Mau Konversi Kawasaki D-Tracker 150 Jadi Trail? Perhatikan Dulu Hal Ini
Sebagai kembaran Kawasaki KLX150, tak berarti D-Tracker punya kesamaan teknis. Beberapa aspek dibedakan, menyesuaikan kebutuhan di atas aspal. Jadi kalau mau mengonversi motor menjadi trail pun, tak semata-mata hanya mengganti ban. Sebaiknya, perhatikan dulu dua hal ini.
Penggerak
Ukuran roda gigi milik Kawasaki D-Tracker lebih kecil ketimbang KLX. Dalam catatan spesifikasi, tertera angka (45/14). Artinya, di belakang memakai 45 mata gear dan depan 14 mata. Sementara KLX dipasangkan gerigi 46 mata di belakang dan 14 di depan.
Perbedaan itu menciptakan karakter laju yang tak serupa. D-Tracker tentu memiliki napas lebih panjang, terutama saat mengejar top speed. Namun, yang harus dikorbankan adalah tarikan awal. Anda bakal merasa gaya dorong D-Tracker tak seimpresif KLX. Tapi, putaran menengah hingga atas pastinya lebih menyenangkan. Wajar saja Kawasaki meramu begitu, karena jenis Supermoto seperti ini ditugaskan menaklukkan aspal.
Kaki-kaki
Dimensi Swing arm D-Tracker pas untuk dipasang ban standar berprofil 100/80 depan dan 120/70 belakang. Komposisi diameternya sama, 17 inci. Tentu dengan balutan ban aspal murni. Irelevan dipakai offroad.
Nah, jika Anda berpikir proses konversi ke spesifikasi trail bisa hanya dengan mengganti ban, tak sepenuhnya tepat. Mencari ban pacul 17 inci di pasaran hampir nihil. Rata-rata motor dua alam memiliki komposisi belang.
Caranya adalah mencari pelek baru. Jika mengacu pada KLX standar, misalnya, sila ambil ukuran pelek 19 inci di depan dan 16 inci belakang. Baru sesuaikan dengan ban offroad yang diinginkan. Pemasangannya tak sulit, karena bisa langsung masuk ke swing arm standar.
Namun perlu dicatat, mereka yang mengonversi ke spek offroad jarang puas dengan komposisi itu. Pada akhirnya ukuran 21-18 lebih diminati. Artinya, penggantian swing arm jadi hal wajib. Karena ruang yang tersisa, tidak cukup dipasangkan roda sebesar itu.
Tapi, ada pula kelebihan D-Tracker. Ia mengadopsi fork upside-down 35mm. Sama dengan milik KLX BF. Bedanya, peranti ini sudah tersedia di versi paling standar sekalipun. Kemampuan meredam guncangan baik di sirkuit tanah atau hutan belantara, tentu lebih baik.
Begitu juga bekalan piringan cakram, berdiameter lebih besar. Di roda depan ada disc brake 300mm terapit kaliper dua piston. Sementara belakangnya 200mm berkaliper satu piston. Kita tahu, semakin besar cakram semakin luas pula bidang yang digesek kampas rem. Hasilnya, kualitas pengereman lebih optimal.
Simpulan
Beberapa orang boleh jadi berpikir, proses konversi hanya berupa penggantian ban. Tapi nyatanya tidak. Mulai dari pelek, swing arm, hingga jenis gear paling tidak harus ikut diubah. Sah-sah saja jika biaya dan waktu bukan sebuah halangan. Anda bisa siapkan paket konversi tadi dan membongkar-pasang sesuai medan yang dituju. (Hlm/Ano)
Baca juga: Lima Hal Menarik dari Kawasaki D-Tracker
-
Jelajahi Kawasaki D-Tracker
Model Motor Kawasaki
Promo Kawasaki D-Tracker, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Kawasaki D-Tracker Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
249
|
249
|
249.6
|
49
|
64.9
|
Tenaga Maksimal
24.13
|
24.13
|
24.4
|
5.5
|
-
|
Torsi Maksimal
21 Nm
|
21 Nm
|
22.6 Nm
|
-
|
-
|
Jenis Mesin
4-Stroke, DOHC
|
4-Stroke, DOHC
|
Liquid-Cooled, 4-Stroke, Single Cylinder, DOHC
|
Single Cylinder, 2-Stroke Engine
|
Single Cylinder, 2-Stroke Engine
|
Ground Clearance
225 mm
|
285 mm
|
270 mm
|
252 mm
|
280 mm
|
Ukuran velg depan
R17
|
-
|
R21
|
R12
|
R14
|
Ukuran velg belakang
R17
|
-
|
R18
|
R10
|
R12
|
Ban belakang
130/70 R17
|
-
|
120/80 R18
|
-
|
80/100 R12
|
Ban depan
110/70 R17
|
-
|
-
|
-
|
60/100 R14
|
|
Tren Off Road
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Kawasaki D-Tracker dari Zigwheels
- Motovaganza