Ironis, KTM Justru Dulang Keuntungan Selama Pandemi COVID-19
KTM mengklaim pandemi COVID-19 tidak merusak eksistensi mereka. Pabrikan Austria bahkan sesumbar mendulang penjualan yang baik dari situasi ini. Tak dijabarkan berapa besar keuntungan atau peningkatan jualannya. Walau terungkap bahwa unit terlaris selama pandemi berasal dari motor bergenre penggaruk tanah.
Tentu bukan fenomena umum, terhitung ironis. Di saat yang lain kewalahan, KTM justru menorehkan banyak penjualan. "Sekarang kami berada dalam situasi yang sangat menguntungkan dibanding industri lain seperti mobil atau penerbangan, di mana itu adalah mimpi buruk. Untungnya bagi kami kekuatan dari industri roda dua berkembang sampai batas tertentu setelah COVID," kata Pierer, mengutip dari situs Visordown.
Pembelian sepeda motor di masa pendemi ini dianggapnya sebagai solusi buat para konsumen. "Dengan menghabiskan kurang dari 10 ribu Euro, Anda dapat menghindar dari Corona Virus kapan saja. Anda dapat melakukannya sendiri tanpa khawatir dengan social distancing. Meninggalkan risiko yang berkaitan dengan kepadatan kota untuk mengunjungi pedesaan. Tentu dengan mengenakan perlindungan terbaik. Ini adalah alasan utama mengapa kami mendapat permintaan besar untuk model off-road di Amerika Serikat," terangnya.
Nyatanya ini tak hanya terjadi pada KTM saja. Visordown menyebut, kondisi serupa juga ditemui di Inggris khususnya dari Kawasaki. "Sementara ini pemotor tidak bisa berkendara di jalan raya. Makanya banyak yang berinvestasi dalam mesin off-road, untuk mereka pakai sendiri di lahan pribadinya. Mereka menginformasikan bahwa beberapa diler Kawasaki akan menjual sekitar 20 unit mesin per bulan," tulis mereka.
Baca juga: Penjualan Sepeda Motor Turun 45 Persen Sejak Pandemi Covid-19
Selain penjualan, KTM menegaskan jaringan yang kuat juga turut menyelamatkan mereka dari kerugian. Dengan begitu, COVID-19 dapat diantisipasi dengan cepat. "Ini memang tidak terduga! Tapi sebagai perusahaan internasional, kami memiliki koneksi di seluruh dunia. Dan sejak awal kami melihat ada masalah dari Cina karena mencegah pelanggan untuk membeli produk kami di pasar Asia. Ketika masalah timbul dari rantai pasokan spare part di Italia, saya sudah merencanakan penghentian produksi pada pertengahan Maret," papar Pierer.
Ia juga menjelaskan, KTM sama sekali tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Alih-alih melakukan PHK, produsen yang bermarkas di Mattighofen justru menambah 40 karyawan baru. Sebuah pemandangan terbalik, di mana banyak produsen mungkin masih berusaha pulih dari efek pandemi ini. Sebagai contoh pabrikan asal Italia, semisal Ducati. Belum lama ini fasilitas mereka Kembali beroperasi pasca-setop produksi. Menariknya kali itu sang bos besar, Claudio Domenicali mengatakan, pembuatan motor harus berjalan karena mereka mendapatkan banyak pemesanan. Terutama untuk model Street Fighter V4, Multistrada GT dan Panigale V2. (Ano/Tom)
Sumber: Visordown
Baca juga: Test Ride Royal Alloy GP200S: Selisik Perbekalan Sang Pendatang tanpa Seremoni (Part-1)
Model Motor KTM
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor KTM 450 EXC-F Six Days Terbaru di Oto
Tren Off Road
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor KTM 450 EXC-F Six Days dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature