Informasi Terkini GP200S
Royal Alloy, brand baru asal Inggris yang memulai perjalanannya di era modern di 2020 ini. Harusnya mereka melantai lewat prosesi resmi di Indonesia International Motor Show (IIMS) April lalu. Lantaran COVID-19, pameran batal, peluncuran pun tertunda.
Tanpa prosesi khusus, penjualan pun dimulai. Model yang pertama dibawa adalah Royal Alloy GP200S. Tampilannya tak kalah klasik dari Vespa dan Lambretta, namun mesin yang digunakan tipe ini, jauh lebih powerfull.
Unit 181 cc dengan otak Magnetti Marelli menjamin performanya kuat. Tenaga 19,5 Hp/9.500 Nm dan torsi maksimal 16 Nm/7.000 rpm bisa diproduksinya. Suspensinya bisa diatur preload, agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Bahkan ada kelengkapan anti-dive di bagian depan agar suspensi tidak amblas saat digunakan.
Harga Royal Alloy GP200S untuk Jakarta adalah Rp 95 juta. Statusnya diimpor utuh dari Thailand. Banderol ini tentu lebih mahal dari kompetitor, namun rasanya pembeli motor ini tak akan membandingkan antar merek layaknya konsumen Honda dan Yamaha.
Hadirnya Royal Alloy di Indonesia harusnya memberi warna baru pada industri roda dua. Segmen klasik atau motor skuter berbaju besi jadi lebih variatif.
Harga Royal Alloy GP200S
Harga GP200S adalah Rp 95 Million.
Varian Royal Alloy GP200S
Ada 1 varian yang tersedia dari GP200S: Standard.
Mesin Royal Alloy GP200S
GP200S ditenagai oleh Pendingin Cairan 181 cc 1 Cylinder engine yang menghasilkan Tenaga 19.4 hp pada 9500 rpm and Torsi 16 Nm pada 7000 rpm. GP200S memilik ketinggian kursi 770 mm. Ukuran ban depan adalah (front-tyre-size} sedangkan belakang 120//70 R12.
Fitur Royal Alloy GP200S
Daftar fitur keselamatan GP200S mencakup ABS, Pass Switch, Side Reflectors and Street, Road Riding Modes.
Fitur pendukung sasis, suspensi & rem meliputi Preload Shock Absorber Front Suspension, Double Shock Absorber Rear Suspension, Steel Body Frame Material, Dual Straight Seat Type, Disc Front Brake and Disc Rear Brake.
Fitur di konsol meliputi Digital Odometer, Digital Fuel Gauge, Digital Speedometer and Display Screen.
Pesaing Royal Alloy GP200S
Pesaing GP200S adalah: SYM Maxsym 400i, Kymco Xciting 400i and Honda Forza 250.
Galeri Royal Alloy GP200S
- Eksterior
- Interior
- Warna
Gambar Eksterior Royal Alloy GP200S
Gambar EksteriorRoyal Alloy GP200S memiliki 14 gambar eksterior, diantaranya Tampak depan serong, Tampak belakang serong, Mesin, Lampu depan, Suspensi belakang, Jok, Lampu belakang, Rem belakang, Ban depan, Branding, ban belakang, Speedometer, Ruang kaki, Tampak belakang kanan serong.
Baca SelengkapnyaGambar Interior Royal Alloy GP200S
Gambar InteriorRoyal Alloy GP200S memiliki 1 gambar interior, diantaranya Tampak Kanan Pintu Terbuk.
Video GP200S
Lihat video terbaru Royal Alloy GP200S untuk mengetahui bagaiamana mesin, desain, konsumsi BBM, performa & lainnya.
Review Royal Alloy GP200S 2024
Ary Dwinoviansyah berkata
Royal Alloy sejatinya lakoni debut di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2020. Namun, kesempatan itu batal lantaran pameran otomotif pun urung digelar tahun ini. Namun, situasi tersebut tak lantas menghambat sepak terjang di Tanah Air. Meski tanpa seremoni khusus, Utomocorp selaku importir, sudah meniagakan sejak April 2020 lalu. Dan, melalui Royal Alloy GP200S inilah perjalanannya dimulai.
Secara desain, GP200S ikonik layaknya brand sekelas Vespa atau Lambretta. Menghadirkan fasad bergaya klasik dan tepong sebagai ciri khas sebuah skuter. Serupa pula dengan para kompetitor, produk buatan Thailand ini juga menerapkan unsur modernitas seperti penerapan lampu jenis LED. Kemudian, sistem pengereman ABS rancangan Bosch di kedua roda (dual channel). Dari fungsi jelas lebih aman ketimbang pengaplikasian di satu roda saja.
Kenyataannya, inilah yang merujuk kepada nilai jual sang produk. Royal Alloy GP200S menggendong mesin DOHC berkubikasi 181 cc. Tak cuma besar, sistem pengabutan bahan bakarnya pun menggunakan merek khas di arena balap yaitu Magnetti Marelli. Menegaskan bahwa ia dirancang demi kebutuhan performa. GP200S juga ditawarkan dalam ragam pilihan warna. Mulai dari Sherwood Green, Flame Red, Pearl White, Matt Black, Matt Bronze dan High Class Grey yang dibanderol serupa, Rp 95 juta.
Desain Royal Alloy GP200S
GP200S menyajikan desain skuter Eropa yang tak kalah klasik. Utamanya menyasar ke bentukan dasi dan tebeng yang sekaligus menjadi media untuk mengumbar merek. Ditandai penempelan emblem brand dan nama model. Lalu, sepatbor 'bego' yang tak mengikuti pergerakan roda, ketika kemudi bergerak ke kanan atau kiri. Identik kepunyaan Lambretta.
Sementara unsur modern, dituangkan pabrikan lewat lampu jenis LED. Di dalam rumah lampu terdapat list putih bertuliskan Royal Alloy. Lantas berkesan mewah lantaran dibungkus cover heksagon beraksen krom. Sama pula dengan pengaplikasian sein mungil di kedua tebeng, jua dengan lampu hemat daya.
Beranjak ke area kemudi, terdapat panel meter digital. Minimalis, namun cukup bersahabat dipandang. Berisi informasi seperti spidometer, takometer, indikator bensin, suhu mesin hingga odometer. Disertai pula beberapa lampu indikator di bagian bawah layar. Beralih ke area setang, juga terdapat tombol-tombol umum semisal electric starter, sein, klakson dan tombol untuk menyalakan lampu jauh.
Sayang, bagian setang tidak terbungkus sepenuhnya. Alhasil, memaksa kabel-kabel di bawah setang tereksploitasi. Berbeda dengan unit jualan Vespa atau Lambretta yang terlihat lebih clean. Belum tuntas di situ, sistem kunci Royal Alloy GP200S rupanya masih sangat konvensional. Bahkan tanpa pengaman magnet sekalipun. Tak ubahnya kepunyaan skutik Jepang seperti Honda Beat atau Yamaha Mio, 10 tahun ke belakang.
Berlanjut di bagian bawah, terdapat ruang penyimpanan barang. Tak terlampau besar, namun cukup untuk menaruh barang bawaan seperti jas hujan, tas berukuran kecil hingga smartphone. Bahkan di sana juga terdapat USB port untuk mengisi daya ulang gawai. Ada pula tombol berwarna merah yang berfungsi untuk mengganti beberapa tampilan informasi saja. Tak cukup fungsional karena untuk mengubahnya, pengendara mesti membuka dulu boks dengan kunci. Lalu merogoh tombol yang menjorok ke dalam.
Konsol tadi juga menjadi satu-satunya ruang yang bisa dimanfaatkan untuk menyimpan barang bawaan. Anda tak akan menemukan lagi bagasi di bawah jok. Pasalnya, area ini sudah disesaki tangki bahan bakar bermuatan 11 liter. Untuk mengisi bensin diperlukan lagi kunci kontak. Tapi akses pengguna dimudahkan pembukaan jok mudah. Cukup angkat bagian belakang jok depan yang sudah dilengkapi perekat karet.
Pengendalian & Pengendaraan GP200S
Idealnya sebuah skuter, GP200S juga dirancang kompak. Dimensi totalnya adalah 1.870 x 620 x 1.150 mm (P x L x T), tak lebih besar dari kompetitor sekelas Lambretta V200 Special. Rancang bangun itu kemudian diselaraskan kalkulasi ketinggian jok yang hanya 770 mm. Lantas serasi pula dengan posisi setang rendah, ketersediaan pijakan kaki luas, demi mengakomodasi posisi berkendara yang rileks.
Pada bagian kaki-kaki depan terdapat suspensi ganda adjustable (preload). Tak cuma punya setelan, pabrikan juga turut menyematkan fitur anti-dive. Diterapkan agar suspensi depan tidak amblas saat melakukan pengereman keras. Intinya tetap merujuk kepada faktor kestabilan.
Kinerjanya juga bisa dirasakan ketika GP200S bermanuver di tikungan. Jika masih terasa keempukan, tinggal atur ulang preload sesuai kebutuhan. Termasuk suspensi belakang yang jua memiliki level penyetelan. Sedang untuk penghenti laju, lini pertama Royal Alloy yang diniagakan Utomocorp mengandalkan pengereman ABS ala Bosch di kedua roda. Mengawal kinerja disc brake berdiameter 220 mm. Paling penting, tubuhnya yang berat itu (148 kg) anteng diajak berakselerasi.
Mesin & Konsumsi BBM Royal Alloy GP200S
Persoalan berat tubuh terjawab keberadaan mesin injeksi DOHC berkapasitas 181 cc. Di atas kertas GP200S sanggup mengail daya 19,5 Hp/9.500 Nm dan torsi maksimal 16 Nm/7.000 rpm. Karakter jantung mekaniknya tidak liar di putaran mesin bawah. Sangat nyaman untuk dibawa riding santai. Berbanding terbalik ketika tuas gas dibetot lebih dalam. Pasokan bensin dibuat optimal, utamanya saat RPM berada di atas 4.500 rpm.
GP200S cekatan di putaran menengah ke atas. Ketika suhu mesin panas, radiator berpendingin cairan secara otomatis bekerja. Dengan begitu, tak ada kekhawatiran sedikitpun bakal terjadinya overheat. Uniknya lagi, pendingin ini berlokasi tepat di bawah dek. Dengan posisi nyaris rebah, bersanding dengan kipas dan tabung coolant di bagian belakang. Terkesan agak riskan terbentur polisi tidur. Walaupun kalau dilihat lagi, bagian ini terlindungi cover cukup tebal. Selain itu juga tinggi, karena GP200S punya ground clearance 160 mm.
Pertanyaan Terbaru
Q. Apa saja warna yang tersedia untuk Royal Alloy GP200S?
Q. Berapa minimum DP untuk membeli Royal Alloy GP200S?
Q. Varian Royal Alloy GP200S mana yang paling tinggi?
Q. Berapa top speed Royal Alloy GP200S?
Q. Berapa tinggi jok Royal Alloy GP200S?
Opsi Lainnya di Motor Scooter
Motor Royal Alloy Pilihan
Berita Otomotif Dan Review
- Road Test GP200S