All New Hyundai Tucson: Berdaya Saing Tinggi
Melengkapi jajaran model untuk menghadapi demam SUV, manufaktur Hyundai pun mengambil langkah merombak sang adik dari Santa Fe, yakni Hyundai Tucson. Berbagai penyempurnaan dilakukan sehingga Tucson generasi ketiga ini semakin mapan dalam menghadapi persaingan SUV khususnya segmen medium SUV.
Di sejumlah negara selain Indonesia, Tucson sendiri mendapat banyak respon yang baik karena menawarkan nilai yang dianggap kompetitif. Mulai dari harga, fitur, desain, sampai performanya, menjadikan Tucson tak lagi tertinggal dalam permainan.
Bagaimana dengan di Indonesia? Dominasi pasar Jepang masih menjadi tolok ukur standar sehingga kilau Hyundai tak seterang kompetitor asal Negeri Bunga Sakura. Walaupun begitu, peserta segmen medium SUV kompak 5-penumpang bermesin 2.0 liter tak seramai segmen di atasnya.
Kompetitor utamanya termasuk Honda CR-V 2.0 L i-VTEC dan Mitsubishi Outlander Sport. Hyundai optimis dengan eksistensi Tucson generasi teranyar yang telah dibekali dengan sejumlah pembaruan dan ‘persenjataan’, dapat menarik hati konsumen yang menaruh minat pada segmen medium SUV modern.
All New Tucson varian GLS merupakan yang pertama kali dibawa masuk oleh PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) dan diperkenalkan pada ajang IIMS 2016 medio Maret lalu. Sedangkan varian tertinggi XG datang belakangan.
Desain
Tak hanya tampil lebih besar dari pendahulunya, Tucson generasi baru ini juga memiliki desain lebih berkarakter dan lebih agresif. Bahasa desain Fluidic Sculpture 2.0 merupakan resep kunci dari penampilan menawan All New Hyundai Tucson. Jika diinterpretasikan, desain eksteriornya memiliki filosofi pahatan tegas dengan garis tajam yang mengalir dari depan hingga ke buritan. Melihat secara keseluruhan eksterior, terdapat kemiripan antara Tucson baru ini dengan sang kakak, Hyundai Santa Fe. Tak heran All New Tucson mendapat julukan 'baby Santa Fe'.
Paras wajah baru menjadi daya tarik utama pada desain eksterior, dengan grille besar berbilah empat yang tampil modern. Pengapit grille adalah lampu utama dengan desain tajam nan agresif, serta sudah menganut LED dengan proyektor, sementara lampu kabut dan DRL (daytime running lights) diposisikan pada bumper. Saat hari gelap dan minim cahaya penerangan, lampu utama dengan LED yang menyipit tampak sangat mengintimidasi dan Anda akan menerka bahwa ini adalah mobil Eropa.
Pahatan dan aksen bertingkat pada kap mesin memberi kesan atletis yang kekar. Begitu juga dengan bagian sisi yang sarat dengan garis pahatan dan lekukan pendukung aerodinamika. Garis bahu yang membentang dari fender hingga ke lampu belakang merupakan elemen kuat penampilan samping.
Sementara sektor buritan dipermanis dengan lampu belakang ramping yang meregang hingga ke tailgate. Untuk lebih memperkuat aura SUV, pelek alloy berukuran 17-inci mengisi rumah roda yang besar. Tak lupa juga bagian bawah sekujur bodi diberi aksen hitam yang sangat bernilai SUV.
Memasuki kabin Tucson, Anda akan disambut dengan interior serba hitam yang dihiasi aksen silver di beberapa bagian. Sayangnya, alih-alih memunculkan kesan elegan dan sporty, balutan dominasi hitam tersebut terasa lebih gelap dibanding kebanyakan desain serupa, serta terlalu sederhana dan terasa hambar. Untungnya hal tersebut terbayar dengan material kulit pembungkus jok yang sangat halus serta bantalan empuk di baliknya. Material dashboard juga terasa solid, meski menggunakan plastik dengan permukaan kasar.
Rasanya, nilai keluarga menjadi pertimbangan pada pengembangan Tucson baru. Hasilnya adalah ruang kabin yang lapang, di mana legroom dan headroom sangat memadai. Bahkan di baris kedua tersedia ruang kaki yang sangat lega dan bisa diokupasi tiga orang dewasa tanpa harus berdesakan. Untuk kenyamanan lebih, bangku baris kedua dapat diatur kemiringan sandarannya dan dimaju-mundurkan dudukannya. Ruang lapang juga diberikan pada bagasi Tucson, yang siap memuat barang hingga 513 liter. Jika kurang, Anda dapat melipat bangku baris kedua hingga rata dengan lantai bagasi untuk meningkatkan daya muat bagasi.
Fitur
Kabin simple pada Tucson didukung ergonomi yang baik. Tombol-tombol pengaturan media dan pengatur suhu kabin pada konsol tengah dapat diakses dengan mudah dari bangku kemudi. Bahkan pada palang kemudi sudah tersedia tombol pengatur audio yang lebih praktis. Sayangnya, Tucson GLS ini hanya dibekali dengan head unit sederhana berlayar monokrom berpenampang layar kecil.
Dibandingkan kompetitornya, fitur ini jelas tertinggal jauh. Pun masih dapat memainkan musik dari media flashdrive melaui port USB, selain dari fitur radio dan CD standar. Output suaranya terbilang baik dan bisa diatur lebih lanjut sebaran audionya melalui pengaturan audio digital. Pengatur suhu kabin atau AC juga belum menggunakan climate control dan masih menggunakan sistem analog dengan dial putar untuk pengaturannya.
Menariknya, Tucson sudah dibekali dengan sensor dan kamera parkir mundur, yang ditampilkan pada kaca spion tengah. Perlu pembiasaan untuk dapat menggunakannya dengan baik, paling tidak fitur ini sangat membantu ketika Anda parkir.
Di balik palang kemudi sebelah kanan, Anda akan menemukan dial putar kecil yang berfungsi untuk mengatur derajat ketinggian sorotan lampu. Fitur ini sangat berguna ketika Anda melalui jalanan dengan pencahayaan yang sangat minim dan harus melaju lebih cepat. Sementara fitur pendukung keselamatan telah tersedia airbag untuk pengemudi dan penumpang depan, serta rem dengan sistem dukungan ABS+EBD.
Performa
Di balik kap mesin yang kekar bernaung mesin naturally aspirated 4-silinder 2.0-liter D-Cvvt yang menghasilkan daya 155 hp pada 6.200 rpm dan torsi puncak 192 Nm pada 4.000 rpm. Distribusi tenaganya dikerjakan oleh transmisi otomatis 6-speed ke roda depan. Bekal spesifikasi tersebut memberikan performa yang cukup ketika Anda menggunakan Tucson sebagai kendaraan harian maupun saat keluar kota.
Memang output-nya tidak menggebu-gebu bak SUV sporty, dan Anda tidak akan merasakan performa instan pada putaran awal. Beri sedikit pijakan lebih pada pedal akselerator dan Hyundai akan merespon dengan lebih sigap. Hal tersebut juga berlaku ketika Anda menyalip kendaraan di depan, jangan ragu-ragu untuk menekan pedal lebih dalam agar performa sesungguhnya bisa Anda dapatkan.
Kinerja transmisi otomatis 6-speed nya bukanlah yang terbaik. Secara keseluruhan perpindahannya masih halus walau sesekali sedikit kurang responsif. Perpindahan manual melalui shiftronic sedikit membantu sebatas perpindahan untuk rpm lebih tinggi. Absennya mode berkendara menjadi terasa pada titik ini dan Anda harus menerimanya ketika meminang All New Tucson varian GLS.
Tucson generasi baru ini sangat menyenangkan ketika diajak cruising, baik saat santai hingga kecepatan medium sekalipun. Apalagi saat cruising dengan landasan bebas hambatan dan kecepatan tinggi, sangat patut mendapat apresiasi. Saat berlari di jalan bebas hambatan menuju luar kota, didapat pada kecepatan 120 km/jam, jarum rpm menunjuk angka 2.500.
Angka yang cenderung baik untuk konsumsi bahan bakar. Hasilnya, MID menampilkan konsumsi 13,8 km/liter untuk konsumsi luar kota. Sedangkan saat digunakan harian dengan simulasi pagi dan sore hari, di mana lalu lintas sedang mencapai titik terpadat, angka 6,4 km/liter tercatat di MID.
Pengendalian & Pengendaraan
Pengaturan bangku manual dengan tuas tak lantas menghalangi Anda untuk mendapatkan posisi mengemudi sesuai preferensi. Atur sedikit posisi lebih tinggi untuk visibilitas terbaik dan rasa khas SUV. Lingkar kemudi pun sudah dilengkapi dengan fitur tilt dan telescopic sehingga bisa disesuaikan sudut dan jangkauannya.
Bobot putar lingkar kemudi terasa pas, tidak berat dan tidak terlalu ringan. Responsifitas dan feedback yang dihasilkan juga terbilang baik. Memang saat kecepatan tinggi, feedback dan kadar presisi nya berkurang, walau tak mengganggu pengendalian secara general dan masih bisa membuat hati Anda senang. Mungkin karena mobil ini tidak dibuat dengan mengedepankan rasa sporty. Terlepas dari itu, gejala limbung saat mobil menikung terasa minim, melihat bobot dan dimensi dari Tucson ini.
Kami dibuat terlena oleh pengendaraannya yang sangat halus. Memang tak sampai menyamai SUV medium Eropa, tapi di kelasnya, Tucson boleh Anda adu. Kinerja sasis bersama dengan suspensi depan McPherson strut dan multi-link di belakang, memastikan pengendaraan yang lebih halus, Setelan suspensinya terasa pas, tidak terlalu empuk dan tidak kaku.
Pergerakan agresif saat berpindah lajur menjadi kian mantap dan stabil. Sementara jalanan tak rata terasa diredam dengan baik. Padukan sensasi tersebut dengan jok halus dan empuk serta ruang kabin yang lapang, menjadikan pengendaraan berdurasi lama dengan Tucson terasa nyaman dan Anda tidak cepat merasa pegal.
Kesimpulan
Dari varian bawah GLS saja, terlihat Tucson memiliki potensi hebat dan berdaya saing tinggi. Patut disayangkan absennya sejumlah fitur mengurangi nilai tersebut. Memang, Anda bisa mendapatkan fitur sunroof panoramic, pusat infotainment berlayar sentuh besar, pintu belakang otomatis, dan mode berkendara, pada varian atas XG yang juga sudah didatangkan ke Indonesia.
Namun, banderol harga Rp. 385 juta pada All New Hyundai Tucson GLS kami rasa masih bisa bersaing dengan kedua kompetitor utamanya. Mitsubishi Outlander Sport yang berlabel harga lebih murah, sudah lama tak disegarkan. Sedangkan Honda CR-V 2.0 L i-VTEC yang ditawarkan lebih mahal juga baru akan kedatangan generasi terbarunya. Sehingga, Tucson dengan segenap pembaruannya menjadi pilihan terbaru dan paling segar.
Terlepas dari konsumen yang sudah menaruh kepercayaannya pada Hyundai, harga yang bisa lebih ditekan rasanya akan menjadi pintu pembuka banjirnya Tucson di jalanan Indonesia. Selain itu, opsi varian mesin diesel juga menjadi daya tarik tersendiri pada Tucson jika Hyundai Mobil Indonesia bisa menghadirkannya dengan harga yang juga kompetitif.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Hyundai
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Hyundai Tucson Terbaru di Oto
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Hyundai Tucson dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai Tucson dari Zigwheels
- Motovaganza