Kawasaki KLX 150 Tak Pakai Injeksi dan Radiator, Pantang Gentar Lawan Yamaha WR 155R
Di segmen motor penggaruk tanah, Kawasaki KLX 150 boleh jadi penguasanya. Bermodal pengalaman lama, tanpa lawan berarti. Namun sekarang, kondisinya berbeda. Pesaing satu persatu muncul, Honda CRF 150L dan terbaru, Yamaha WR 155R. Terlebih lawannya sudah mengaplikasi sistem injeksi dan pendingin radiator. Lantas bagaimana PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menyikapinya?
Tak dapat disangkal, keberadaan kompetitor bakal mengganggu. Apalagi buat mereka yang mungkin 'jenuh' dengan wujud KLX. Meski kenyataannya, ada penyegaran dan penambahan varian dari pabrikan. Ketersediaan 7 tipe KLX 150 bisa dijadikan contoh, bagaimana upaya Kawasaki menahan laju Honda maupun Yamaha.
Mereka mengklaim masih memimpin. Michael C Tanadhi, Head Sales & Promotion Dept KMI menyebut, market share Kawasaki di segmen trail tidak terganggu. "Feeling kami penjualan (nasional) trail 80 ribuan per tahun. Cuma tidak ada data pasti dari AISI. Nah, penjualan kami kurang lebih 40 ribuan atau setengahnya. KLX Series (termasuk KLX 150) kontribusinya 60 persen (dari seluruh penjualan Kawasaki)," ungkapnya di bilangan Gading Serpong (11/12).
KMI juga tak menutup mata, pesaingnya datang dengan bekal lebih modern. Intip saja sematan sistem injeksi milik kedua lawan KLX 150 itu. Pun menyoroti mesin. Kemampuan KLX lebih rendah dibanding CRF 150L, Apalagi Yamaha WR 155R. Ditambah lagi ada pengaplikasian pendingin radiator di tubuhnya. Walau urusan satu itu, disebutnya tergantung keinginan konsumen. "Ada fanbase-nya masing-masing. Anak-anak off road ada yang memilih ringannya motor atau performa. Radiator bisa jadi plus dan minus kalau buat off road," tambah Michael.
KLX 150 memang kalah cukup jauh. Trail berpengabutan bahan bakar karburator ini, memiliki daya kuda cuma 11,5 Hp/8.000 RPM dengan torsi 11,3 Nm di 6.500 RPM. Sementara CRF 150L: 12,9 Hp/8.000 RPM dan 12,43 Nm/6.500 RPM. Makin jauh saat disandingkan dengan Yamaha WR 155R, kemampuannya: 16,4 Hp/10.000 RPM, 14,3 Nm/6.500 RPM.
Namun trail Kawasaki lebih lincah, mengingat bobotnya yang paling ringan (118 kg). Berat total CRF 150L: 122 kg, sedangkan WR 155R mencapai 134 kg. Jadi mesin tak perlu dieksploitasi berlebihan kala melakoni kegiatan adventure. Selain itu, risiko bisa saja dihadapi WR 155R. Kemungkinan dia tersungkur cukup besar, terlebih di medan yang berat. Jika mengenai radiator lalu rusak, sudah pasti mengganggu kinerja mesin. Salah satu konsekuensi yang mesti dipertimbangkan, jika Anda memilih WR 155R.
"Ya, mungkin ada yang beralih. Cuma kembali lagi, kami menawarkan kemudahan maintenance si karbu. Plus pengalaman yang sudah lebih dulu (main di trail). Untuk servis dan spare part, teman-teman konsumen sudah tahulah seperti apa network-nya. Jadi, semuanya balik lagi ke konsumen," tutup Sucipto Wijono, Line Head Sales Promotion PT KMI. (Ano/Van)
Baca Juga: Inikah Nilai Jual Kawasaki W175TR Lawan Yamaha XSR155?
Model Motor Kawasaki
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Kawasaki KLX 150L Terbaru di Oto
Tren Off Road
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Kawasaki KLX 150L dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature