau menerima telepon.
Fitur penunjang kenyamanannya sederhana sekali. Brio RS masih memakai kunci dan remote untuk membuka atau mengunci pintu dan menghidupkan mesin. Kami maklum, namanya juga city car entry-level. Tapi sekadar informasi, Mitsubishi Mirage dan Daihatsu Sirion saja sudah dibekali fitur start-stop button dan smart entry. Memang fitur ini tak terlalu penting, hanya memberi kemudahan saja. Untungnya Brio RS dilengkapi fitur keyless entry (remote) dan immobilizer serta alarm system yang menambah keamanan kendaraan ketika ditinggal parkir pemiliknya.
Penghuni kabin Brio RS dilindungi struktur rangka G-CON dan ACE, telah diuji di fasilitas World Crash Test Honda di Tochigi R&D Center, Jepang. Brio baru lulus uji benturan frontal pada kecepatan 55 kpj dan 64 kpj serta bodinya mampu menyerap energi saat terjadi benturan dari berbagai arah. Brio juga lulus uji tes tabrak belakang pada kecepatan 50 kpj dan bagian kabin penumpang masih mempertahankan bentuk aslinya serta tangki bahan bakar juga terlindungi.
Untuk menambah keselamatan penghuni kabinnya, Honda melengkapi Brio dengan dual SRS airbag dan fitur keselamatan aktif rem ABS (Anti-lock Braking System) dengan EBD (Electronic Brake Distribution) sampai ke tipe termurahnya sekalipun. Inilah yang pertama di kelas LCGC karena Toyota Agya hanya yang tipe TRD Sportivo yang dibekali rem ABS.
Pengendaraan dan Pengendalian
Duduk di depan kemudi, hampir tak ada beda dengan Brio sebelumnya. Visibilitas ke depan masih sangat baik meski posisi berkendaranya rendah. Bentuk pintu belakang model tailgate, dengan kaca yang lebih kecil dari sebelumnya juga tak mempengaruhi visibilitas ke belakang. Pengaturan posisi duduk memang tak dilengkapi dengan pengaturan ketinggian. Begitupun dengan posisi kemudi yang hanya tilt steering belum telescopic. Tapi secara umum, tak sulit mencari posisi berkendara yang ideal.
Saat dihidupkan, karakter mesin 4-silinder yang minim getaran terasa superior ketimbang vibrasi yang dihasilkan mesin 3-silinder beberapa kompetitornya. Pun suara knalpot yang dahulu berhasil mengintrusi ruang kabin, sekarang hanya sayup-sayup terdengar. Ini karena Honda mengubah layout pipa saluran pembuangan udara dari mesin, lalu mengganti material penyangga knalpot menjadi lebih baik dalam meredam getaran dan suara.
Kualitas NVH (Noise, Vibration & Harshness) mobil ini layak diacungi jempol untuk ukuran city car bermesin 1,2 liter. Selain terdapat insulator (peredam suara) di bagian atap, bagasi dan dashboard serta beberapa lembaran insulasi tambahan di baris kursi pertama dan kedua, Honda juga menambah penebalan struktur peredaman pada beberapa bagian struktur rangka.
Langkah itu juga membuat sasis lebih kokoh, sehingga meningkatkan stabilitas berkendaranya. Penyempurnaan lain pun dilakukan Honda demi meningkatkan stabilitas berkendara. Dimensi yang lebih panjang, membuat Honda menggeser titik pusat gravitasi yang posisinya lebih sentral untuk keseimbangan bobot bagian depan dan belakang kendaraan. Jarak sumbu roda yang melar, pun membuat Honda melakukan pengaturan pada suspensi depan serta belakang. Pegas stabilizer diperbesar ukurannya.
Hasilnya, Brio melesat lebih stabil di kecepatan tinggi. Mobil jadi lebih mencengkeram aspal, yang tentu saja meningkatkan rasa kesenangan berkendaranya. Masalahnya, Brio dikenal sebagai mobil yang lincah karena respons kemudinya yang instan. Dimensinya semakin panjang dan seluruh perubahan di bagian sasis juga kaki-kaki, pasti mempengaruhi pengendaliannya.
Itulah sebabnya Honda menyetel ulang sistem kemudi Electric Power Steering (EPS). Hasil yang kami rasakan, pergerakan kemudi menjadi tak seagresif sebelumnya. Saat menikung gejala oversteer yang kerap muncul di Brio terdahulu, berhasil sedikit diminimalkan. Seluruh perubahan inilah yang membuat mengapa Brio baru malah lebih asyik diajak menikung. Padahal, biasanya mobil dengan jarak sumbu roda yang lebih panjang, terasa kurang jinak input pengemudi di lingkar kemudi. Begitupun dengan bodinya yang lebih panjang, tak mengurangi kelincahan. Saya sendiri asyik menikmati mobil ini saat menghadapi jalanan pedesaan Bali, dengan banyaknya tikungan yang bisa dilibas dalam kecepatan tinggi.
Performa dan Konsumsi BBM
Seluruh perubahan ini juga membuat bobot Brio lebih gemuk 20 kg . Tapi Brio tak mengganti mesin lama 4-silinder i-VTEC 1,2 liter yang bertenaga 90 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 110 Nm pada 4.800 rpm. Ternyata mesin lawas itu juga mengalami perubahan setingan untuk Brio baru.
Honda menyempurnakan rasio katup (exhaust delay) dan meningkatkan proses intake. Mengganti cam chain yang lebih ramping serta mendapat chain-tensioner dan auto-tensioner tambahan. Honda juga merevisi posisi catalytic converter tepat di bawah exhaust manifold, untuk meningkatkan pendingingan di ruang pembakaran. Semua itu ditujukan untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar sekaligus mengurangi emisi gas buang.
Apalagi Honda melakukan revisi pada transmisi otomatis CVT (Continuous Variable Transmission) Brio. Rasionya diperluas atau sama seperti menambah gigi pada transmisi otomatis konvensional. Tujuannya, meningkatkan efisiensi bahan bakar. Lalu bagaimana dengan akselerasi? Kami merasakan ada sedikit tambahan tenaga saat pedal akselerator ditekan dalam. Honda mengatur ulang throttle dan sistem kontrol hidrolik untuk perpindahan gigi yang responsif.
Perubahannya tak sampai membuat kami terkesan, karena tipikal penyaluran tenaga transmisi CVT yang lembut. Ada jeda dari ketika putaran mesin melonjak ke rpm tinggi sampai tenaga tersalurkan ke roda secara gradual. Apalagi, mesin Brio hanya berkapasitas 1,2 liter. Tapi performanya ini masih dapat diandalkan saat kami kemudikan di kontur jalanan menanjak di Bali.
Kesimpulan kami setelah tiga hari menguji Honda Brio di Bali, mereka sukses memberikan pengalaman berkendara sporty dalam tampilan yang lebih berkelas. Hebatnya lagi, Honda mengklaim konsumsi BBM mobil ini pun sanggup menembus 20,3 kpl untuk versi CVT dan 20,1 kpl untuk tipe manual. Catatan yang cukup baik untuk mobil yang dijual mulai harga Rp 139 juta sampai Rp 190 juta. (RS/Odi)
Baca Juga: First Drive Honda Brio RS 2018: Revolusi Di Semua Aspek (Part-1)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Honda Brio
Model Mobil Honda
Jangan lewatkan
Promo Honda Brio, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan Honda
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Honda Brio Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Jenis Bahan Bakar
Bensin
|
Bensin
|
Bensin
|
Bensin
|
Bensin
|
Mesin
1199
|
999
|
998
|
1198
|
998
|
Tenaga
89
|
67
|
66
|
87
|
67
|
Torsi
110 Nm
|
91 Nm
|
89 Nm
|
113 Nm
|
90 Nm
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Otomatis
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Mesin
1.2L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve SOHC
|
1.0L Petrol Engine, 3 Cylinder 12 Valve
|
1.0L Petrol Engine, In-line 3 Cylinder 12 Valve DOHC
|
1.2L Petrol Engine, In-line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.0L Petrol Engine, 3 Cylinder 12 Valve
|
Ground Clearance
-
|
184 mm
|
160 mm
|
-
|
-
|
|
Tren Hatchback
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Honda Brio dari Carvaganza
Artikel Mobil Honda Brio dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature