Yamaha XSR 155 Garapan Deus Ex Machina, Bisa Dipakai ke Pantai dan Antikarat

Program Yard Built Indonesia untuk melakukan custom XSR 155 terus bergulir. Setelah menampilkan karya-karya terbaik dari Jakarta dan Bandung, selanjutnya menggandeng builder Bali. Seperti kita tahu, modifikator Pulau Dewata dikenal dengan kreativitas tinggi. Memiliki ciri khas yang selalu dikaitkan dengan budaya sana. Salah satunya hasil custom dari Deus Ex Machina “Temple of Enthusiasm” yang mengusung street tracker.

Deus Ex Machina “Temple of Enthusiasm” merancang custom XSR 155 dengan memadukan konsep “Moto & Surf”. Menurut mereka, itu sesuai dengan culture Deus. “Kita bikin motor yang bisa dibawa ke pantai, dipakai kerja dan berkegiatan sehari-hari. Memilih surfing karena merefleksikan apa yang kami lakukan. Banyak orang tahu kalau Deus itu selalu dikaitkan dengan sepeda motor, nyatanya kami juga membuat surf board (di Bali), jadi ini mencakup surfing dan motor,” jelas Anthony Mclnerheney, concept designer dari Deus Ex Machina.

Yamaha XSR 155 berwujud street tracker garapan Deus ini terinspirasi dari Yamaha YA-1. Motor pertama Yamaha yang dilahirkan pada 1955. Sering dijuluki sebagai "Aka-Tombo" atau dalam bahasa Jepang berarti Naga Terbang atau capung. Meski sedikit berbeda, pihaknya membuat itu sebagai tribute (penghormatan) kepada motor legenda berkapasitas 123 cc.

Dalam merombak XSR 155 standard, Deus tetap mempertahankan tampilan heritage. Untuk warnanya juga mirip dengan motor legenda Yamaha itu. “Moto & Surf” juga dirancang sebagai refleksi dari lifestyle di Bali, dengan tampilan urban look. Maka itu, ia bisa membawa surf board di sebelah kirinya.

Baca juga: Empat Builder Bali Garap Yamaha XSR 155 Custom Jadi Berkarakter

Sesuai ketentuan dari Yamaha Indonesia, para builder tidak boleh mengubah atau mengganti deltabox, komponen mesin dan pelat lubang bulat tiga. Semua itu harus tetap ada sebagai ciri khas dari XSR 155. Sisanya dirombak total, seperti yang dilakukan Deus pada bagian tangki, subframe hingga arm.

Tangkinya dan beberapa panel bodi menggunakan material alumunium. Di bawah penampung bensin hingga ke belakang disematkan pelat ‘jaring nyamuk’ agar bagian kolong terlihat jelas. Sedang swing arm dibuat secara custom dari bahan stainless. Dan hampir seluruh bagiannya menggunakan bahan metal. Bukan tanpa sebab, lantaran motor bakal sering main ke pantai dan untuk memastikan materialnya tidak gampang karatan alias antikarat.

Buat mengangkut surf board, tersedia dudukan di depan dan belakang. Menariknya, penampang itu mudah dilepas, cukup dorong dan tarik. Jadi memudahkan pengendara saat tidak ingin membawa papan selancar. Agar tak terlihat kosong bagian tengah, deltabox diisi dengan grafis tulisan khas Deus Ex Machina.

Sementara lampu utama tetap bernuansa klasik dan mengandalkan LED empat titik. Speedometer digital bawaan pabrik di pindah ke ujung depan tangki. Sesuai dengan konsep street tracker. Setang pakai model lebar dan dengan tambahan raiser, membuat posisi riding sedikit tegak. Dipadukan dengan jok datar yang dibungkus kulit cokelat. Ujungnya menempel pelat lubang bulat tiga dengan stoplamp minimalis.

Untuk memudahkan saat berjalan di pantai, dirinya dibekali dengan ban dual purpose berprofil lebar. Rodanya pakai model ruji dan buat menahan cipratan air dibekali fender bermaterial stainless. (Bgx/Raju)

Baca juga: Modifikasi Yamaha XSR 155 Bergaya Café Racer, AMS Motorcycle Garage Pakai Limbah Moge