Resmi Dijual di Indonesia, Harga Honda CBR1000RR-R Fireblade Mulai Rp 990 Juta
Honda CBR1000RR-R Fireblade akhirnya resmi dijual di Indonesia. Sama seperti saat peluncurannya di EICMA tahun lalu, konsumen di Tanah Air pun bakal kedapatan dua varian yaitu tipe Standar dan SP (Special Production). Dijual dengan harga Rp 990 juta (Standar) dan Rp 1,1 Miliar untuk tipe SP (OTR DKI Jakarta).
Lantaran mengusung nama baru, sewajarnya pula terdapat pengembangan di sana. Evolusi yang dilakukan terhadapnya bahkan terbilang masif dan radikal. Penyajian demikian tentu tak lagi sama dengan Fireblade model lawas. CBR Triple R didesain lebih agresif. Tengok saja tampilan muka dengan bentuk lampu utama LED yang menatap bengis ini. Ditambah lagi penempatan ram air (lubang udara) besar di bagian tengah - menjanjikan pendinginan optimal ke airbox. Apalagi sudah terdapat teknologi Built-in Bottom Bypass, yang mampu mengalirkan air radiator ke komponen utama mesin disebut 'water jacket'. Lalu, terdapat pula New Multi-point Piston Jet guna menyemprotkan pelumas pendingin pada piston dari berbagai arah. Tugasnya menjaga temperatur piston dan mengurangi gesekan berlebih di sektor mesin.
Rombakan besar tampang jelas tertuju pada bagian fairing. Terdapat tiga buah winglet menyatu dengan tubuh. Inspirasinya berasal dari terapan serupa RC213V versi 2018. Meski tak bisa dibongkar, fungsinya tetap sama, yakni mendapatkan aerodinamika serta downforce maksimal kala melaju di kecepatan tinggi maupun keluar-masuk tikungan. Satu penanda perihal DNA MotoGP tadi juga dituangkan lewat pengaplikasian logo HRC (Honda Racing Corporation).
Presiden Direktur PT Astra Honda Motor (AHM), Toshiyuki Inuma mengatakan, Honda CBR1000RR-R Fireblade merupakan motor supersport terbaik Honda CBR series (klaim). Didesain dengan kinerja dan kekayaan fitur yang belum ada sebelumnya untuk sebuah motor, baik untuk penggunaan jalan raya maupun sirkuit.
Baca juga: Honda Mengenalkan CBR600RR Model Baru Berwajah Modern
"Kami menghadirkan Honda CBR1000RR-R Fireblade dengan kesempurnaan menyeluruh untuk para penggemar big bike di Indonesia. Terutama pecinta kecepatan, karena kami menyadari terdapat konsumen yang menginginkan motor berfitur terbaik, serta ingin merasakan sensasi berkendara maksimal di sirkuit," ujar Toshiyuki Inuma, hari ini (19/8).
Ubahan tubuh ini nyatanya wujud penyelarasan lantaran terjadi pula pengembangan pada sektor mesin. Kapasitas mesin masih DOHC 4-silinder segaris 999,9 cc. Namun jantung mekanis CBR1000RR-R telah diracik layaknya kuda besi Marc Marquez dengan Bore x stroke kini 81 x 48,5 mm. Tenaga maksimal mampu menjangkau 214,5 Hp/14.500 rpm. Meningkat dari Fireblade lama yang berkemampuan 189 Hp/14.500 rpm - dengan diameter dan langkah piston: 76 x 55,1 mm.
Disebut oleh pihak AHM, jeroan CBR1000RR-R Fireblade kedapatan Piston berbahan aluminium tempa (Forged Aluminium). Dengan masing-masing komponen (terdapat 4 buah) berbobot lebih ringan 5 persen dibandingkan model sebelumnya, sekaligus menaikkan kekuatan serta ketahanannya.
Sementara untuk camshaft, diberi lapisan khusus disebut Diamond Like Carbon (DLC). Ditujukan untuk mengurangi friksi hingga 35 persen ketimbang komponen non-DLC. Kemudian Connecting rods (konrod), memakai material titanium, sehingga bagian ini bobotnya berkurang 50 persen. Meskipun perubahan di jantung mekanis ini tak berdampak pada momen puntir. Torsi CBR1000RR-R Fireblade masih sama dengan model terdahulu yaitu 113 Nm/12.500 rpm.
Keseluruhan output CBR1000RR-R Fireblade bersanding dengan perangkat elektronik komplet. Sebut saja Throttle by Wire yang menyajikan bukaan gas presisi. Kemudian Sensor advance Inertia Measurement Unit (IMU) 6-Axis yang bertugas mengukur posisi sepeda motor dalam enam axis (sumbu). Peranti ini bekerja bersama Honda Electronic Steering Damper (HESD). Fitur ini memiliki tiga mode pengaturan (hard, medium, soft), berguna untuk menentukan stabilitas berkendara pada kecepatan tinggi dan menikung.
Baca juga: Pertarungan Sport Fairing Kelas Berat: Kawasaki Ninja ZX-10R VS Yamaha R1 VS Honda CBR1000RR
Ia pun dibekali tiga mode berkendara. "Pilihannya Mode 1,2 dan 3. Nantinya dapat diatur sendiri besaran tenaga, kontrol torsi HSTC, engine brake, wheelie kontrol dan suspensinya," terang Endro Sutarno, Divisi Technical Service AHM kepada OTO. Masing-masing fitur dapat diatur secara individu sesuai kebutuhan pengendara. Untuk output tenaga terdapat 5 penyetelan, HSTC (Honda Selectable Torqure Control) 9 setelan, engine brake 3 pilihan, termasuk wheelie control dan suspensi yang juga menyediakan tiga level.
"Termasuk juga untuk sistem rem ABS-nya, juga bisa diatur," tambah Endro. Pilihan Sport dapat dipakai untuk penggunaan jalanan. Sedangkan mode Track untuk memenuhi kebutuhan di lintasan balap. Hal ini masih ditambah lagi dengan Rear Lift Control yang meniadakan potensi ban belakang terangkat karena rem terlalu dalam.
Khusus perangkat rem, CBR1000RR-R Fireblade dibekali Nissin Dual Front Disc Brake Radial 4-piston diameter 330 mm dan Brembo 2 piston (depan-belakang). Sementara pada tipe SP, rem depannya memakai Brembo Dual Front Disc Brake Radial 4 piston dengan padu padan merek serupa di belakang (Brembo 2-piston).
Satu hal lagi yang menjadikan Honda CBR1000RR-R Fireblade semakin naik kelas, adanya Start Mode. Fitur ini menjaga putaran mesin (rpm) tetap konstan saat melakukan start, memungkinkan pengendara berkonsentrasi pada pengoperasian kopling agar start semakin optimal. Peranti ini mampu membatasi putaran mesin di 6.000-10.000 rpm saja.
CBR1000RR-R Fireblade juga disematkan fitur Assist & Slipper Clutch sebagai standar. Dengan begitu, pengoperasian kopling menjadi lebih ringan dan menghilangkan efek ban terkunci saat terjadi engine brake karena pengurangan gigi. Khusus pada tipe SP, dibekali Quick Shifter yang membuat perpindahan transmisi naik-turun semakin cepat.
Perubahan juga menyasar kepada rancang bangun. Sasis model twin-spar berbahan aluminium tetap dipertahankan demi rigiditas. Cuma jarak sumbu roda (wheelbase) dibuat lebih panjang, 1.455 mm dari sebelumnya 1.405 mm. Berpengaruh lantaran ia sudah memakai swingarm aluminium baru yang lebih panjang 30,55 mm dari versi lama.
Penyajian peredam kejut di kedua tipe CBR1000RR-R jua tak sama. Untuk CBR1000RR-R Fireblade Standar dipasangi model Inverted Telescopic atau upside-down (USD) dan tipe Pro-Link with Gas Chamber kepunyaan Showa (depan-belakang). Semuanya bisa di-setting manual, mulai dari sisi preload, rebound, hingga kompresinya. Sementara tipe SP dibekali fork USD merek Ohlins Smart-EC dan tipe Pro-Link with Gas Chamber Ohlins Smart-EC di belakang. Keduanya dapat diatur via mode berkendara.
Ketersediaan tersebut dapat dilihat langsung melalui layar TFT. Bukan cuma menyetel fitur terkait penyesuaian kebutuhan berkendara, pemilik CBR1000RR-R Fireblade juga bisa memilih lima mode display di panel meter digital ini. Mulai dari tampilan digital, analog, praktis, bar dan no-rev.
Selain itu, kedua tipe sudah mendapatkan knalpot buatan Akrapovic. Untuk warna, CBR1000RR-R Fireblade Standar tersedia dalam warna Matte Pearl Morion Black saja. Unit ini dijual Rp 990 juta. Sedangkan CBR1000RR-R Fireblade SP menggunakan warna kebanggaan Tricolor dan dipatok Rp 1,1 miliar. Pantas untuk dipinang? (Ano/Tom)
Baca juga: Honda CT125 Meluncur di Indonesia, Beda Rp 2,3 Juta dari Super Cub C125
-
Jelajahi Honda CBR1000RR-R
Model Motor Honda
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Honda
- Terbaru
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
Kapasitas
999.9
|
998
|
Tenaga Maksimal
214.5
|
207.18
|
Kategori
Super Sport
|
Super Sport
|
Opsi start
Electric
|
Electric
|
Rem Depan
Disc
|
Cakram Ganda
|
|
Tren Super Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda CBR1000RR-R dari Zigwheels
- Motovaganza