Kilas Balik Lini Yamaha Lexi
Lexi memang barang baru dari Yamaha. Mengusung mesin 125 cc, desain dek rata tanpa pemisah, bertabur fitur dan positioning harga terjangkau, membuatnya menarik untuk ditunggu. Esok (26/1) diprediksi sebagai waktu peluncurannya. Namun benarkah model ini menjadi sebuah pendekatan baru? Tak ada salahnya melihat sedikit ke belakang.
Skuter bertransmisi otomatik, itulah kepanjangan skutik. Dan dari merek Jepang, Yamaha memang jadi pelopor jenis motor ini. Model tunggangan yang memungkinkan penggunanya berkendara jarak dekat sehari-hari (komuter) dengan praktis. Nouvo jadi spesies perdana pabrikan lambang tiga garputala pada 2003.
Dimensinya kala itu terbilang cukup besar untuk sebuah skuter. Apalagi mesin yang diusungnya 113 cc. Nah asyiknya, di bagian lantai atau dek, tidak ada separator. Hal ini yang membuat Nouvo generasi itu lebih diincar dalam kondisi bekas ketimbang generasi berikutnya yang pakai pemisah. Keleluasaan membawa kargo di antara kaki membuat jenis skutik flatdeck diminati sebagian kalangan, khususnya wanita.
Model seperti inipun turut dikembangkan hingga sekarang. Lihat saja kontributor penjualan terbesar Yamaha, masih dari lini Mio, yang lantainya rata. Apalagi, dimensi skuter-skuter setelah Nouvo ketika itu, memang sengaja diperkecil. Tujuannya tak lain membuat penggunaannya lebih fleksibel bagi kebanyakan orang Indonesia.
Sukses dengan Mio tak lantas membuat divisi riset dan pengembangan Yamaha tinggal diam. Berbagai model dikembangkan dari basis yang sama. Mio Soul GT, Mio Fino, Mio Z, Mio S sampai X-Ride, semua berasal dari satu DNA. Sambil mengembangkan lini skutik yang lebih besar. Aerox, model yang sedikit lebih besar dari skutik-skutik yang disebut di atas.
Namun kini portfolio Yamaha berubah. Aerox pindah ke lini Maxi atau skutik gambot. Berbagi basis dengan NMax, tubuhnya membesar, ia pun diberikan mesin 155 cc dengan pengatur variasi katup (Variable Valve Actuation-VVA). Beragam fitur tercanggih Yamaha pun untuk pertama kalinya dilekatkan di tubuhnya. Harganya meroket hingga Rp 27,2 juta (varian S-Version).
Dengan pindahnya Aerox, lini skutik flatdeck yang berukuran sedang pun tiada. Nampaknya ceruk ini yang ingin diisi kembali oleh Yamaha Lexi. Ya, dari foto-foto yang beredar saat peluncuran internal beberapa hari lalu, sempat terlihat komposisi dimensinya. Lebih besar atau tidak, kami perlu pastikan esok ketika melihat wheelbasenya. Namun faktanya, fitur yang diberikan dan harga yang sempat disebutkan, membuka wawasan jika motor ini berada satu kelas di atas Mio dan kawan-kawan.
Fiturnya sangat banyak, mulai dari mesin 125 cc dengan VVA, smart key system (SKS), smart stop system (SSS), lampu LED, hazard, panel indikator digital, soket pengisian daya, hingga bagasi yang luas. Sempat beredar harganya kurang dari Rp 20 jutaan. Variannya pun tak cuma satu. Harga yang sempat kami sebut tentu sebagai model perkenalan yang lebih minim fiturnya. Sedangkan untuk tipe termewahnya bisa jadi bersinggungan dengan Aerox 155 VVA tipe standar (Rp 22 jutaan), atau malah sedikit lebih mahal, di angka Rp 24 jutaan).
Dengan komposisi fitur yang bertabur, lantai rata yang akomodatif, harga yang terjangkau, tentu ini mengembalikan lagi sebuah opsi. Yang sebelumnya sempat hilang dan teralih ke model Mio yang lebih terjangkau. Nah, bagi Anda yang menginginkan sesuatu yang lebih dari Mio, maka Lexi-sepertinya - bisa jadi jawaban. Kita lihat, besok! (Van/Odi)
Baca Juga: Besok, Yamaha Lexi Meluncur!
Model Motor Yamaha
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha Lexi Terbaru di Oto
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Yamaha Lexi dari Zigwheels
- Motovaganza