Test Ride Kawasaki W175: Pahami Dulu Karakternya, Baru Jatuh Cinta (Part 2)
Selain menguji konsumsi bahan bakar, kami juga coba memahami karakter W175 secara komprehensif. Dengan harga Rp 30 jutaan, Kawasaki sukses menghadirkan tampilan retro yang tidak terbantahkan.
Lampu depan bulat, tangki bensin tanpa sudut, pelek jari-jari dan knalpot bergaya peashooter (menggembung di tengah) menjadi ciri khasnya. Spion bulat serta sein oval milik motor trail KLX, semakin meningkatkan aura jadulnya.
Pilihan warna yang tersedia juga klasik. Varian standar mendapat cat putih. Sementara varian special edition (SE) ada tiga pilihan: metallic spark black, new silver dan metallic matte covert green sebagaimana tunggangan kami. Opsi terakhir ini, persis warna yang sering dipakai kuda besi tentara pada masa perang dunia. Joknya tidak kalah keren, berpola garis horizontal layaknya motor gede (moge) Kawasaki W800.
Meski begitu, desain W175 bukan tanpa kekurangan. Kami menemukan di unit test ride, kover lampu depan, sein dan belakang motor ini tidak melekat sempurna (renggang). Selang bensin berwarna merah muda yang melekat di karburator Mikuni VM24, tidak selaras dengan tema retro yang diusung Kawasaki.
Paham Karakternya
Berkendara bersama W175 selama satu minggu penuh, membuat kami bukan cuma kenal, tapi paham karakternya. Misalnya, saat pagi hari dan udara dingin, ternyata tidak cukup mengaktifkan mesin dengan menekan tombol starter (tipikal jantung mekanis berkarburator).
Tuas choke yang tersemat di karburator perlu Anda tarik, kemudian tekan tombol starter sambil putar tuas gas. Barulah mesin aktif. Jangan langsung berkendara, karena kerja mesin belum optimal. Tunggu beberapa saat sampai suara mesin stabil, turunkan lagi tuas choke, berkendaralah seperti biasa.
Setang lebar dan pijakan kaki yang terletak sedikit di depan jok, menjadikan posisi tubuh rileks saat menungganginya. Bagi pemilik tinggi 168 cm, kaki juga dengan mudah menginjak aspal saat motor berhenti. Ditambah bobot motor yang cukup ringan, kopling dan perpindahan gigi mudah, membuat rasa berkendara dengan W175 semakin nikmat.
Memang nikmat, tapi untuk membuat kami jatuh cinta tidak semudah itu. Perlu waktu untuk benar-benar memahami karakter mesin 177 cc SOHC yang mengentak di awal. Kemudian saat melaju di atas 80 Kpj, getarannya cukup terasa.
Bila sudah paham, sungguh menyenangkan berjalan-jalan dengan W175. Apalagi jantung mekanis berkapasitas 177 cc miliknya mampu menghasilkan torsi puncak 13,2 Nm pada 6.000 rpm dan tenaga maksimal 13 PS pada 7.500 rpm. Performa segitu bisa melibas medan apa saja, termasuk menanjak. Penggunaan ban lebar di belakang 100/90-17 dan depan 80/100-17, serta peredaman suspensi berkualitas, membuatnya tetap asyik saat melintas di jalanan yang tidak rata. Dipakai berboncengan pun oke. Jok sangat nyaman untuk penumpang.
Kekurangannya, justru tampak saat motor diparkir. Behel yang menempel ketat dengan jok, menyulitkan kami ketika memindahkan motor saat posisi mesin nonaktif. Tangan tidak memiliki pegangan yang kuat untuk menahan bobot motor, khususnya di bagian belakang. Kawasaki juga tidak menyediakan standar tengah untuk W175. Padahal fungsinya penting, terutama agar lebih stabil saat diparkir di permukaan jalan yang miring.
Tanpa Fitur Modern
Sesuai gayanya yang jadul, W175 tidak memiliki fitur modern. Sistem pencahayaan belum LED, tapi berdasar pengalaman kami, visibilitas berkendara tidak terganggu dan tetap baik saat malam hari. Panel instrumen juga sangat sederhana, berbentuk tunggal dengan informasi terbatas. Cuma ada kecepatan, trip meter, odometer, lampu sein dan jauh, serta posisi transmisi netral. Tidak tersedia indikator bahan bakar sama sekali. Bila kehabisan bensin di jalan, jangan khawatir. Anda bisa memanfaatkan satu liter cadangan bahan bakar dengan membuka keran reservoir yang tersemat di sebelah kiri mesin.
Fitur lain yang tidak tersedia, rem cakram belakang. Meski rem depannya sudah cakram, tapi untuk menghentikan laju roda belakang masih mengandalkan tromol. Dari hasil berkendara, kami bisa menyimpulkan tromol belakangnya mudah sekali terkunci saat pedal rem ditekan dalam. Tentu ini harus menjadi catatan tersendiri agar selalu berhati-hati. (Lodra/RS)
Baca juga: Test Ride Kawasaki W175: Mengukur Keiritan BBM Motor Retro (Part 1)
-
Jelajahi Kawasaki W175
Model Motor Kawasaki
Jangan lewatkan
Promo Kawasaki W175, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Kawasaki W175 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
177
|
250
|
197
|
197
|
177
|
Tenaga Maksimal
12.82
|
17
|
12.7
|
12.7
|
12.82
|
Kategori
Cafe Racer
|
Cruiser
|
Cruiser
|
Cruiser
|
Cafe Racer
|
Opsi start
Electric
|
Electric
|
Kick & Electric
|
Kick & Electric
|
Electric
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Cruiser
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Kawasaki W175 dari Zigwheels
- Motovaganza