Meski Banyak Peminat, Yamaha Hanya Produksi XMax 1.000 unit
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) merasakan tingginya peminat XMax. Motor yang dikenalkan sejak 2016 itu, mengisi pasar skutik maxi berkubikasi 250 cc dengan harga Rp 57,8 juta. Produsen mengklaim peminatnya banyak, namun kemampuan mereka untuk mengakomodir, justru tak sebanding.
“Yamaha XMax itu saat ini (stoknya) shortage, kekurangan barang dan kapasitas produksi terbatas,” jelas Dyonisius Beti, Executive Vice President PT YIMM, usai peluncuran MT-15 dan MX King 150 di Jakarta, hari ini (4/2).
Mereka memang tidak memerinci berapa jumlah pesanan saat ini. Berapa selisihnya dengan kapasitas pabrik pun tak dideskripsikan. Padahal, angka ini bisa menggambarkan kondisi ketimpangan permintaan yang dimaksud.
“XMax (pasar domestik) setiap bulan hanya produksi sekitar 1.000 unit. Ekspor jauh lebih besar, karena itu untuk kebutuhan seluruh dunia, Amerika, Eropa, Jepang,” tutur Dyon. Jumlah ini memang representatif dengan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) medio 2018, yang menunjukkan penjualan di level segitu (data AISI total sepanjang Desember belum kami dapatkan).
Dalam keterangannya, Dyon menjabarkan permintaan ekspor Yamaha XMax. “Sekitar 3 ribu sampai 4 ribu unit sebulan, tergantung negaranya. Demandnya kami belum tahu, karena di luar negeri XMax masih paling murah,” jelasnya.
Untuk diketahui, pabrik YIMM yang berada di Pulo Jahe, Cakung Jakarta Timur, memang jadi satu-satunya fasilitas yang memproduksi XMax di seluruh Dunia. Berkat ekspor XMax, Yamaha pun sukses membukukan pengapalan ke-1,5 juta unit, beberapa waktu lalu.
Demi menjaga keseimbangan permintaan dan pemantauan data yang lebih spesifik, Yamaha pun sejak awal menerapkan metode pemesanan online. Konsumen yang berminat harus mengisi data lewat website, lalu meneruskan proses pembelian setelah ada konfirmasi dari diler. Meski terbilang praktis untuk pemantauan permintaan, langkah ini sempat dikeluhkan konsumen.
“Pemesanan saat ini masih kombinasi online dan offline. Yang online tetap diprioritaskan dapatnya. Nah, di daerah kepulauan, konsumen masih belum bisa online. Jadi kami display motornya, dan bantu registrasi di diler via offline,”
Kebutuhan untuk pasar global yang tak bisa ditolak, dan popularitas XMax di tanah air, lantas menyebabkan ketidakseimbangan antara permintaan dalam negeri dan ketersediaan produk. Mau tak mau, konsumen dipaksa menunggu. “Sebulanlah kira-kira (masa inden),” tutur Dyon.
Dalam situasi seperti ini, sudah sewajarnya pabrikan meningkatkan kapasitas produksi. Bukan sekadar mengalihkan alokasi pabriknya dan mengorbankan pasar tertentu. Sayang, kami tak sempat mengorek keterangan lebih lanjut dari YIMM terkait investasi mereka ke depan. (Van/Odi)
Baca Juga: Yamaha Pamerkan Motor Baru Rossi dan Vinales untuk Musim Balap 2019
Model Motor Yamaha
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha XMax Terbaru di Oto
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Yamaha XMax dari Zigwheels
- Motovaganza