Jawa Motorcycles Reinkarnasi di India, Luncurkan Tiga Motor Gaya Klasik
Merek motor bergaya klasik, Jawa Motorcycles dihidupkan lagi di India. Setelah dua dekade lebih, sejak produk terakhirnya diluncurkan, merek yang namanya mirip pulau di Indonesia ini memulai aktivitasnya kembali.
Adalah Classic Legends, bagian dari Mahindra Group yang kini memegang lisensinya. Tiga model langsung diluncurkan dan bakal menjegal pasar Royal Enfield. Afiliasi OTO di India, Zigwheels meliput sesi kehadiran kembali Jawa.
Meski namanya Jawa, merek ini tak ada hubungannya dengan Indonesia. Asalnya dari Praha, Republik Ceko dan didirikan oleh František Janeček pada 1929. Janeček membeli pabrik otomotif dari Wanderer, kemudian menggabungkan dua nama Janeček - Wanderer, disingkat menjadi JAWA.
Zaman perang dunia, merek Jawa cukup populer. Sementara di India mulai dipasarkan oleh Ideal Jawa pada 1960 sampai 1996 berhenti total. Sedang di Indonesia, Jawa Motorcycle juga pernah ramai beredar di sini bersama dengan merek jadul seperti Puch, AJS, BSA dan Norton.
Produk baru dari Jawa Motorcycles disebut Jawa. Itu sekaligus memberi penghormatan pada model pertama dengan nama sama yang merajai jalanan India pada 1970 - 80'an. Jawa masuk klasifikasi lini Classic. Gayanya sengaja dibikin 'jadul' atau retro. Manufaktur berusaha menyajikan Jawa 300 Classic semirip mungkin dengan motor lawas. Dua knalpot yang menjadi ciri khas manufaktur, juga tak dihilangkan. Yang berbeda dari mesin, dulu memakai 2-stroke, sekarang sudah 4-stroke.
Model kedua diberi nama Jawa 42 dan masuk kategori Sport. Secara keseluruhan mirip dengan Jawa, tapi ada perbedaan sedikit. Stangnya lebih rata dan rendah ketimbang Jawa standar, memberi kesan lebih sporty. Panel instrumen dan lampu depan juga berdiri sendiri. Berbeda dengan Jawa standar dengan speedometer terintegrasi rumah lampu. Selain itu, suspensi depan teleskopik pada Jawa 42 dilabur warna hitam.
Produk ketiga merupakan kustomisasi resmi pabrikan. Disebut Jawa Perak, dengan gaya bobber dan punya mesin lebih besar. Ketiga produk berbagi basis rangka modular yang sama.
Baik Jawa dan Jawa 42 menggendong mesin satu silinder 293 cc berpendingin cairan. Tenaganya 27 PS dan torsi 28 Nm. Sementara Jawa Perak dibekali mesin berkapasitas 334 cc yang menyemburkan daya 30,4 PS dan torsi puncak 31 Nm. Mendukung performa, suspensi belakang bisa disetel lima tahap. Pelek jari-jari berukuran 18 inci di depan dan 17 inci di belakang. Deselerasi ditangani rem cakram 280 mm di depan dengan ABS. Sedang rem belakang masih teromol.
Jawa standar tersedia dalam tiga warna: hitam, merah marun dan abu-abu. Sedang Jawa 42 lebih banyak. Ada enam pilihan warna Jawa 42: Hallys Teal, Galactic Green, Starlight Blue, Lumos Lime, Nebula Blue dan Comet Red. Model Jawa dibanderol sekitar Rp 33 jutaan, Jawa 42 Rp 31 jutaan dan Jawa Perak Rp 38 jutaan. (Tom/Van)
sumber: Zigwheels
Baca Juga: Bell Tawarkan Modif Helm Online
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature