Mengintip Tiga Skutik Unik Yamaha di Pasar Taiwan
Lain negara, lain juga kebutuhannya. Membuat pabrikan otomotif memilah-milah produk mana yang cocok di tiap daerah. Cerminan skutik Yamaha di Indonesia misalnya, boleh dibilang bernuansa sama dengan Thailand dan Vietnam. Tapi saat Anda mengintip ke Taiwan, line up-nya beda total. Paling tidak ada tiga skutik unik yang begitu mencuri perhatian.
BWSR 125
Alih-alih menjadi titel motor, mungkin lebih cocok jadi judul stasiun radio. Agak janggal memang melihat susunan nama itu. Tapi kalau melihat sosoknya, pasti Anda terkesima. BWSR merupakan perwakilan skutik 125 cc bergaya cross - senada X-Ride di Tanah Air.
Sekilas mereka mirip. Tapi basisnya beda jauh. Komposisi bodi tampak lebih sesak dan gambot, ala citarasa Eropa. Ya, arah desain motor di Taiwan memang cenderung kebarat-baratan. Berlainan dengan gaya Asia Tenggara.
Mukanya sangar jika disandingkan dengan X-Ride. Berkat aplikasi headlight di dalam bingkai mencuat. Isiannya pun canggih. Cahaya LED terpancar dari proyektor. Memiliki sorot sinar lebih fokus ketimbang reflektor. Sementara bagian samping tampak berisi. Banyak aksen lipatan pada panel, menyiratkan kesan otot. Dek juga tebal, karena posisi tangki di kolong. Dan diakhiri dengan stoplamp minimalis, lengkap memakai frame senada di depan.
Yang turut mempengaruhi BWSR kian jantan, bodi gemuk dipadu ban tebal 12 inci beralur asimetris. Motor jadi tak terlihat kurus seperti X-Ride. Ditambah pelek palang lima berwarna hitam, memberi efek penuh di roda. Plus, stang yang diekspos terlihat serius. Diameternya tebal, seperti fatbar. Tanpa adanya batok, sosoknya tak seperti motor “oprekan”.
Lanjut di sektor dapur pacu, ia memakai basis mesin hampir serupa saudara jauh. Berkonfigurasi satu silinder 125 cc injeksi. Hanya saja, kompresinya padat, 10:1. Alhasil output yang dihasilkan mencapai 9,7 hp dan torsi 9,9 Nm.
Baca Juga: Ini Segudang Alasan Memilih Yamaha NMax Baru
Cygnus X 125
Masih di segmen sekelas, ada Cygnus X 125. Kalau yang satu ini bergaya skutik urban, dengan sedikit sentuhan Maxi. Di Indonesia, perannya mirip seperti FreeGo. Kompak, luas, hemat bahan bakar. Hanya saja banderolnya berkali lipat.
Tampang Cygnus sedikit menyiratkan Smax, saudara di kelas lebih tinggi. Tersimak dari mika lampu beraksen V nan besar. Plus model tameng landai dan serba menekuk. Tak ketinggalan, bagian sisi dipasang panel gembung, supaya terisi. Sementara belakangnya – yang paling sporty – berkontur asimetris dengan mika seakan terbelah dua. Di dalam situ sengaja diberi imbuhan smoke, agar kesan garang makin kuat.
Fiturnya melimpah. Pencahayaan utama, depan dan belakang sudah LED, beserta DRL. Panel meter digital pun menunjukkan semua informasi penting. Ditambah adanya power outlet 12V. Lantas yang paling penting, bagasi Cygnus seluas Maxi, muat dijejali helm full face, berikut masih tersisa ruang besar. Hal ini dikarenakan format tampungan bensin di kolong motor.
Urusan mesin tak berbeda dengan si skutik cross sebelumnya. Memakai basis 125 cc, dengan ekstraksi daya 9,7 hp serta torsi 9,9 Nm. Cukup untuk menugaskan ban 12 inci nan gambot memberi traksi.
Limi 125
Adventure dan sporty sudah, belum lengkap kalau tak ada retro. Ya, basis serupa dieksplorasi lebih lanjut. Belum lama ini, Yamaha merilis Limi 125. Ia lebih banyak memberi kesan elegan, klasik, sekaligus futuristik. Beda dengan dua saudaranya yang mengedepankan kejantanan.
Sosoknya benar-benar lembut. Meski panelnya kotak-kotak, tema fasad hingga ke belakang bak menyambung. Selaras, tanpa banyak lekukan patah. Headlight dibuat presisi, posisinya rata dengan tameng, tanpa basa-basi bingkai. Halus. Ditambah, ada DRL vertikal menghiasi bagian sisi. Cukup dramatis dilihat dari depan.
Panel samping juga sederhana. Sama sekali tak ditemukan aksen lubang udara, atau garis otot dan sejenisnya. Dan makin unik, buritan benar-benar satu tema dengan fascia. Lampu sein sengaja dipasang vertikal, disambung krom – seakan garisnya menyatu - sementara stoplamp horizontal pipih ditabur deretan LED, difinishing gelap. Lain dengan dua motor tadi, padanan ini berpadu dengan ban 10 inci, guna mencerminkan kesan klasik.
Fasilitas dashboard kurang lebih serupa. Mengandalkan layar digital untuk mempresentasikan informasi. Begitu juga mesin, punya produksi daya persis dari mesin 125 cc-nya. Yamaha menjual Limi di kisaran harga Rp 32 jutaan. (Hlm/Odi)
Baca Juga: Mau Beli Motor Trail, Kenali Dulu Jenisnya
Model Motor Yamaha
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha Terbaru di Oto
Artikel Motor Yamaha dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature