Yamaha: Motor Listrik E-Vino Bisa Lebih Murah dari Rp 26 juta
Pekan lalu, Yamaha baru saja memperkenalkan E-Vino. Produk ini merupakan inisiasi pabrikan lambang garputala untuk memulai peredaran motor listrik. Harganya? Di Jepang mulai 219 ribu Yen atau Rp 26 jutaan. Bagaimana di Indonesia?
“Gak tau untuk harganya. Saya belum bisa prediksi. Tapi kalau produksi di sini bisa lebih murah,” ujar Dyonisius Beti, Executive Vice President dan Corporate Executive Officer PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) ketika ditemui OTO, Jumat (4/11).
Saat ini, E-Vino baru diproduksi di Jepang saja. Itu pun dengan negara peredaran yang dibatasi. Kabarnya, bahkan motor ini hanya boleh dijual secara lokal di Negeri Sakura. Karenanya, unit uji yang dikirimkan YIMM untuk tes pasar pun baru 10 unit.
Sepuluh unit motor itu, kendaraan bertenaga listrik dengan sumber daya baterai lithium ion. Tampilannya mirip skuter konvensional. Sajian desain berkarakter klasik modern, mirip Yamaha Fino yang dijual di Indonesia dengan banderol mulai Rp 17 jutaan. Jika Fino menggunakan mesin 125 cc, maka E-Vino memanfaatkan generator daya berjenis AC synchronous motor yang mampu menghasilkan 0,58 kw.
Baterai bertegangan 50V berkapasitas 10Ah, diklaim mampu terisi penuh dalam tempo 3 jam pengecasan. Dari kondisi full, ia mampu dilenggangkan sejauh 30 km. Generator dan kapasitas baterai yang terbatas, membuat daya angkutnya hanya 1 penumpang.
Namun terkait harga, ternyata meski uji pasar sudah dimulai, Yamaha Indonesia belum mematenkan langkahnya. “Kita belum memutuskan masuk pasar sini, itu kan harga di jepang, tapi harga di Indonesia biasanya jauh lebih murah,” imbuh Dyon.
“Banyak faktorlah. Jujur bicara electric vehicle, Indonesia masih perlu menyesuaikan dengan pemerintah. Sedang peraturan pemerintah sendiri belum ada ketentuan yang fix. Draftnya kami sudah baca dari kementerian perindustrian terkait persyaratan spesifikasi baterai segala macam, tapi itu belum menjadi peraturan, masih bersifat draft,” ujar Dyon, orang Indonesia yang berada di posisi paling tinggi dalam manajemen Yamaha.
Melihat perkembangan sikap pemerintah yang gencar menyambut kehadiran motor listrik, tentu harapan Dyon nampaknya sebentar lagi terwujud. Lewat Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), mereka menyambut Viar Q1 dan Gesits. Bahkan sang menteri, Ignasius Jonan, kabarnya sudah punya motor listrik. Semoga saja sambutan senada diberikan juga pada pabrikan besar semacam Yamaha dan Honda.
Model Motor Yamaha
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha Terbaru di Oto
Artikel Motor Yamaha dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature