Meniti Karir Balap Lorenzo Hingga Gantung Helm

Meniti Karir Balap Lorenzo Hingga Gantung Helm

Usai sudah perjalanan Jorge Lorenzo sebagai pembalap MotoGP. Ia memutuskan pensiun karena tak mampu lagi bersaing di kejuaraan para 'raja.' Berada di tim kuat seperti Repsol Honda, malah membuat performanya anjlok drastis. Padahal, Lorenzo muda dikenal sebagai petarung tangguh. Terutama kala meniti karir balapnya dari kelas pemula.

Jorge Lorenzo

Lorenzo mengenal dunia balap dari sang ayah, Jose Manuel Lorenzo. Di usia 3 tahun, dia diterjunkan mengikuti balapan mini cross. Namun baru 5 tahun kemudian (umur 8 tahun), Lorenzo meraih kemenangan pertama. Setelah itu, prestasinya menanjak. Ia bahkan mampu menjuarai event balap di Mallorca. Termasuk kejuaraan junior mini cross dan minimoto. Dilanjutkan setelahnya dengan mengikuti kompetisi balap nasional.

Pertama Kali Balap Aspal di GP125

Jorge Lorenzo

Pada 2002, Lorenzo didaulat menjadi rider tim Derbi. Dia menghadapi panggung yang lebih besar, Grand Prix 125 cc (GP125). Debutnya di kategori ini berlangsung di Jerez, Spanyol. Kendala administrasi soal batasan umur, membuat Lorenzo tak bisa turun di latihan pertama. Sehari berselang atau setelah tepat berumur 15 tahun, Lorenzo berhak melakoni debutnya itu. Meski capaiannya kali itu hanya finis ke-22.

Dua Gelar Juara Dunia GP250

Jorge Lorenzo

Peningkatan terjadi pada musim kedua (2003). Walau hanya menyelesaikannya di urutan 12, Lorenzo berhasil memenangkan balapan di Brasil. Di 2004, Lorenzo masih mengikuti ajang serupa. Di sini prestasinya lebih baik lagi. Ia mampu mengumpulkan 6 podium dengan 3 kemenangan. Namun, itu jadi musim terakhirnya bersama Derbi. Tim pabrikan Honda menggaetnya untuk naik ke GP250 2005. Di kelas ini penampilannya cukup impresif. Walau tak ada satu pun kemenangan diraih. Tapi, torehannya di musim pertama cukup baik. Sebanyak 6 podium disumbangkannya kepada Honda.

Sayang, kebersamaan Lorenzo dan Honda hanya bertahan semusim. Tawaran Aprilia, sepertinya lebih menggiurkan. Bahkan bersama merekalah Lorenzo makin bersinar. Terbukti, di musim balap 2006, Lorenzo berhasil menjadi juara dunia. Dominasinya terlihat setelah dia bisa memenangkan delapan dari 16 putaran. Begitu pula pada musim berikutnya (2007). Lorenzo kembali memetik gelar juara dunia keduanya. Bahkan mampu mengoleksi 9 kemenangan.

Diperebutkan Tim MotoGP

Jorge Lorenzo

Berkat capaiannya, Lorenzo mulai dilirik banyak tim MotoGP. Namun ia akhirnya memilih tim Yamaha untuk mendampingi perjalanannya di kelas utama. Musim 2008, Lorenzo langsung menancapkan taringnya dan meraih kemenangan pertama di MotoGP di seri Portugal.

Kali itu, pemilik julukan X-Fuera menyelesaikan musim balap di peringkat 4 dengan torehan 6 podium. Tahun berikutnya, sepak terjang Lorenzo makin agresif. Bekal 13 podium dan 4 kali menang, mengantarkannya menjadi runner-up MotoGP 2009. Mampu mengalahkan torehan sesama pembalap Spanyol, Dani Pedrosa yang ada di peringkat ketiga.

Tiga Gelar Juara Dunia MotoGP

Pertarungan antarjoki negeri Matador (Lorenzo vs Pedrosa) terjadi pada MotoGP 2010. Beberapa kali keduanya berduel. Mulai dari seri Jerez (Spanyol), Assen (Belanda), Catalunya (Spanyol) hingga Brno (Republik Ceko). Di empat balapan itu, Lorenzo berhasil mengasapi Pedrosa. Lorenzo bersama Yamaha M1 jelas lebih dominan. Sembilan kemenangan dicetaknya dari total 16 kali podium. Sementara Pedrosa bersama Honda RC212V, cuma 4 kali menang.

Jorge Lorenzo

Lorenzo pun dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2010. Tak hanya itu, pemilik nomor 99 juga menorehkan angka tertinggi, 383 poin. Sekaligus menggusur torehan angka terbanyak dalam semusim yang sebelumnya dibuat Valentino Rossi (373 poin di 2008).

Upayanya untuk mengulang kesuksesan, terganjal Casey Stoner. Rekan Pedrosa di Honda itu, mencuri gelar juara dunia MotoGP 2011. Sekaligus menjadi titel terakhirnya sebelum pensiun. Sedangkan Lorenzo harus puas menghuni urutan kedua klasemen.

Namun, determinasinya bangkit pada MotoGP 2012. lagi-lagi Pedrosa menjadi rival terberat. Lorenzo malah kalah catatan kemenangan dari pesaingnya itu. Beruntung selama musim balap, hasil terburuknya hanya finis kedua (di luar gagal finis). Ia pun mencetak gelar juara dunia MotoGP kedua di musim itu.

Dominasinya mulai surut ketika Marc Marquez datang. Sang rookie langsung tampil kompetitif dan menjadi pesaing terberat Lorenzo. Bahkan, dia harus menyerahkan gelar juara dunia kepada anak baru itu. Pengganti Stoner kemudian menggenapkan capaian serupanya di MotoGP 2014. Duet Honda (Marquez dan Pedrosa) benar-benar merepotkannya. Lorenzo hanya bisa menuntaskan musim di peringkat ketiga.

Musim berikutnya (MotoGP 2015), X-Fuera membalikkan keadaan. Dia meraih titel juara dunia MotoGP untuk ketiga kalinya. Menariknya, terjadi rivalitas antarrider Yamaha. Rekan setimnya, Rossi menjadi saingan terkuat. Situasi di paddock Yamaha pun memanas, lantaran keduanya tengah berebut gelar. Bahkan hingga akhir musim, selisih angka keduanya terpaut 5 poin saja. Lorenzo tampil sebagai yang terbaik.

Hilangnya Romantisme Berujung Keterpurukan

Jorge Lorenzo

Ia masih coba memberikan penampilan terbaiknya di MotoGP 2016. Meski berat, tapi dia masih bisa menempati peringkat ketiga. Tapi, hal itu tentulah tidak cukup. Mengingat sosok Lorenzo yang perfeksionis. Rumor soal kepergiannya juga mulai santer dibicarakan. Apalagi ada kabar berembus, hubungannya dengan Yamaha tak lagi romantis. Benar saja, di tahun berikutnya Lorenzo hengkang dan memilih Ducati sebagai pelabuhan baru.

Mission Winnow Ducati coba merealisasikan kepentingan Lorenzo. Meskipun prestasi baru bisa diwujudkannya pada musim kedua (MotoGP 2018). Kali itu, dia menyumbangkan 3 kali kemenangan bersama si kuda besi Desmosedici. Walau bagi pihak tim juga tak cukup. Terlebih jika membandingkanya dengan torehan Andrea Dovizioso. Rekan setimnya itu mampu menempati posisi runner-up klasemen. Situasi pun semakin tidak menyenangkan buat Lorenzo. Hingga akhirnya Honda memberikan penawaran menarik.

Jorge Lorenzo

Repsol Honda menggandengnya untuk berkompetisi di MotoGP 2019. Sayang, proses adaptasi motor tak berjalan lancar. Cedera kerap kali mendekapnya. Mulai dari tes pramusim hingga jalannya musim balap. Di payung tim berlambang Sayap Mengepak, Lorenzo tak sekalipun naik podium. Sinar Lorenzo makin redup karena sampai seri Valencia lalu, dia menghuni posisi ke-19 klasemen. Dan, balapan di Sirkuit Ricardo Tormo pun jadi laga pemungkasnya. Menutup keterpurukannya, Lorenzo memutuskan gantung helm sebagai pembalap profesional.

Walau begitu, nama Lorenzo tercatat sebagai salah satu legenda balap dunia. Sepanjang karirnya, dia sudah mengoleksi 5 gelar juara dunia, 152 podium dan 69 kali pole position. Saat ini menempati daftar pembalap dengan kemenangan terbanyak. Dia ada di urutan ke-6 dengan 68 kemenangan. Masih di bawah Valentino Rossi (115 kali) dan Marquez (82 kali). Tapi dengan pencapaiannya, Lorenzo sudah mengungguli Casey Stoner dan Dani Pedrosa yang dulu menjadi lawan bertarungnya.  (Ano/Van)

Baca Juga: Singkap Perjalanan Karir Alex Marquez Menuju MotoGP

Ary Dwinoviansyah

Ary Dwinoviansyah

Ary Dwinov, begitu ia biasa disapa, punya segudang pengalaman di bidang jurnalistik. Khususnya bidang otomotif roda dua. Karena itu, tidak heran kalau ditanya soal motor, ia akan dengan lancar dan senang hati menjelaskan. MotoGP adalah salah satu topik kesukaan pria beranak satu ini. Meski dia suka betul dengan motor besar, tapi untuk sehari-hari skutik Yamaha Nmax jadi tunggangan andalan.

Baca Bio Penuh

GIIAS 2024

IMOS 2024

Tren & Pembaruan Terbaru

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature

Motor Pilihan

  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Viar E Cross ev
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW F 800 R
    BMW F 800 R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW F 700 GS
    BMW F 700 GS
    Rp 495 Juta Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor Terbaru di Oto

Oto
  • GEBER PERTAMA HONDA CUV :e dan ICON e:, SEPANTAS APA BUAT DIBELI?
    GEBER PERTAMA HONDA CUV :e dan ICON e:, SEPANTAS APA BUAT DIBELI?
    19 Dec, 2024 .
  • NGEGAS PERTAMA MOTO GUZZI STELVIO, PUNYA FITUR RADAR DAN DESAIN MODERN
    NGEGAS PERTAMA MOTO GUZZI STELVIO, PUNYA FITUR RADAR DAN DESAIN MODERN
    14 Nov, 2024 .
  • Polytron Fox 500, Skutik Listrik Pakai Baterai Berlangganan
    Polytron Fox 500, Skutik Listrik Pakai Baterai Berlangganan
    14 Nov, 2024 .
  • NGEGEBER PERTAMA NEW HONDA SCOOPY 2024, UPRGADE BANYAK TAMBAH LINCAH
    NGEGEBER PERTAMA NEW HONDA SCOOPY 2024, UPRGADE BANYAK TAMBAH LINCAH
    08 Nov, 2024 .
  • Kawasaki Versys 1100, Pembaruan Esensial untuk Motor Adventure
    Kawasaki Versys 1100, Pembaruan Esensial untuk Motor Adventure
    05 Nov, 2024 .
  • TVS ICUBE S, SKUTER LISTRIK INDIA DIBANDROL Rp50 JUTAAN
    TVS ICUBE S, SKUTER LISTRIK INDIA DIBANDROL Rp50 JUTAAN
    05 Nov, 2024 .
  • YAMAHA TAMBAH WARNA BARU GRAND FILANO, FITUR MAKIN BIKIN NYAMAN
    YAMAHA TAMBAH WARNA BARU GRAND FILANO, FITUR MAKIN BIKIN NYAMAN
    05 Nov, 2024 .
  • ICON e: & CUV e: PILIHAN BARU SKUTER LISTRIK DI INDONESIA
    ICON e: & CUV e: PILIHAN BARU SKUTER LISTRIK DI INDONESIA
    15 Oct, 2024 .
  • AJAK TOURING SUZUKI BURGMAN STREET 125 EX
    AJAK TOURING SUZUKI BURGMAN STREET 125 EX
    15 Oct, 2024 .
  • Mobil dan Motor "MINI" mejeng di Indonesia Autovaganza 2024. Harganya Ada yang 300juta!
    Mobil dan Motor "MINI" mejeng di Indonesia Autovaganza 2024. Harganya Ada yang 300juta!
    04 Sep, 2024 .
Tonton Video Motor

Artikel Motor dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Modal Rp3 Juta, Modifikasi Yamaha Fazzio Bisa Sekeren Ini 
    Modal Rp3 Juta, Modifikasi Yamaha Fazzio Bisa Sekeren Ini 
    Anjar Leksana, 20 Des, 2024
  • Warna Baru Yamaha MX King 150: Keren dan Dinamis
    Warna Baru Yamaha MX King 150: Keren dan Dinamis
    Zenuar Istanto, 13 Des, 2024
  • Tampilan Semakin Segar, Yamaha Suguhkan Grafis Anyar WR155R
    Tampilan Semakin Segar, Yamaha Suguhkan Grafis Anyar WR155R
    Anjar Leksana, 13 Des, 2024
  • Ducati Luncurkan Streetfighter V4 Baru, Apa yang Berubah?
    Ducati Luncurkan Streetfighter V4 Baru, Apa yang Berubah?
    Zenuar Istanto, 11 Des, 2024
  • New Honda PCX160 ABS Bisa Dicicil Seringan Ini
    New Honda PCX160 ABS Bisa Dicicil Seringan Ini
    Anjar Leksana, 11 Des, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • Test Ride New Honda Scoopy di Bali, Tetap Gesit dan Irit Buat Membelah Kota
    Test Ride New Honda Scoopy di Bali, Tetap Gesit dan Irit Buat Membelah Kota
    Bangkit Jaya Putra, 11 Des, 2024
  • First Ride Moto Guzzi Stelvio: Pilihan Baru buat Touring Jalan Raya
    First Ride Moto Guzzi Stelvio: Pilihan Baru buat Touring Jalan Raya
    Zenuar Istanto, 19 Nov, 2024
  • Test Ride Yamaha Nmax "Turbo": Road Trip Bali-Lombok Membuktikan Segala Kelebihan dan Kekurangannya
    Test Ride Yamaha Nmax "Turbo": Road Trip Bali-Lombok Membuktikan Segala Kelebihan dan Kekurangannya
    Bangkit Jaya Putra, 03 Sep, 2024
  • First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Ada Sensasi yang Berbeda
    First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Ada Sensasi yang Berbeda
    Setyo Adi, 01 Jul, 2024
  • First Ride All New Honda Beat Series: Khusus Beat Street, Makin Asyik
    First Ride All New Honda Beat Series: Khusus Beat Street, Makin Asyik
    Zenuar Istanto, 11 Jun, 2024
  • Pilihan Moge Adventure Menengah yang Nyaman Buat Touring
    Pilihan Moge Adventure Menengah yang Nyaman Buat Touring
    Zenuar Istanto, 03 Des, 2024
  • Opsi Motor Listrik dari Pabrikan Jepang
    Opsi Motor Listrik dari Pabrikan Jepang
    Zenuar Istanto, 16 Okt, 2024
  • Yamaha Nmax "Turbo" Vs Honda CBR150R, Harga Mirip Bisa Dibandingkan?
    Yamaha Nmax "Turbo" Vs Honda CBR150R, Harga Mirip Bisa Dibandingkan?
    Zenuar Istanto, 02 Agu, 2024
  • Yamaha Nmax “Turbo” Vs Honda ADV160, Mana yang Enak buat Harian?
    Yamaha Nmax “Turbo” Vs Honda ADV160, Mana yang Enak buat Harian?
    Zenuar Istanto, 08 Jul, 2024
  • Dana Setara Yamaha Nmax "Turbo" Termahal, Bisa Beli Motor Sport Ini
    Dana Setara Yamaha Nmax "Turbo" Termahal, Bisa Beli Motor Sport Ini
    Zenuar Istanto, 27 Jun, 2024

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*