All New Hyundai i20: Semakin Berkarakter
Sejak pertama kali debut di tahun 2008, i20-lah yang membantu Hyundai dalam menjangkau potensi pembeli di segmen compact hatchback. Sebuah sedan hatchback dengan kualitas mewah, mesin cukup bertenaga, diperuntukkan sebagai alat transportasi para kalangan muda.
Hebatnya, i20 dibanderol lebih murah dibanding hatchback Jepang sekalipun. Hyundai mementingkan value tinggi dan itulah yang membuatnya mudah diterima di pasar besar seperti Amerika Serikat dan Eropa. Hingga lahir i20 generasi terbaru pada tahun 2014 lalu, value itu dipertahankan dan tetap akan menjadi competitive advantage bagi Hyundai.
Hyundai i20 sendiri merupakan pengganti Hyundai Getz yang merupakan amunisi utama PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) untuk bertarung di kelas compact hatchback. Mobil yang dikembangkan untuk pasar Eropa ini merupakan produk global yangdihadirkan dalam dua tipe, yaitu GL dan XG pada tahun 2008, dan disusul tipe CRDi diesel setahun kemudian.
Pilihan mesin diesel, menjadikan i20 satu-satunya compact hatchback yang menyematkan dapur pacu racikan Rudolf Diesel. Sampai sekarang pun masih tetap menyandang reputasi itu. Sayang, varian CRDi hanya tersedia dalam pilihan transmisi manual yang membuatnya kurang populer di pasaran.
Fitur yang ditawarkan tergolong menawan pada saat itu karena tersedia kontrol audio di lingkar kemudi, fitur pelipat spion elektrik dan Multi Information Display sebagai kelengkapan standar. Bahkan untuk tipe XG sudah dilengkapi sunroof.
Siklus hidup i20 bertahan sampai tahun 2012 yang saat itu posisinya sudah digantikan oleh Hyundai Grand Avega mulai tahun 2011. Sama-sama penghuni segmen compact hatchback, Grand Avega yang sejatinya adalah Hyundai Accent seolah ingin membangkitkan kembali Hyundai Avega yang merupakan versi liftback dari Accent. Menggunakan platform, mesin dan transmisi yang sama, Grand Avega seolah hanya sebagai pengisi celah kekosongan sebelum i20 generasi terbaru diluncurkan.
Karena pada tahun 2014 bulan Agustus, All New i20 diperkenalkan dan diluncurkan untuk pasar India, menyusul kemudian pasar Eropa pada bulan November. Dan untuk Indonesia sendiri, baru saja diluncurkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 bulan Agustus lalu. India dan Turki menjadi pusat perakitan i20 secara global yang berarti unit yang dipasarkan disini berasal dari India.
Desain
Hyundai All New i20 menggunakan bahasa desain Fluidic Sculpture 2.0 yang merupakan pengembangan bahasa desain sebelumnya Fluidic Sculpture. Pengembangan desain dilakukan langsung fasilitas desain Hyundai di Russlesheim, Jerman, dan dirancang oleh Casey Hyun. Pihak pabrikan pun menegaskan desain i20 generasi terbaru ini memiliki tiga elemen dasar, “estetika mengalir, penampilan modern Hyundai dan suasana premium.” Sangat kontras dengan i20 terdahulu yang lebih banyak bermain dengan lekukan.
Dominasi grille hexagonal besar dengan aksen krom di sekelilingnya menjadi highlight desain anyar i20. Headlamp model mata elang berisikan lampu halogenbisa dengan Daytime Running Light (DRL) terpisah di bawah fog lamp. Garis tegas datar dimulai dari ujung headlamp, terus ditarik membentuk garis bahu, hingga berhenti di ujung taillight.
Pilar-C yang sedikit melandai dan menyamarkannya dengan warna hitam dof, demi mendapatkan efek floating roof.Bumper depan dan belakang lebih lebar menghasilkan tongkrongan yang menjejak aspal, mengubah pandangan sebagai city car bergaya urban. Secara garis besar desain eksterior All New i20 terlihat semakin berkarakter dan lebih dewasa dari sebelumnya. Meski terkesan bermain aman tanpa adanya garis-garis berani lagi,
Di dalam, interior i20 mengalami revisi total dengan layout tombol-tombol lebih intuitif. Dashboardterlihat murahan dari material plastik digunakan yang seolah dibuat dalam satu cetakan besar tanpa banyak pembagian per panel.
Sebagai pusat informasi dan entertainment berasal dari monitor layar sentuh yang terintegrasi di konsol tengah. Seluruh bangku didesain ulang agar lebih nyaman dan menopang tubuh lebih baik. Jok pengemudi semi bucket memiliki penyangga punggu lebar dan tidak terlalu melelahkan.
Begitu pula dengan lingkar kemudi berdiameter cukup besar dan tebal agar lebih nyaman digenggam. Tersedianya pengaturan tilt dan telescopic, memudahkan mengatur posisi mengemudi selain height adjuster di kursi.
Fitur
Jok belum dibalut kulit namun memberi sentuhan elegan dan mewah, terlihat menyatu dengan dominasi warna hitam yang berpadu aksen silver nan sporty. Untuk pengemudi, posisi duduk ergonomis mudah didapat dengan kesan low slung saat diduduki. Belum adanya climate control cukup dengan pengaturan AC secara manual melalui kenop putar yang terlihat kuno.
Kesejukan AC sangat merata hingga penumpang di baris ketiga karena tersedia ventilasi udara di konsol tengah. Akomodasi untuk penumpang belakang terasa sedikit terabaikan. Bukan hanya ruang untuk kaki dan kepala relatif sempit untuk penumpang dengan postur 180 cm keatas, ketidakhadiran head rest, arm rest dan minimnya cup holder mengurangi poin untuk fitur kabin.
Head unitmonitor layar sentuh terintegrasi rapi di center stack memiliki kelengkapan fitur untuk memutar berbagai format seperti CD, MP3/WMA, dan terdapat port untuk USB, Aux, iPod dan sistem navigasi. Tombol audio tersedia di lingkar kemudi agar pengemudi tidak perlu mengalihkan tangan dari stir yang mengakibatkan konsentrasi terpecah. Dan juga tombol untuk pengaturan model di Multi Information Display (MID).
Untuk sebuah compact hatchback seharga Rp 250 jutaan, Hyundai i20 memang tidak memberikan fitur yang spesial. Fitur ‘seadanya’ yang ditampilkan merupakan fitur-fitur standar yang juga tersedia di mayoritas compact hatchback masa kini. Fitur keselamatan dan keamanan standar sudah tersedia rem ABS dan dual-airbag untuk penumpang depan saja. MID di panel instrumen berisikan data-data seputar konsumsi bensin real time, rata-rata, jarak tempuh dan odometer.
Performa
Mengandalkan mesin bensin Kappa 1.4 MPi merupakan strategi jitu untuk lebih memaksimalkan tenaga dan efisiensi. Mesin 4-silinder berkapasitas 1,4-liter dengan teknologi Dual Continuous Variable Valve Timing (D-CVVT) mampu melimpah tenaga sebesar 99 hp pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 133 Nm pada 4.000 rpm, mengisyaratkan performa yang cukup tanpa harus boros bahan bakar. Penyaluran tenaga disempurnakan via transmisi otomatis 4-speed konvensional torque converter dengan perpindaha manual Shiftronic hanya di tuas transmisi. Sedangkan pilihan lain ada transmisi manual 6-kecepatan yang tampaknya lebih menawarkan kesenangan dibandingkan otomatis.
Konsumsi bahan bakar untuk dalam kota tercatat 10,7 km/liter menggunakan bensin RON 92. Sementara untuk rute luar kota dengan mayoritas menggunakan jalan tol, didapat 16,9 km/liter. Dengan kapasitas mesin hanya 1,4-liter tentu akan berharap lebih dari sisi konsumsi bahan bakar. Tampaknya transmisi otomatis konvensional 4-kecepatan tak banyak membantu dalam mengirit pemakaian bahan bakar. Gejala slip pasti terjadi dan power loss akan merugikan akselerasi dan efisiensi. Hanya ada 4 rasio gigi membuat rentang antar gigi lebar yang artinya nafastiap tergolong panjang.
Ditambah karakteristik mesin 1.500 cc kebawah yang cenderung minim tenaga di putaran mesin rendah dan torsi puncak di 4.000 rpm membuatnya agak kewalahan untuk mengimbangi arus lalu lintas. Mesin ini baru mulai terasa hidup di atas 3.000 rpm hingga rentang 5.000 rpm. Menghadapi jalan mendaki panjang, butuh mensiasati injakan pedal gas untuk menjaga di rentang tersebut agar tercipta momentum yang pas. Salah satu cara bisa dengan memanfaatkan mode manual Shiftronic walaupun perpindahannya tidaklah cepat.
Pengendaraan dan Pengendalian
Kombinasi suspensi depan MacPherson Strut dan Torsion Beam di belakang menghasilkan pengendaraan yang stabil dan menyenangkan. Pengendalian mantap bukan berarti mengorbankan kenyamanan. Suspensi i20 mengalami penyempurnaan dengan setelan lebih lembut agar semakin nyaman.
Karakternya cenderung masih tergolong kaku namun diiringi peredaman yang semakin baik. Tidak hanya desain yang berbau Eropa, karakter pengendaliannya mengingatkan pada Volkswagen. Tidak terasa kosong dan lebih mantap ditekuk di tikungan.
Seperti i20 terdahulu, Hyundai mengawinkan bobot ringan hatchback Jepang dengan kenyamanan sedan besar khas Eropa. Pengendaraan i20 tergolong nyaman, halus, senyap, dan terkendali dengan baik. Karakter yang cocok untuk berkendara jarak jauh. Body roll sangat minim tapi memang tidak selincah Honda maupun Mazda.
Namun tingkah dan rasa kemudi dengan sistem power steering Motor Driven Power Steering (MDPS) terkadang membingungkan dengan perubahan bobot di kondisi tertentu. Lagipula sistem power steering elektrik ini juga tidak memberikan feedback yang intens dan itu merupakan hal yang wajar. Saat cruising di jalan tol kemudi akan berubah lebih berat dan mantap. Dan ketika di kepadatan dalam kota, stir lebih ringan dan memudahkan manuver.
Kesimpulan
Apa yang ditawarkan oleh All New i20 tak ubahnya hanya mengganti kulit luarnya belaka. Sisi mekanis tetap mempertahankan basis mesin yang sama, begitu pula dengan transmisi otomatisnya. Teknologi konvensional dengan hanya 4-kecepatan pada transmisi otomatisnya sudah banyak ditinggalkan oleh pabrikan lain. Hal tersebut pun berdampak pada performa mesin dan efisiensi yang tidak sebaik para rivalnya. Pilihan transmisi manual 6-kecepatan merupakan ‘fun factor’ bagi penikmat mengemudi sporti.
Mesin Kappa 1,4-liter DOHC lebih dari cukup untuk pemakaian di perkotaan namun kurang mengakomodir saat dibutuhkan akselerasi cepat. Tak ada yang istimewa dari segi fitur ditawarkan. Cukup dengan segala fitur penunjang berkendara dan sistem hiburan yang sudah tergolong lengkap.
Rasa berkendara dan desain visual menjadi bagian yang paling menonjol dari All New i20. Handling mantap dan berbobot khas mobil Eropa memberikan kenyamanan yang semakin baik dari i20 generasi sebelumnya.
Kegesitan tetap terjaga dengan kestabilan tinggi tanpa banyak terjadi body roll. Tampilannya pun lebih kalem namun semakin berwibawa, menterjemahkan bahasa desain terbaru Hyundai Fluidic Sculpture 2.0. Dua hal inilah yang membuat All New i20 semakin menguatkan karakter yang dimiliki Hyundai saat ini.
Hyundai tetap optimis bermain di pasar yang sedang menurun di tengah peningkatan tren mobil jenis crossover. Kans melawan para jawara asal Jepang memang tak bisa dikatakan seimbang dari sisi volume. Toh, Hyundai tidak pernah menargetkan sebagai volume maker, tapi bagaimana menyajikan alternatif produk yang tak kalah menarik bagi konsumen yang "anti-mainstream". Hanya ada dua varian i20 yang ditawarkan Hyundai Mobil Indonesia. All New i10 GL MT dibanderol dengan harga Rp 249 juta dan GL AT seharga Rp 263 juta (on-the-road).
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Hyundai
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Hyundai i20 Terbaru di Oto
Tren Hatchback
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Hyundai i20 dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai i20 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice