Simak Perbedaan Antar Varian Yamaha Aerox Baru
Yamaha Indonesia resmi memperkenalkan All New Aerox. Maxi Yamaha ini tampil beda berkat wujud yang berubah, tambah banyak fitur, dan dapur pacu anyar. Hadir melalui siaran virtual, Senin (2/11), model ini hadir lebih simpel. Kini pembagian trim level dikerucutkan jadi dua saja. Lantas apa bedanya?
Anda yang berminat meminang paket komplet, bakal terwakili oleh seri ABS. Sesuai nama, ia dilengkapi sensor pengaman satu kanal di cakram depan. Sebab versi upgrade ini tetap mengandalkan teromol di roda belakang, belum berubah jadi disc brake. Harganya Rp 29 juta OTR Jakarta, alias naik hanya Rp 400 ribuan saja dari seri S generasi lama.
Selisih dengan trim bawah Rp 3,5 juta. Dan tentu bukan hanya ABS letak diferensiasi varian mahal. Sejatinya, interpretasi pembagian fitur mirip generasi lama. Yang termahal mendapat Stop Start System (SSS) untuk mengefisiensi bahan bakar, juga sistem kunci pintar. Remote serbaguna berfungsi untuk answer back system dan menyalakan mesin tanpa anak kunci. Tinggal memutar kenop.
Baca juga: All New Yamaha Aerox 155 Connected Meluncur, Harga Mulai Rp 25,5 juta!
Suspensi belakang seri ABS juga memiliki jenis berbeda. Kedua batang shock breaker dipasangkan tabung, yang tentunya akan memberikan kualitas peredaman lebih baik. Mengenai pewarnaan cukup eksklusif. Aerox ABS dikemas dalam tema bertajuk Prestige Silver dan Signature Black Gold. Yang silver merupakan paduan hitam-perak-emas, sementara versi gelap difinishing hitam doff berhias grafis dan pelek emas.
Lantas trim standar yang dijual seharga Rp 25,5 juta, tak memiliki fitur yang disebutkan. Hanya saja perlu diakui, soal penampilan lebih variatif. Ada yang dikemas ekspresif begitu pula gaya netral. Semisal kelir Dark Grey Yellow, menjadi pilihan dengan komposisi paling mencolok. Padanannya unik, menggabungkan abu-hitam, serta grafis dan pelek kuning cerah.
Sementara tiga warna lainnya cenderung netral. Adalah merah-silver berpelek hitam, black matte bercorak biru, serta hitam grafis merah-abu, seperti sedia kala. Tiga opsi ini rasanya bakal lebih mudah diterima pangsa pasar apapun.
Perlengkapan Dasar All New Aerox
Kabar baiknya, panel instrumen beserta perangkat lunak konektivitas gawai diaplikasikan pada semua varian. Perangkat CCU membuat Anda bisa menghubungkan smartphone melalui Bluetooth. Ragam informasi aplikasi Y-Connect sanggup menerjemahkan banyak notifikasi. Seperti pemberitahuan panggilan telepon, pesan, hingga email masuk.
Perihal konsumsi bahan bakar, titik lokasi parkir terakhir, waktu perawatan, sampai kondisi aki, oli dan peringatan malfungsi ditranslasikan juga ke gawai. Komplet. Merekam data-data hingga terperinci. Persis teknologi yang pertama kali dipasangkan pada saudaranya Yamaha Nmax.
Monitor digital juga punya tampilan anyar. Bentuknya sekarang lebih simetris dan terlihat kompak. Tampilan layar tetap bercahaya biru, tapi punya format tulisan berbeda. Tentunya dengan sajian data lengkap, hingga kalkulasi konsumsi bahan bakar rata-rata dan real time.
Baca juga: Simak Deretan Fitur All New Yamaha Aerox 155 Connected
Tak kalah penting soal jantung mekanik. Aerox selalu berbagi amunisi dengan Nmax. Tanpa kecuali di generasi baru. Mesin terbaru dinaikkan kompresinya – seperti Nmax – dari sebelumnya di angka 10,5:1 jadi 11,6:1. Otomatis lontaran daya menyesuaikan, piston 155 cc VVA sanggup memproduksi 15,1 Hp pada 8.000 rpm dan torsi puncak 13,9 Nm di 6.500 rpm.
Sebagai perbandingan saja, sebelumnya mesin ini menghasilkan mengail tenaga 14,7 Hp/8.000 rpm dan torsi 13,8 Nm/6.250 rpm. Selisih itu mungkin tampak kecil apalagi dalam bilangan desimal. Tapi di skutik sebesar ini, mestinya cukup terasa. Lantaran itu pula Yamaha mengklaim Aerox semakin memiliki power-to-weight ratio baik, paling tidak di kelasnya.
Fasilitas lama tetap dipertahankan. Mulai dari power outlet di sisi kiri laci, serta tombol mekanik pembuka tangki dan bagasi. Volume ruang balik jok ini juga tetap besar, tampak tak ada perubahan dari segi dimensi dan struktur ceruknya. Plus, lampu full LED dengan hiasan DRL.
Bagian wajah, tentu saja jadi poin utama perubahan. Mata Aerox baru seperti membengkak dari generasi lama. Mika split serba lancip dibuat besar, bahkan seperti menyatu satu sama lain. Tampilannya makin futuristik, tapi rasanya tak lebih sangar dari generasi lama. Ada nilai elegan yang ditanamkan pada fasad baru.
Pipi (Fairing) pun tampaknya lebih berisi. Apalagi ditambah aksesori semacam lubang angin, bak ingin menyampaikan bahwa motor aerodinamis. Belakang pun begitu, buritan lama kena revisi jadi lebih modern dan tegas. Tarikan garis lampu lebih melancip.
Lain cerita ketika Anda melihat dari samping. Siluet Aerox lama masih kental. Utamanya motif X di titik tengah, yang juga dikisahkan sebagai perpaduan kenyamanan Maxi serta aura sporty. Integrated rear hand grip juga masih ada, salah satu unsur apik dan nilai jual dari desain Aerox.
Soal lainnya sama. Tak ada perubahan soal komposisi roda. Baik dari sisi manapun dirinya terlihat gambot dan padat. Lantaran ban 110/80 depan dan 140/70 belakang 14 inci masih membungkus pelek palang sporty. Siap memberikan grip lebih banyak berkat tapak lebar, di samping fungsinya sebagai penambah nilai estetika. Sayang saja, peranti pengereman masih perpaduan cakram dan teromol. (Hlm/Raju)
Baca juga: Pilih-Pilih Maxi Yamaha, Mana yang Paling Oke untuk Touring
Model Motor Yamaha
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha Aerox 155VVA Terbaru di Oto
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Yamaha Aerox 155VVA dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature