Pilihan Skuter Mewah yang Lebih Mahal dari Mitsubishi Xpander
Produk skuter masa kini tidak melulu soal transportasi harian. Sebagian kelompok menginginkan roda dua otomatisnya bisa merepresentasikan gaya hidup, atau bahkan lambang kesuksesan. Karena itu, pabrikan motor mulai melirik segmen ini.
Harga skuter-skuter ini tak main-main. Beberapa ada yang selevel dengan Mitsubishi Xpander, Low MPV yang sedang ngehitz. Ada satu model skutik bahkan harganya dua kali lipat Xpander termurah.
BMW C 400 X
BMW Motorrad sudah lama punya skuter bongsor nan mewah. Tapi inilah yang paling baru sekaligus nyentrik. Desainnya boxy di berbagai sisi dan futuristik. Uniknya lagi, aksesori adventure banyak menempel memancarkan aura maskulin. Lihat saja windshield yang membentang cukup tinggi. Plus desain headlight yang agak mirip GS series. Tapi jangan disalahartikan, ia tak bisa diajak bermain ke tanah ekstrem.
Pemanja mata saat mengendara, berasal dari layar TFT 6,5 inci berbentuk kotak. Isinya berderet fitur lengkap. Selain informasi mengenai kondisi motor, ada pula koneksi gawai dengan bluetooth. Sehingga monitor itu sanggup memainkan musik, digunakan untuk telepon (dengan koneksi earphone helm) serta navigasi.
Jangan kira jantung pacu yang ditanam berkonfigurasi boxer. Ia memakai mesin satu silinder berkapasitas 350cc dengan ukuran diameter dan langkah 80mm x 69.6mm. Alhasil, jumlah tenaga yang diproduksi maksimal sebesar 34HP di 7.500rpm dan torsi 35Nm pada 6.000rpm. Ya, karena overbore, agresivitas motor terasa di putaran cukup tinggi. Selain itu, kompresinya lumayan padat di rasio 11,5:1 dan mewajibkannya minum bensin beroktan 95 (Pertamax Plus).
Laju maksimalnya terbatas hingga 139kpj saja. Walau begitu, perangkat penahan motor tak main-main. Dua discbrake 265mm di depan siap bekerja dengan jepitan kaliper empat piston masing-masing. Sementara di belakang hanya satu, dengan ukuran yang sama persis serta kaliper satu piston. Untuk mengambilnya dari diler BMW Motorrad, bisa ditebus dengan uang sebanyak Rp 259 juta. Jangan lupa, ditambah pajak dan biaya lainnya, karena nominal itu dalam kondisi off the road.
Yamaha TMax DX
Inilah keluarga Maxi Yamaha terbesar, T-Max DX. Bodinya sangat bongsor baik dilihat dari sisi manapun. Kalau desain N-Max dan X-Max cenderung mengotak, si besar lebih memilih guratan membulat, terutama fascianya. Walau begitu tak membuatnya kehilangan tampang intimidatif. Dua headlight terpisah diposisikan seperti muka yang sedang kerung.
Fitur dan tampilan panel instrumen tak kalah menarik. Dua jarum mekanik menyajikan informasi kecepatan dan putaran mesin. Sementara layar digital di tengah menunjukkan hal semacam fuel gauge, suhu, trip meter dan indikator lainnya. Adanya cruise control, juga menambah kenyamanan berkendara. Kalau sudah di atas 50kpj, fitur ini bisa langsung diaktifkan. Adapun pilihan karakter mengendara yang terbagi dua. Opsi T untuk mengendara santai dan S berartikan sporty riding. Windshield di depan juga canggih, pengoperasiannya cukup via tombol di stang saja.
Amunisi yang disiapkan Yamaha lebih menarik dari milik BMW tadi. Mereka mengisi T-Max dengan mesin dua silinder segaris berkubikasi 530cc. Racikan diameter dan langkahnya sebesar 68x73mm per silinder. Hasilnya, torsi melimpah sebesar 53Nm/5.250rpm dan tenaga maksimalnya 45.3HP/6.750rpm. Nantinya seluruh output itu disalurkan ke roda belakang pakai transmisi CVT. Tertarik? Coba cek rekening Anda dulu. Kalau sudah terkumpul Rp 319 juta, langsung saja transfer ke diler Yamaha terdekat. Harga itu sudah termasuk pajak dan lain-lain alias OTR.
Honda X-ADV
Dari dua motor tadi, Honda X-ADV menarik. Honda membuat sebuah skuter dengan DNA motor dual purpose. Konsumen yang ingin roda dua adventure dengan kepraktisan skuter bisa meminang yang satu ini. Keren? Sudah pasti. Desain motor mudah sekali menyita perhatian siapapun yang melihatnya.
Walaupun diiming-iming ground clearance tinggi (162mm), posisi mulut knalpot di atas, serta ban semi pacul, jangan siksa motor ini terlalu jauh. Ya, kalau hanya tanah kering, genangan kecil dan medan non aspal yang cenderung ringan masih aman. Tapi kalau memasukkannya ke jalur offroad terlalu ekstrem, ia tak disiapkan untuk itu.
Bicara fitur, banyak yang menarik darinya. Mulai dari HSTC (Honda Selectable Torque Control). Fitur ini bekerja untuk mengatur torsi yang tersalur ke roda belakang. Ini bisa disesuaikan pada beberapa level. Lalu ada pula mode berkendara (D dan S). Dalam mode sport, ada lagi sub-level yang bisa dipilih, salah satunya mode manual. Selain itu, ada juga G-Switch. Tombol itu perlu diaktifkan saat melalui medan dengan permukaan kerikil atau tanah. Selain fasilitas mengendara, tampilan instrumen juga sudah canggih. Layar digital berukuran besar sanggup menyajikan informasi yang sangat lengkap, menunjang kebutuhan perjalanan jauh.
Soal jantung pacu yang ditanam, lebih buas dari dua motor sebelumnya. Bersemayam mesin dua silinder segaris, berkubikasi bersih 745cc PGM-Fi. Ukuran silindernya dibuat overstroke (77x80mm) guna mencapai torsi besar di putaran rendah. Ya, tenaga 54HP bisa diraih di 6.250rpm dan torsi puncak sebesar 68Nm mulai dari rentang 4.750rpm. Terakhir, yang membuatnya beda dari skuter lain, ia mengadopsi transmisi otomatis konvensional 6-speed dengan dua kopling (DCT). Nah, urusan harga, tak menyenangkan. Uang sebanyak Rp 450 juta perlu dikeluarkan untuk motor keren satu ini. (Hlm/Van)
Baca Juga: BMW Motorrad Hadirkan Edisi 50 Tahun Rninety
Model Motor Honda
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Honda X-ADV Terbaru di Oto
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda X-ADV dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature