Kawasaki KLX

Mulai diluncurkan 2009, Kawasaki KLX 150 menjadi satu-satunya pilihan motor trail di Indonesia. Memang, banyak pilihan motor trail dari berbagai merek pada masa itu. Tetapi hanya KLX 150 yang memiliki izin resmi untuk dikendarai di jalan raya. Harganya pun tergolong ekonomis, karena pesaingnya ditujukan hanya untuk kompetisi.

Delapan tahun lamanya Kawasaki menikmati gelontoran Rupiah dari penjualan KLX 150 tanpa kompetitor. Dan akhir 2017, Honda mengenalkan CRF 150L. Untuk mempertahankan kompetisi, KLX 150 mulai mengeluarkan banyak pilihan model dengan penyegaran. Tidak sepenuhnya baru, Kawasaki hanya melakukan facelift dari model sebelumnya. Bahkan pada sektor mesin tidak mengalami banyak ubahan. Hingga kini masih mengandalkan teknologi karburator.

Terbagi dalam tiga varian, KLX 150 masih menggunakan kombinasi ban berukuran kecil : KLX 150 BF, KLX 150 BF SE, dan KLX 150 BF SE (Extreme). Wajahnya kini jauh lebih maskulin, dengan desain lampu depan dan fairing baru. Suspensi depan upside down (pada varian tertentu), juga kian menunjukkan mereka serius menggarap motor trail agar lebih mumpuni.

Pada sektor mesin, masih menggunakan basis mesin lama berkapasitas 144cc SOHC karburator. Penggunaan karburator, lantaran dianggap mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Tak butuh elektrikal yang rumit, mengingat konsumen KLX 150 acap kali mengubah banyak hal yang ada di motor ini.

Perubahan juga terlihat pada tampilan panel instrumen, meski isinya belum selengkap CRF 150L. Paling signifikan, sekarang ada tambahan indikator bensin. Yang selama ini absen dan cukup membuat repot para pengguna KLX 150 lama.

Jujur, secara keseluruhan, belum ada ubahan yang cukup signifikan sejak KLX 150 melakukan facelift di akhir 2017. Padahal, banderol KLX 150 di 2019 ini, ada di rentang Rp 29,500,000 hingga Rp 35,700,000. Ada selisih dua juta rupiah lebih mahal dengan kompetitornya yaitu CRF 150L.