First Drive BYD Seal: Sensasi Sedan Sport Listrik
Mobil listrik penggerak AWD dengan sensasi sport serius
BYD telah memperkenalkan tiga model kendaraan listriknya untuk Indonesia. Setelah impresi bersama Dolphin dan Atto 3, BYD mengajak awak media untuk mencoba Seal di Sirkuit Sentul, Bogor, Senin (5/2/2024).
KEY TAKEAWAYS
Berapa harga BYD Seal di Indonesia?
Pihak BYD Motor Indonesia belum memberikan harga untuk produk performa merekaSeal merupakan model yang diklaim sebagai produk performa BYD. BYD juga dengan bangga menyematkan kemampuan Seal dari diam hingga mencapai 100 km per jam dalam waktu 3,8 menit pada emblem di bagian belakang.
"Kemampuan akselerasi BYD Seal mampu memberikan makna baru akan sebuah kecepatan berkendara dengan mobil listrik. BYD Seal akan memberikan pengalaman berkendara mendebarkan namun tetap memenuhi visi BYD terhadap masa depan lebih ramah lingkungan," ucap Luther T Panjaitan, Head of Marketing PT BYD Motor Indonesia dalam sambutannya.
Lantas bagaimana impresi kencan sehari dengan BYD Seal? Simak laporan berikut.
Performa
Bahasan performa ini memang jadi menu utama yang ditawarkan BYD untuk Seal. Produk ini ditawarkan dalam tiga varian yakni Dynamic, Premium dan Performance. Untuk acara media test drive, BYD sengaja memberikan kesempatan untuk menjajal model teratas Performance yang menggunakan penggerak AWD guna merasakan performa produk tersebut.
Di atas kertas varian Seal Performance menawarkan tenaga maksimum 390 kW atau sekitar 522 hp dan torsi 670 Nm. Tenaga ini dominan diantarkan ke motor listrik di roda belakang dimana dalam kondisi kendara normal alias harian lebih banyak menggunakan penggerak roda belakang.
Salah satu menu pengujian adalah area drag lintasan lurus sirkuit Sentul. Pada area ini awak media diberikan kesempatan untuk merasakan torsi Seal hingga kecepatan mencapai 100 km per jam.
Mode berkendara Sport dipilih dan penggambaran lonjakan tenaga Seal luar biasa, utamanya pada putaran awal yang instan. Tubuh pengemudi terbenam ke jok selama beberapa saat, sensasi yang menyerupai berkendara supercar.
Catatan waktu akselerasi, dengan pengemudi dan penumpang depan berbobot masing-masing 90 kilogram, dicapai dengan waktu sekitar 4 detik. Memang tidak sesuai dengan klaim 3,8 detik BYD, namun secara sensasi torsi tidak bisa dipungkiri, klaim model paling bertenaga BYD benar terasa.
Handling
Menu berikutnya yang ditawarkan BYD adalah sensasi berkendara Seal. Sirkuit Sentul jadi arena tepat untuk tugas ini, meski di beberapa bagian kondisi aspal apa adanya membuat pengemudi harus berhati-hati.
Soal handling ini ada beberapa faktor yang bisa jadi mempengaruhi. Pertama pemilihan ban, Seal Performance menggunakan ban Continental EC6Q Giti Comfort berukuran 19 inci. Ban ini masuk tipe performance dan dirasa sanggup untuk menghantarkan torsi besar Seal.
Sisi lain, berbeda dengan Dolphin dan Atto 3, Seal menggunakan platform terbaru e-Platform 3.0 dengan teknologi Cell to Body (CTB). Penjelasannya, Blade Battery berukuran tipis kini menjadi bagian rangka dimana bagian atas baterai menjadi lantai interior. BYD menjelaskan platform ini sebagai model vehicle sandwich structure dan diklaim memiliki keunggulan selain interior lapang, kemudahan desain eksterior, juga pada handling.
Faktor lain yang mendukung pengendalian adalah suspensi double wishbone di depan dan five multi link di belakang. Ini pertama kalinya model BYD menggunakan jenis suspensi yang diklaim memberikan pengendalian serupa kendaraan sport.
Maka dilibaslah Sirkuit Sentul dengan torsi instan Seal cukup mudah. Mencapai tikungan satu ke tikungan lain terhitung cepat, ditambah dengan performa pengereman cakram depan dan belakang, pengemudi melakukan pengereman di titik terdekat tikungan secara meyakinkan.
Penggambaran kendali Seal terhitung tajam, lewat kemudahan bergerak sesuai dengan arahan lingkar kemudi. Tidak membutuhkan tenaga, menggerakkan kemudi sedikit, arah kendaraan bergerak sesuai keinginan. Menyenangkan menggunakan Seal di lintasan sirkuit. Area zig-zag yang disediakan BYD juga membuktikan kemudahan pengendalian Seal. Mobil terasa ajeg meliuk ke kiri kanan dengan mudahnya.
Sisi positif pengendalian ini juga didukung dengan distribusi beban yang merata pada Seal. BYD menjelaskan, jok pengemudi berada tepat di bagian tengah platform, dengan distribusi 50 : 50 di depan dan belakang. Ban menopang beban secara merata dan pengemudi merasakan kontrol akurat pada Seal.
Sayangnya, ada sedikit hal mengganjal selama berkendara Seal. BYD tidak menyediakan paddle shift dibalik lingkar kemudi. Beberapa model EV menggantikan tuas ini sebagai level pengereman regeneratif, yang menghasilkan sensasi seperti engine break pada mobil konvensional. Ini sensasi yang sedikit mengganjal selama penggunaan Seal, performa sporty yang hadir jadi berkurang.
Desain
Impresi desain Seal pertama kali jelas memperlihatkan aura kendaraan sport yang kental. Sudut tajam, area depan rendah, serta streamline hingga ke belakang mengingatkan pada produk mobil sport Eropa.
BYD mengklaim Seal memiliki nilai hambatan udara rendah yakni 0,219. BYD menyebut desain Seal sebagai Ocean Aesthetic. Ini terlihat dari penggunaan LED headlight tajam serta DRL yang menyerupai ombak lain di area bawah depan kendaraan.
Sisi sampingnya selain pelek model blade berukuran 19 inci, Seal juga menggunakan model pegangan pintu yang tersembunyi, dimana handle akan keluar saat penumpang hendak masuk. Rumah kaca spion juga dibuat seperti tetesan air yang senada dalam hal desain.
Bagian belakangnya hadir stop lamp LED tiga dimensi yang emmanjang dari sisi ke sisi. Kesan sporty juga terlihat dari diffuser berukuran besar di bagian bawah belakang kendaraan meski cukup aneh karena tidak dilengkapi knalpot.
Selain itu, Seal menghadirkan panoramic sunrood berukuran besar, 1,9 meter persegi. Kaca di atap ini sudah menggunakan jenis UV resistant dimana BYD mengklaim mampu menahan cahaya tersebut kurang dari 4,2 persen serta menyaring cahaya masuk hanya 16 persen. Klaimnya atap kaca ini juga sudah lulus uji keselamatan.
Sayangnya kesan futuristik sedikit berkurang karena atap kaca ini tidak disediakan penutup otomatis. Pengguna harus membuka dan menutup secara manual dengan tirai yang disediakan BYD dalam setiap paket pembelian Seal. Sepertinya ini menjadi fitur paling jadul pada sedan futuristis ini.
Seal menawarkan dimensi panjang 4.800 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1.460 mm dengan jarak sumbu roda 2.920 mm. Seal diklaim memiliki radius putar hingga 5,7 meter dengan jarak pijak ke tanah 145 mm. Tawaran bagasi hadir di area kap depan sebesar 50 liter dan bagasi belakang 400 liter.
Interior
Masuk ke dalam Seal, rasanya cukup memberikan kesan menaiki mobil sporty. Pengemudi dengan tinggi 170 cm akan membentur atap jika tidak berhati-hati masuk ke dalam. Lewat cara masuk kabin sportcar, dimana pengemudi mendudukkan pantat terlebih dahulu lalu memutarkan kaki ke dalam, masuk ke dalam Seal menjadi lebih mudah.
Sebagai sebuah EV, desain dasbor Seal bisa terbilang cukup sederhana. Namun dirasa desain ini cocok untuk model sport EV yang membutuhkan fokus pengemudi selama berkendara. Layar meter cluster 10,25 inci dan layar head unit 15,6 inci yang bisa diputar vertikal atau horizontal menjadi perhatian utama.
Seal bahkan tidak menyediakan tombol fisik di area konsol tengah yang biasa ditemui di mobil konvensional. Semua pengaturan, termasuk arah semburan AC, dilakukan melalui layar besar head unit. Ini sedikit membuat frustasi bagi yang belum terbiasa dan menyukai kehadiran tombol fisik yang memudahkan, namun bisa diatasi dengan adaptasi seiring waktu.
Head unit ini memang jadi sumber pengaturan fitur kendaraan. Terdapat beragam informasi, juga pengaturan yang perlu dipelajari pengguna Seal. Ini karena terdapat beragam sub menu yang menghadirkan beragam kebutuhan. Head unit layar sentuh ini juga dihubungkan dengan sistem audio DynaAudio 12 speaker di seluruh kabin. Kemampuan head unit ini di sisi hiburan antara lain radio, Android Auto, Apple Carplay, bluetooth, navigasi dan kehadiran perintah suara bahasa Inggris.
Area konsol tengah, hadir tuas mode transmisi sekaligus tombol power untuk menghidupkan kendaraan. Area ini juga menjadi tempat dial pengaturan mode berkendara serta volume audio. Selain itu fitur seperti auto start stop, sensor dan kamera parkir.
Oto.com juga sempat duduk sebagai penumpang di baris kedua. Sudut sandaran terbilang nyaman dengan jok berbalut kulit premium, memberikan kesan kendaraan ini pantas digunakan oleh eksekutif yang gemar menggunakan jasa sopir. Sayangnya, area ujung kaki yang biasanya terdapat ruang, tertutup jok depan yang rapat dengan lantai interior. Meski demikian, area legroom dan head room tergolong lapang.
Fitur
Pada kesempatan perdana mencoba Seal, eksplorasi fitur dirasa kurang. Awak media hanya diajak mencoba menggunakan fitur kamera 360 derajat tiga dimensi milik Seal di area terbatas dengan kaca tertutup. Ini untuk membuktikan kejernihan kamera melihat sekitar kendaraan dan mempercayakan fitur ini untuk memarkirkan kendaraan.
Selain itu, terdapat kartu NFC yang disediakan untuk memudahkan mengakses kendaraan. BYD mengungkapkan ini merupakan teknologi alternatif selain kunci FOB untuk memudahkan pengoperasian kendaraan listrik ini. Pengemudi cukup menempelkan kartu NFC ke rumah spion sebelah kanan, untuk kemudian memasuki kendaraan.
Seal hadir dengan ADAS yang terhitung lengkap. Pihak BYD menjelaskan khusus untuk pasar Indonesia, mereka menghadirkan fitur untuk menonaktifkan perangkat keselamatan ini karena masukan dari konsumen. Salah satunya keluhan tanda peringatan yang berbunyi tiba-tiba, serta belum terbiasa menggunakan fitur canggih tersebut. Beberapa fitur ADAS diantaranya adalah ACC, AEB, LDW, LDP, ELKA, ICC, PCW, TSR, ISLI, ISLC, FCTA, FCTB, RCTA, RCTB, BSD, DOW, dan HMA. Masih ada ada fitur driver attention warning, child presence detection dan intelligence torque adaption control bersama dengan head up display.
Simpulan
Lewat impresi singkat ini, pertanyaan utama tetap pada harga. BYD belum memberikan informasi terkait harga yang ditawarkan untuk Seal meski menjamin harganya akan tetap kompetitif.
Jika harus menerka-nerka, harapannya jelas tidak akan melebihi angka Rp1 miliar. Area ini rasanya bukan menjadi tujuan BYD yang ingin melakukan penetrasi EV ke khalayak luas.
Lewat tawaran performa yang impresif, jelas Seal jadi alternatif EV menarik di pasar Indonesia dalam waktu dekat. Kita tunggu saja kehadiran harga resminya dalam waktu dekat. (STA/TOM)
Baca juga: First Drive BYD Dolphin: Sensasi Berkendara Beda dari Lawan!
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi BYD Seal
Model Mobil BYD
Promo BYD Seal, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil BYD Seal Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
313
|
187
|
153
|
138
|
176
|
Torsi
360 Nm
|
252 Nm
|
200 Nm
|
172 Nm
|
240 Nm
|
Automatic Climate Control
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Dual Zone
|
Ya
|
Airbag Samping Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kamera Belakang
Ya
|
-
|
Ya
|
-
|
Ya
|
Sistem Navigasi
Ya
|
Ya
|
-
|
-
|
-
|
Perintah Suara
Ya
|
-
|
-
|
-
|
Ya
|
Mesin
-
|
2488
|
1998
|
1798
|
1498
|
Cruise control
-
|
Ya
|
Ya
|
-
|
Ya
|
Jok Dilapis Kulit
-
|
Ya
|
Ya
|
-
|
Ya
|
|
Tren Sedan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil BYD Seal dari Carvaganza
Artikel Mobil BYD Seal dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review