Merayakan Setengah Abad Moto Guzzi V7
Tepat setengah abad lalu, Moto Guzzi melahirkan produk legendaris V7 yang masih diproduksi sampai sekarang. Demi merayakannya, mereka menggelar open house yang berlangsung pada 8-10 September 2017 di pabriknya, Mandello Del Lario Plant, Italia.
Berbagai kegiatan siap dilangsungkan dengan mengajak para Guzzista (pengguna Moto Guzzi) dari penjuru dunia, mulai dari melihat langsung proses produksi mesin legendaris dua silinder khas V7 sampai dengan test ride. Salah satu yang menarik dicoba langsung, Moto Guzzi V7 III, kuda besi teranyar dari model V7. Selain itu, terdapat pula kuda besi lain: V9 Roamer dan Bobber selaku cruiser kembar berkapasitas mesin 853 cc, Audace sang muscle bike serta motor futuristik, MGX-21.
Di acara open house, pengunjung juga bisa menyaksikan Moto Guzzi hasil modifikasi para builder ternama Italia. Termasuk motor-motor yang sudah ditayangkan di acara TV, Lord of The Bikes. Beragam aksesori resmi pun diperdagangkan di sana, tujuannya tidak lain agar Anda bisa langsung mempersonalisasi kendaraan sesuai keinginan.
"Di 2017 juga menandakan 60 tahun pensiunnya Moto Guzzi dari dunia balap. Moto Guzzi Open House merupakan kesempatan untuk merayakan kejayaan tim balap dari mengingat kembali koleksi piala yang berhasil didapatkan dari 1921 sampai 1957. Tahun-tahun di mana Guzzi Eagle memenangkan 15 kejuaraan World Grand Prix Motorcycle Racing dan tidak kurang dari 11 piala Tourist Trophy," seperti dikutip dari rilis resmi yang kami terima, beberapa waktu lalu.
Moto Guzzi sendiri dipasarkan di tanah air menggunakan bendera PT Piaggio Indonesia. Mereka menjual berbagai produk seperti V7 II, V9, Audace dan California Touring SE. Dari semuanya, V7 II merupakan produk yang paling terjangkau dengan banderol mulai dari Rp 361 juta (off the road). Kuda besi ini dibekali mesin V melintang berkapasitas 744 cc yang sanggup memuntahkan torsi puncak 60 Nm pada 2.800 rpm dan tenaga maksimal 47,5 PS pada 6.200 rpm.
Moto Guzzi menyediakan dua varian V7 II untuk pasar Indonesia: Racer dan Stone. Perbedaan keduanya ada pada tampilan, racer mengedepankan gaya cafe racer khas motor balap 1960an dan stone hadir dengan sosok yang lebih elegan.
Sementara Moto Guzzi yang paling mahal, California Touring SE. Mesin kuda besi spesialis touring itu menggunakan kapasitas 1.380 cc. Jantung mekanisnya sanggup memuntahkan torsi puncak 120 Nm pada 2.750 rpm dan tenaga maksimal 96,53 PS pada 6.500 rpm. Sistem transmisinya menggunakan 6-percepatan manual.
Kelebihan motor berbobot 322 kg ini dibekali berbagai fitur mutakhir, sebut saja traction control yang berguna membuat cengkraman ban ke aspal lebih baik di segala kondisi. Kemudian terdapat fitur cruise control, berfungsi menahan laju kendaraan pada kecepatan tertentu, sehingga pengendara bisa lebih rileks dan tidak harus selalu memutar pedal gas. Sebagai standar keselamatan sistem pengeremannya sudah dilengkapi cakram kembar untuk roda depan dan cakram tunggal untuk belakang. Ditambahkan pula fitur anti-lock braking system (ABS) yang bisa mencegah roda belakang terkunci saat pengendara melakukan pengereman mendadak. Moto Guzzi California Touring SE dibanderol Rp 718 juta (off the road). (Lod/Van)
Baca Juga : Royal Enfield Kenalkan Mesin 2-Silinder
Model Motor Moto Guzzi
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Moto Guzzi V7 II Racer Terbaru di Oto
Tren Cafe Racer
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Moto Guzzi V7 II Racer dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature