KGC Arsenis, Motor Listrik Ekonomis Seharga Rp 9 Jutaan
Anda pasti jarang mendengar KGC atau Arsenis. Ya, mereka adalah exhibitor dalam pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, yang menampilkan sebuah motor listrik baru berbentuk skutik. PT KGC Saintifik sebetulnya berlaku sebagai penyedia, sekaligus konsultan industri yang membutuhkan bahan baku baterai atau alat penelitian. Tapi kali ini, barang utuh mereka ciptakan guna mendukung perkembangan motor niremisi. Harganya juga murah, mulai Rp 9,5 juta khusus promo IEMS.
“Sebetulnya, fokus kami lebih ke pengembangan teknologi baterai. Kami pun memberikan jasa konsultan bagi industri yang mau membuat teknologi baterai. Secara material, dan equipment, biasa kami sediakan. Skutik ini salah satu produk yang dibuat serta sedang dikembangkan, tapi masih sebatas perakitan saja, yang kami lakukan di dalam negeri. Vendor spare partnya masih berasal dari Tiongkok,” kata Bella Apriyani, Technical Sales Executive, PT KGC Saintifik
Namanya Arsenis. Ia bersolek layaknya skutik konvensional yang ada di aspal Indonesia. Komposisinya sudah layak dijadikan kendaraan sehari-hari. Dari segi dimensi, serta tampilan. Shield dihiasi headlight besar dengan sisi runcing. Begitupun panel samping serta lampu belakang. Sayangnya belum pakai pencahayaan LED.
Tapi panel instrumen sudah digital dengan display yang lumayan bagus untuk produsen motor baru. Posisi duduk juga nyaman berkat jok empuk dan dek luas. Setidaknya bagi postur 170cm. Secara kualitas buatan, menurut kami perlu ada peningkatan. Khususnya finishing pada tiap panelnya.
Amunisi yang tersaji, berasal dari baterai Lithium-ion berkapasitas 48V20Ah. Motor listrik di rodanya sanggup memberikan daya 450W. Dalam kondisi penuh, ia bisa berjalan sejauh 40km. Tapi pengisiannya cukup memakan waktu, 6-8 jam. Tubuh mungil skutik ini diklaim sanggup menghela beban hingga 150kg. Sementara kecepatan maksimalnya 35kpj saja.
Soal daya tahan baterai, diklaim sekitar 500 sampai 800 cycle. Artinya, durabilitas bergantung pada interval pengisian daya. Kalau setiap hari, kurang lebih 1,5-2 tahun pemakaian. Saat sudah saatnya ganti, siapkan uang sekitar empat sampai lima juta rupiah untuk beli baterai baru.
Ada satu hal yang menarik. Karena laju maksimalnya juga tak kencang, ia diklaim tak perlu surat, alias dijual dalam keadaan off the road. “Sementara ini, produk yang dijual memang tidak pakai surat dulu. Pertama, regulasinya belum pasti, jadi perihal itu pun belum kami uruskan. Motor juga baru saja launching sebelum acara ini (IEMS). Kedua, kecepatan maksimalnya hanya 35kpj, yang artinya masih layak jalan tanpa surat. Lagi pula bukan untuk jarak jauh, range-nya hanya 40km sekali jalan. Tentunya hal ini bakal diedukasi ke konsumen,” tambahnya.
Saat diberikan ke pengguna, ditambahkan pula pedal kayuh, layaknya sepeda listrik. Kalau baterainya habis, sila siapkan otot betis Anda dalam kondisi prima. Sepertinya, hal ini dilakukan guna mempertegas kendaraan ini tak perlu surat. Maklum, takkan ada plat nomor di depan maupun belakang. Jujur, kami rasa secara estetika hal itu bakal sangat mengganggu.
Skutik Lain Buatan KGG
Di samping itu, ada juga produk bernama Hiro (Rp 8,5 juta), Volta (10 juta), dan Scarlet (7,5 juta). Ketiganya agak berbeda, lebih menyerupai sepeda konvensional. Jadi tak perlu khawatir “mata” aparat yang mempertanyakan surat motor Anda. Sebagai catatan, banderol itu spesial pada event ini. Harga normalnya naik sekitar Rp 2 hingga 3 juta.
Lebih dari itu, mereka memaparkan pula dalam brosur, skutik yang lebih kencang. Total ada empat motor yakni : Violeta, Virgo, Ventusa, dan Goban. Keempatnya bisa melaju kencang, bahkan salah satu mencapai 75kpj. Harganya juga murah, Rp 15 juta ke bawah. Sayang, belum dijual.
“Untuk yang empat ini belum dijual ke umum, karena kecepatan maksimalnya mewajibkan pakai surat-surat. Walaupun urusan laju, sebetulnya bisi dipasang limiter. Namun harga dan produk itu kami tampilkan, lebih ditujukan pada industri yang mau beli produk KCG, lantas melabeli merek mereka sendiri. Kami bisa siapkan itu. Prosedurnya begini, industri terkait harus memesan minimal 500 unit motor, baru bisa membubuhi badge sendiri. Jadi urusan mengenai tata administrasi, regulasi, yang berhubungan dengan legal di jalan raya mereka yang siapkan. Kami buat motornya saja,” tutup Bella. (Hlm/Van)
Baca Juga: Honda ADV150 Tembus Rp 50 Juta di Vietnam
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature